Suara.com - CEO Ruanguru Adamas Belva Devara baru saja meraih penghargaan sebagai alumni terbaik dari Harvard Kennedy School, Harvard University, tahun 2020.
Pencapaian ini ia umumkan lewat akun Instagram-nya pada Kamis (4/5/2020).
"Alhamdulillah bersyukur baru diumumkan bahwa saya dapat penghargaan alumni terbaik dari Harvard Kennedy School tahun ini," tulis Belva dalam unggahannya sembari membagikan foto kelulusannya dari Harvard Unversity pada tahun 2016 lalu.
Belva mengungkapkan bahwa pemillihan gelar alumni terbaik ini diberikan oleh Dewan Alumni Harvard Kennedy School untuk masing-masing 5 alumni yang berkontribusi di komunitas global.
"Kemarin dapat email saya menang kategori Digital Innovation dari mendirikan dan memimpin Ruangguru di Indonesia," ungkap Belva.
Ia kemudian mengenang masa-masa perjuangan hingga rasa mindernya dulu ketika mengenyam pendidikan di Harvard University. Belva merasa bersyukur atas penghargaan yang diraihnya kini.
"Kehormatan sekali, bahwa almamater saya telah memberikan penghargaan ini. Padahal kalau diingat-ingat dulu bisa masuk Harvard aja rasanya mimpi, dan sempat minder banget enggak diterima," imbuh mantan Staf Khusus Milenial Presiden Joko Widodo ini.
Belva yang kini menjabat sebagai CEO platform belajar Ruangguru pun mempersembahkan pencapaiannya itu kepada para karyawannya.
"Penghargaan ini untuk semua tim Ruangguru," kata Belva dikutip Suara.com.
Baca Juga: Berkas Paniai Berdarah Dikembalikan, Komnas HAM: Kejagung Belum Serius
Sebelumnya pada bulan April lalu, Belva dan Ruangguru sempat menuai kontroversi lantaran keterlibatan dirinya dan Ruangguru dalam program Kartu Prakerja pemerintah.
Saat itu Belva masih menjadi Staf Khusus Milenial Presiden Jokowi, namun ketika keganjilan keterlibatan Ruangguru diungkap oleh jurnalis Agustinus Edy Kristianto, lelaki kelahiran 1990 inipun mengundurkan diri dari jabatan Staf Khusus.
Belva mengakui pengunduran dirinya dipicu oleh keikutsertaan perusahaan miliknya Ruang Guru dalam program Kartu Prakerja yang mendapat banyak kritik dari masyarakat.
Alumnus dari 3 universitas Amerika Serikat yaitu Massachusetts Institute of Technology, Stanford University dan Harvard University itu menjelaskan, proses verifikasi semua mitra Kartu Prakerja sudah berjalan sesuai aturan yang berlaku.
Karenanya, dia mengklaim tidak ada keterlibatan yang memunculkan konflik kepentingan. Pemilihan pun dilakukan langsung oleh peserta pemegang Kartu Prakerja.
Dia mengakui, kalau skandal itu menjadi polemik berkepanjangan, dapat mengakibatkan terpecahnya konsentrasi Presiden Jokowi dalam menghadapi masalah pandemi covid-19.
Berita Terkait
-
Kejanggalan Kartu Prakerja Dibongkar, Sandiaga Uno: Saya Husnuzon Saja
-
Mulai 2 Mei, Ruangguru Cabut Materi Pelajaran Prita Dari Program Prakerja
-
Sentilan Menohok Sujiwo Tejo Soroti Polemik Prakerja dan Ruangguru
-
Istana Kritik Edy yang Protes Pelatihan Online Ruangguru di Kartu Prakerja
-
Pengajar Protes Materinya Dikomersialkan via Kartu Prakerja, Ruangguru Diam
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Vonis Tiga Mantan Bos, Hakim Nyatakan Kerugian Kasus Korupsi ASDP Rp1,25 Triliun
-
Selain Chromebook, KPK Sebut Nadiem Makarim dan Stafsusnya Calon Tersangka Kasus Google Cloud
-
Bikin Geger Tambora, Begal Sadis Ternyata Sudah Beraksi 28 Kali, Motor Tetangga Pun Disikat
-
Ketum Joman 'Kuliti' Isu Ijazah Jokowi: Ini Bukti Forensik Digital, Roy Suryo Kena UU ITE!
-
Korupsi Taspen Rugi Rp1 T, Kenapa KPK Cuma Pamer Rp883 M? Ini Jawabannya
-
BMKG Bunyikan Alarm Bahaya, Pemprov DKI Siapkan 'Pasukan Biru' hingga Drone Pantau Banjir Rob
-
Terjerat Kasus Korupsi Dinas PUPR, Wakil Ketua dan Anggota DPRD Kabupaten OKU Ditahan KPK
-
PSI Sorot Kinerja Pemprov DKI Atasi Banjir Rob Jakarta: Mulai Pencegahan dari Musim Kemarau
-
Jalani Sidang dengan Tatapan Kosong, Ortu Terdakwa Demo Agustus: Mentalnya Gak Kuat, Tiga Kali Jatuh
-
Pohon Tumbang Lumpuhkan MRT, PSI Desak Pemprov DKI Identifikasi Pohon Lapuk: Tolong Lebih Gercep!