Pemerintah Australia memberikan bantuan keuangan bagi mereka yang kehilangan mata pencaharian karena krisis Covid-19.
Namun untuk memenuhi syarat pemberian bantuan, para pekerja harus dapat menunjukkan bahwa mereka telah membayar pajak - para pekerja seks, pekerja migran tidak terdaftar, mereka kerap tidak bisa melakukannya.
Ini adalah masalah yang dihadapi ratusan pekerja seks di seluruh negara di dunia, menurut Teela Sanders, seorang profesor kriminologi di University of Leicester, Inggris.
"Pemerintah sudah sangat baik dalam memberikan perlindungan sosial bagi mayoritas orang, terutama para pelaku wiraswasta, namun para pekerja seks ini tidak termasuk," katanya.
Hal ini membuat kelompok-kelompok perlindungan pekerja seks kolektif dan kelompok advokasi meminta anggota masyarakat untuk menyumbang dana darurat.
Sejauh ini, kelompok perlindungan pekerja seks Las Vegas Sex Worker Collective telah mengumpulkan dana sebesar $ 19.300 (£ 15.680) sementara kampanye oleh koalisi kelompok pendukung di Italia telah mengumpulkan hampir € 21.700 (£ 19.500).
"Sumbangan ini dapat menyelamatkan hidup para pekerja seks yang harus segera membayar tagihan, membeli makanan, dll," kata Prof Sanders.
Beberapa pekerja seks dipaksa untuk terus bekerja, mereka berisiko terkena denda yang besar atau terpapar virus.
"Di negara-negara berkembang, para pekerja seks kerap menjadi tulang punggung keluarga, saudara kandung, anak-anak ataupun kakek-nenek mereka. Jadi ini mempengaruhi seluruh keluarga besar," kata Prof Sanders.
Baca Juga: Langgar Aturan Jaga Jarak, Pekerja Seks di Singapura Didenda Rp 70 Juta
Niki Adams dari English Collective of Prostitutes mengamini pandangan itu. Dia mengatakan kepada BBC bahwa mayoritas pekerja seks di Inggris adalah para ibu dan jika mereka terus bekerja, itu karena mereka sangat membutuhkan uang.
Namun beberapa pekerja seks mendapati diri mereka tidak dapat terus bekerja - bahkan jika mereka mau.
Di sebuah rumah bordil Daulatdia di Bangladesh, petugas polisi menjaga pintu masuk, untuk mencegah masuknya para pelanggan.
Ini adalah salah satu rumah bordil terbesar di dunia, sebuah kawasan kumuh yang terdiri dari gudang timah dan gang-gang sempit yang merupakan rumah bagi 1.300 perempuan dan 400 anak-anak mereka.
Rumah bordil tersebut sudah ditutup sejak Maret, membuat banyak perempuan bergantung mengandalkan bantuan dari berbagai lembaga bantuan untuk membeli keperluan penting.
"Kami tidak bisa bekerja sekarang ini, jadi kami tidak memiliki penghasilan, ini menakutkan," kata "Nazma", yang tidak ingin mengungkap nama aslinya.
Berita Terkait
-
Viral! Perempuan Sulsel Tahan Ambulans Covid-19 yang Bawa Jasad Ibunya
-
Alhamdulilah, Pekanbaru Nihil Pasien Covid-19
-
Warga Gowa Tuntut RS Pindahkan Jasad Istri dari Pemakaman Covid-19
-
Salat Subuh Berjamaah di Gaza saat Pandemi Covid-19
-
Akan Kembali Dibuka, Masjid Agung Al Azhar Disemprot Disinfektan
Terpopuler
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 7 Mobil Bekas di Bawah Rp50 Juta untuk Anak Muda, Desain Timeless Anti Mati Gaya
- 7 Rekomendasi Mobil Matic Bekas di Bawah 50 Juta, Irit dan Bandel untuk Harian
- 5 Mobil Mungil 70 Jutaan untuk Libur Akhir Tahun: Cocok untuk Milenial, Gen-Z dan Keluarga Kecil
- 7 Sunscreen Mengandung Niacinamide untuk Mengurangi Flek Hitam, Semua di Bawah Rp60 Ribu
Pilihan
-
Harga Emas Turun Hari ini: Emas Galeri di Pegadaian Rp 2,3 Jutaan, Antam 'Kosong'
-
Trik Rahasia Belanja Kosmetik di 11.11, Biar Tetap Hemat dan Tetap Glowing
-
4 HP Memori 512 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer dan Konten Kreator
-
3 Rekomendasi HP Infinix 1 Jutaan, Speknya Setara Rp3 Jutaan
-
5 HP Layar AMOLED Paling Murah, Selalu Terang di Bawah Terik Matahari mulai Rp1 Jutaan
Terkini
-
5 Fakta dan Pihak-pihak yang Terlibat Perang Sudan
-
Mau Perkuat Partai yang Dipimpin Prabowo, Budi Arie Bicara Soal Kapan Masuk Gerindra
-
Dasco: Gerindra Siap Tampung Gelombang Relawan Projo!
-
PLN Electric Run 2025 Siap Start Besok, Ribuan Pelari Dukung Gerakan Transisi Energi Bersih
-
Merapat ke Prabowo, Budi Arie Bicara Kemungkinan Jokowi Tak Lagi Jadi Dewan Penasihat Projo!
-
Hujan Lebat Iringi Megawati Ziarah ke Makam Bung Karno di Blitar, Begini Momennya
-
Usai Budi Arie Kasih Sinyal Gabung Gerindra, Projo Siap Lepas Wajah Jokowi dari Logo!
-
Beri Sinyal Kuat Gabung ke Gerindra, Budi Arie: Saya Satu-satunya yang Diminta Presiden
-
Cuma Hadir di Kongres Projo Lewat Video, Budi Arie Ungkap Kondisi Jokowi: Sudah Pulih, tapi...
-
Dari Blitar, Megawati Inisiasi Gagasan 'KAA Plus', Bangun Blok Baru Negara Global Selatan