Suara.com - Mantan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto menyoroti gaya baru KPK era Firli Bahuri Cs yang memamerkan eks Sekretaris Mahkamah Agung (MA) Nurhadi dan menantunya Rezky Herbiyono dalam konferensi pers, beberapa waktu lalu.
Terkait hal itu, pengacara yang akrab disapa BW ini justru menganggap lembaga antirasuah itu memberikan perlakuan khusus terhadap Nurhadi yang sempat buron dalam kasus suap dan gratifikasi mencapai Rp 46 Miliar terkait penanganan perkara di MA.
Menurutnya, perlakuan khusus itu, yakni Nuradi dan menantunya tak dipertontonkan KPK selama menggelar pers rilis terkait penangkapan keduanya. Hal itu, kata dia berbeda dengan tersangka lain yang juga dipamerkan kepada awak media ketika sudah tertangkap.
"Kami melihat. Waktu press rilis, ada kesan kuat si sang buron (Nurhadi) ini diperlakukan diskriminatif. Dia tidak berada sepanjang konpers itu, kok diskriminatif. Kok yang lainnya enggak, dipajang terus kenapa Nurhadi tidak," kata Bambang dalam diskusi daring bersama Indonesia Corruption Watch (ICW), Jumat (5/6/2020).
Diketahui, Nurhadi dan Rezky hanya dihadirkan hanya selama sekitar 10 menit dalam konferens pers yang dipimpin Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron yang memimpin konferensi pers. Alasan mertua dan menantu itu tidak dapat dipertontonkan sampai akhir pers rilis lantaran masih harus menjalani serangkaian pemeriksaan.
Terkait alasan itu, Bambang menganggap bahwa telah terjadi kebohongan dilakukan oleh KPK kepada publik dalam konferensi pers itu. Sebab, dia mengaku mendapatkan informasi jika tak ada pemeriksaan lanjutan untuk Nurhadi ketika sudah ditangkap oleh tim KPK.
"Yang paling menarik diduga ada kebohongan, dia (Nurhadi) ada giat riksa lagi begitu dicek, enggak ada tuh giat riksa lagi. Untuk itu artinya pimpinan KPK diduga melakukan kebohongan publik di depan umum secara sengaja menyatakan ada giat riksa lagi padahal tidak ada," kata BW.
"Dia (Nurhadi) duduk-duduk saja tuh di belakang konpers. Kalau betul seperti itu, pertanyaannya mau dilindugi lagi?" tutup Bambang
Sebelumnya, KPK sempat mempertontokan Nurhadi dan menantunya ketika menggelar konferensi pers soal penangkapan keduanya pada Selasa (26/5/2020), pekan lalu.
Baca Juga: Setelah Jokowi, Giliran Wali Kota Bekasi Gelar Simulasi New Normal di Mal
Pantauan Suara.com, Nurhadi dan menantunya terlihat memakai rompi oranye khusus tahanan KPK dan berdiri menatap dinding. Posisi keduanya berada di belakang pimpinan KPK yang duduk sambil menyampaikan keterangan kepada jurnalis.
Ada sekitar tiga petugas KPK yang menjaga Nurhadi dan Rezky ketika Wakil Pimpinan KPK, Nurul Ghufron menyampaikan hasil penangkapan keduanya. Namun, keberadaan Nurhadi dan Rezky hanya sebentar ketika pimpnan KPK menggelar jumpa pers. Keduanya hanya dipertontonkan kepada awak media sekitar 10 menit.
Nurul menyampaikan alasan Nurhadi dan Rezky tidak ditampilkan sampai selesai konferensi pers karena masih harus menjelani pemeriksaan intensif pasca ditangkap
"Perlu kami jelaskan dulu, kenapa para pihak yang kami tangkap itu kami kembalikan ke tempatnya, karena memang proses pemeriksaan masih berlangsung," kata Nurul Ghufron, di Gedung Merah Putih KPK, Kuningan, Jakarta Selatan.
"Karena pemeriksaan masih berlangsung, jadi kami kembalikan ke pemeriksaan," kata dia.
Berita Terkait
-
Nurhadi Pintu Masuk MA Bersih-bersih, BW: Bisa Bongkar Kasus Lebih Dahsyat
-
Buron di 13 Lokasi, Haris Azhar: KPK Harus Bongkar 'Pelindung' Nurhadi
-
KPK Kembangkan Perkara Pencucian Uang Eks Sekretaris MA Nurhadi
-
Hiendra Penyuap Nurhadi Masih Buron, KPK Periksa 2 Pegawai KJPP Hari Utomo
-
Lihat Buronan Nurhadi Ditangkap KPK di Rumah Mewah, Begini Kesaksian Warga
Terpopuler
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
- 4 Sepatu Lari Teknologi Tinggi Rekomendasi Dokter Tirta untuk Kecepatan Maksimal
- 5 Sepatu Lari Hoka Diskon 50% di Sports Station, Akhir Tahun Makin Hemat
Pilihan
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
-
Seluruh Gubernur Wajib Umumkan Kenaikan UMP 2026 Hari Ini
-
Indosat Gandeng Arsari dan Northstar Bangun FiberCo Independent, Dana Rp14,6 Triliun Dikucurkan!
Terkini
-
Ngebet Islah, Gus Yahya: Biar Semua Masalah Diselesaikan Muktamirin di Muktamar
-
16.078 Warga Binaan Terima Remisi Natal 2025: 174 Napi Langsung Bebas, Negara Hemat Rp9,4 Miliar
-
UMP DKI 2026 Ditetapkan Rp5,7 Juta, Pramono Ungkap Formula Baru Era Prabowo
-
Pengamat Sorot Gebrakan Mendagri di Sumatra, Dinilai Perkuat Penanganan Bencana
-
Rawat Tradisi Lung Tinulung, HS dan Musisi Jogja Galang Donasi untuk Korban Bencana Sumatera
-
3x24 Jam Berlalu, Gus Yahya Sebut Belum Ada Respons dari Rais Aam Soal Upaya Islah
-
Orang Dekat Prabowo 'Pecah Bintang', Dua Ajudan Setia Kini Sandang Pangkat Jenderal
-
Gunungan Uang Rp6,6 Triliun Dipamerkan di Kejagung, Hasil Denda dan Rampasan Korupsi Kehutanan
-
Lewat BRIN, Bagaimana Indonesia Ikut Menentukan Cara Dunia Baca Ancaman Mikroplastik Laut?
-
Alarm Merah KPK: 60 LHKPN Pejabat Masuk Radar Korupsi, Harta Tak Sesuai Profil