Suara.com - Lembaga pelatihan daring Ruangguru diprotes oleh salah satu pengajar, Prita Kusumaputri, terkait materi pelatihannya yang dimasukan ke program Kartu Prakerja.
Prita tidak nyaman materi jurnalistiknya dimasukkan sebagai paket 'Sukses Kerja Sampingan di Masa Corona' oleh tim Skill Academy (SA) di bawah nauangan Ruangguru.
Lembaga pelatihan daring yang dibawahi mantan Staf Khusus Presiden Joko Widodo, Belva Devara itu dinilai menyalahi kesepakatan.
Sebab, Prita menyebut kelas jurnalistiknya tujuannya untuk berbagi ilmu, bukan untuk dikomersialkan buat memgambil program Kartu Prakerja dari anggaran negara di tengah pendemi virus corona.
Public Relations Intern Ruangguru, Anissa Indriati D saat dikonfirmasi Suara.com mengenai protes Prita enggan menanggapi.
"Mohon maaf saya saat ini sedang tidak bisa menerima telepon," kata dia.
Pertanyaan yang disampaikan melalui pesan WhatsApp juga tak direspons oleh Anissa.
Sebelumnya saat dihubungi awak media, Prita tak terima kelas jurnalistiknya dimasukan ke paket pelatihan program kartu Prakerja.
Menurutnya, pihak Sklill Academy maupun Ruangguru tak pernah ada pemberitahuan mengenai kelasnya akan masuk ke dalam program Prakerja.
Baca Juga: Disebut Ada Kejanggalan Kursus Ruangguru Kartu Prakerja, Istana: Tidak Ada
Pasalnya, kesepakatan awal kelas itu tampil di Skill Academy untuk pembelajaran pribadi.
Diberitakan Tempo.co, Prita menjelaskan, proses syuting kelas jurnalistik itu sendiri dilakukan sebanyak tiga kali, yakni 25 November 2019, 2 Desember 2019, dan 5 Desember 2019, serta jauh sebelum SA atau Ruangguru ditunjuk sebagai mitra program Prakerja.
Bahkan, Prita mengaku sudah meminta pihak SA agar menurunkan video kelas jurnalistik tersebut.
Ia menilai, kelas yang ia ajarkan kurang tepat untuk masyarakat di situasi pandemi wabah Covid-19 saat ini.
"Dan berbeda dengan tujuan awal. Apalagi bila kelas tersebut sampai masuk dalam bundel paket 'Sukses Kerja Sampingan di Masa Corona'," kata Prita.
Berita Terkait
-
Disebut Ada Kejanggalan Kursus Ruangguru Kartu Prakerja, Istana: Tidak Ada
-
Ada Potensi KKN Program Kartu Prakerja, KPK dan PPATK Diminta Turun Tangan
-
Benarkah Kartu Prakerja Dirancang Bukan untuk Hadapi Dampak Covid-19?
-
Kursus Online Ruangguru di Kartu Prakerja Janggal, DPR: Gratiskan Saja
-
Apresiasi Langkah Agustinus, DPR: Apakah Kursus Online Menguji Kompetensi?
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Bobby Nasution Berikan Pelayanan ke Masyarakat Korban Bencana Hingga Dini Hari
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri
-
Pengalihan Rute Transjakarta Lebak Bulus - Pasar Baru Dampak Penebangan Pohon
-
Mendagri: Pemerintah Mendengar, Memahami, dan Menindaklanjuti Kritik Soal Bencana