Suara.com - Jumlah pendatang yang masuk ke Ibu Kota dan tidak memiliki Surat Izin Keluar Masuk (SIKM) kembali bertambah. Mereka yang datang dari berbagai macam daerah itu sebagian tinggal di RT 14, RW 05, Kelurahan Duren Tiga, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan.
Saat ini, total pendatang tanpa SIKM yang tinggal di kawasan tersebut berjumlah 32 orang. Sebelumnya, merujuk pada data Ketua RT 14 RW 05, pendatang tanpa SIKM tersebut berjumlah 28 orang.
"Waktu itu ada 28 orang. Kemudian, dua hari setelah itu, bertambah lagi jadi 32 pendatang," kata Ketua RT setempat Wahyu Setiawan saat dijumpai Suara.com, Kamis (4/6/2020).
Pantauan Suara.com di lokasi, RT 14 RW 05 merupakan pemukiman padat penduduk. Rumah-rumah berdiri berimpit dan akses menuju kesana berupa sebuah gang kecil.
Sebagai gambaran, sebagian besar warga yang tinggal di kawasan ini adalah pendatang dari berbagai macam daerah. Sebagian dari mereka ada yang memiki Kartu Tanda Penduduk (KTP) DKI Jakarta dan sebaliknya, masih ber-KTP daerah asal.
Wahyu menerangkan, total 32 pendatang yang tinggal di lingkungannya kekinian menjalani isolasi mandiri selama 14 hari. Rata-rata, mereka berasal dari Pemalang, Tegal, Brebes, Sumedang, dan Subang.
"Ya mereka yang isolasi mandiri tinggal di sini tapi ber-KTP dari berbagai macam daerah. Ada yang dari Pemalang, Brebes, Sumedang, Tegal, dan Subang," jelasnya.
Wahyu menambahkan, dari 32 warganya yang baru kembali dari daerah asal merupakan pedagang. Mereka bisa masuk ke Ibu Kota dengan naik travel maupun kendaraan pribadi roda dua.
"Mereka tinggal di sini hanya usaha saja. Mereka berdagang. Mereka datang ke sini itu ada yang pakai travel, motor ada dua. Mereka yang naik motor punya surat sehat," beber Wahyu.
Baca Juga: Lolos ke Jakarta Tanpa SIKM, 20 Pendatang di Menteng Dilarang Keluar Rumah
Sebelumnya, Sebanyak 28 pemudik asal Tegal, Jawa Tengah bisa lolos kembali ke Jakarta tanpa memiliki surat izin keluar masuk (SIKM). Hal itu terungkap setelah petugas di Kelurahan Duren Tiga, Jakarta Selatan yang kembali mendata warga yang melaksanakan mudik Lebaran.
Meski lolos ke Jakarta, puluhan pemudik itu mesti menjalani karantina mandiri selama 14 hari di rumahnya masing-masing.
"Mereka isolasi mandiri selama 14 hari di masing-masing rumahnya," kata Lurah Duren Tiga, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan, Muhammad Mursid seperti diwartakan Antara, Selasa (2/5/2020).
Berita Terkait
-
Masuk Jakarta Tanpa SIKM, Buruh Karawang Bingung Pulang karena Duit Habis
-
Cuma Bawa Surat Keterangan Sehat, 2 Buruh Karawang Ditolak Masuk Jakarta
-
6 Hari Operasi, 21.084 Kendaraan Ditolak Masuk Jakarta karena Tanpa SIKM
-
Jelang New Normal, Jumlah Kendaraan Pelat Daerah Masuk Jakarta Meningkat
-
Diisolasi karena Balik ke Jakarta, 28 Pemudik Girang Biaya Makan Ditanggung
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Pakar Tolak Keras Gagasan 'Maut' Bahlil: Koalisi Permanen Lumpuhkan Demokrasi!
-
Gus Yahya Ngaku Sejak Awal Inginkan Islah Sebagai Jalan Keluar Atas Dinamika Organisasi PBNU
-
Rais Aam PBNU Kembali Mangkir, Para Kiai Sepuh Khawatir NU Terancam Pecah
-
Puasa Rajab Berapa Hari yang Dianjurkan? Catat Jadwal Berpuasa Lengkap Ayyamul Bidh dan Senin Kamis
-
Doa Buka Puasa Rajab Lengkap dengan Artinya, Jangan Sampai Terlewat!
-
Pedagang Korban Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati Mulai Tempati Kios Sementara
-
Buku "Jokowi's White Paper" Ditelanjangi Polisi: Cuma Asumsi, Bukan Karya Ilmiah
-
Gibran Turun Gunung ke Nias, Minta Jembatan 'Penyelamat' Siswa Segera Dibangun
-
Mensos Salurkan Santunan Rp15 Juta bagi Ahli Waris Korban Bencana di Sibolga
-
Pengamat: Sikap Terbuka Mendagri Tito Tunjukkan Kepedulian di Masa Bencana