Suara.com - Seorang karyawan Facebook mengundurkan diri akibat sikap perusahaan yang tidak bertindak atas isu kematian George Floyd yang terjadi di Amerika Serikat.
Timothy J. Aveni, menyampaikan surat pengunduran diri dari raksasa media sosial tersebut melalui media sosial Linkedin. Ia menyayangkan sikap 'tak acuh' Facebook terkait isu yang terjadi di Amerika Serikat.
"Hari Senin (1/6/2020) saya mengirimkan pengunduran diri saya ke Facebook." tulis Aveni di media sosial Linkedin.
Aveni yang bekerja sebagai insinyur perangkat lunak di Facebook ini juga menuliskan alasan mengapa mengundurkan diri dari Facebook.
"Saya tidak tahan dengan penolakan terus-menerus dari pihak Facebook untuk bertindak atas pesan presiden AS yang bertujuan meradikalisasi publik Amerika Serikat. Saya mengkhawatirkan negara saya, dan saya melihat perusahaan saya tidak melakukan apa pun untuk menantang status quo yang semakin berbahaya." jelasnya.
Sejumlah raksasa media sosial belakangan ini mengambil sikap atas aksi protes kematian George Floyd dan unggahan yang dibuat oleh Donald Trump. Seperti contohnya Twitter dan Snapchat yang menandai di setiap konten yang dibagikan oleh Trump dengan label hoax.
"Kami saat ini tidak mempromosikan konten presiden di platform Discover Snapchat," kata juru bicara Snapchat dikutip The Guardian, Kamis (4/6/2020).
Pembatasan promosi konten Donald Trump dilakukan Snapchat sebagai bentuk dukungan untuk melawan rasisme dan tikdan rasial yang beberapa pekan terakhir menjadi isu hangat di Amerika Serikat. Sikap tersebut tidak diikuti oleh Facebook yang kemudian memicu kritikan karyawannya.
Dikutip dari The New York Times, banyak karyawan yang melakukan aksi mogok kerja secara virtual. Mereka menolak bekerja sebagai dukungan terkait peristiwa terbunuhnya George Floyd.
Baca Juga: Gojek Dapatkan Dana Investasi dari Facebook
Sejumlah karyawan menyerukan mogok kerja dan mengkritik kebijakan para pemimpin Facebook menggunakan media sosial kompetitornya yakni Twitter.
"Saya akan berpartisipasi dalam pemogokan virtual ini sebagai bentuk solidaritas dengan komunitas kulit hitam di dalam dan di luar FB #BlackLivesMatter," tulis Sarah Frier, salah seorang karyawan Facebook di Twitter.
Karyawan Facebook juga banyak yang mengambil cuti untuk mendukung para demonstran di seluruh AS dan membuat pesan kepada manajemen yang menyebutkan mereka ikut melakukan aksi unjuk rasa.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
Terkini
-
Ragunan Penuh Ribuan Pengunjung, Kapolda: 151 Polisi Disiagakan, Copet Nihil
-
Tolak UMP 2026, Buruh Bakal Gugat ke PTUN dan Kepung Istana
-
Kecelakan Hari Ini: Motor Kebut Tabrak Viar Pedagang Tahu Bulat di Kalimalang, Satu Pemuda Tewas
-
Buruh Tolak Keras UMP Jakarta 2026: Masa Gaji Bank di Sudirman Kalah dari Pabrik Panci Karawang
-
Kasus Ilegal Akses Akun Mirae Mandek, Korban Kini Ngaku Kecewa dan Merasa Ditekan
-
Presiden Prabowo Telepon Hotman di Hari Natal, Puji Buka Lapangan Kerja: Hebat Kau!
-
Sama-sama 'Somali' Beda Nasib: Di Mana Letak Somaliland dan Apa Bedanya dengan Somalia?
-
Israel Jadi Negara Pertama di Dunia Akui Kemerdekaan Somaliland, Dunia Arab Murka
-
Koalisi Sipil Kecam Represi TNI di Aceh: Dalih Bendera Bulan Sabit Dinilai Buka Luka Lama Konflik
-
Nyalip Tak Hati-hati, Calya Disopiri Mahasiswa Myanmar Seruduk Minitrans di Duren Tiga