Hingga Minggu (07/06), jumlah kasus positif Covid-19 yang terkonfirmasi di Indonesia mencapai 31.186, dengan tambahan 672 kasus — menurun dari 993 kasus pada Sabtu (06/06) yang merupakan angka harian tertinggi sejauh ini.
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, mengatakan penambahan kasus paling banyak terjadi di DKI Jakarta yaitu 163 kasus, disusul Jawa Timur dengan 113 kasus.
Astri Ariani, seorang pegawai marketing di Jakarta, mengaku kantornya bahkan belum mengumumkan protokol kesehatan yang dipersiapkan, mengingat WFH ditetapkan hingga 22 Juni.
Astri sebut bahkan masih ada kemungkinan untuk diperpanjang lagi, sesuai evaluasi kantor.
"Mungkin poin pertama, pihak perusahaan juga menjaga karyawannya khawatir kenapa-kenapa, jadi menunggu kalau memang vonisnya sudah baik, yah mungkin kita bisa full masuk," kata Astri via telpon (07/06).
Riris Andono Ahmad, ahli epidemiologi dari Universitas Gadjah Mada, mengatakan risiko peningkatan jumlah kasus memang tidak lepas dari pelonggaran kebijakan. Hal itu akan terus terjadi sampai vaksin tersedia secara luas atau tercapainya herd immunity.
"Akan selalu ada risiko gelombang kedua, gelombang ketiga dan seterusnya ketika prevalensi kasus Covid-nya masih cukup rendah," ujar Riris via telpon (07/06).
"Kalau kita ingat, untuk tercapai herd immunity, ketika kemudian penyakit sudah tidak bisa menular lagi, adalah sekitar 60% hingga 70% orang punya kekebalan. Ketika kemudian prevalensi [kasus Covid-19] di populasi itu baru berkisar 5 persen - dan di DKI Jakarta kalau tidak keliru baru sekitar 4-5% - maka populasi itu masih cukup rentan untuk menjadi penularan baru," tambahnya.
Riris mengatakan perhatian harus ditujukan pada kapasitas untuk menekan puncak gelombang sehingga ekonomi bisa tetap berjalan.
Baca Juga: Besok, Dwi Sasono Dipindah ke RSKO Untuk Direhabilitasi
Ketua kebijakan publik Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Sutrisno Iwantono, menekankan pentingnya kedisiplinan untuk mengikuti protokol kesehatan di tengah pandemi yang belum diketahui kapan akan berakhir.
"Memang dalam kondisi begini, disiplinnya harus tinggi tetapi (kegiatan ekonomi) harus dimulai lagi karena selesainya virus ini kita enggak tahu," kata Sutrisno.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- Mengupas MDIS: Kampus Singapura Tempat Gibran Raih Gelar Sarjana, Ijazahnya Ternyata dari Inggris!
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Petaka Arsenal! Noni Madueke Absen Dua Bulan Akibat Cedera Lutut
-
Ngamuk dan Aniaya Pemotor, Ini Rekam Jejak Bek PSM Makassar Victor Luiz
-
Menkeu Bakal Temui Pengusaha Rokok Bahas Cukai, Saham-saham 'Tembakau' Terbang
-
Jurus Menkeu 'Koboi' Bikin Pasar Cemas Sekaligus Sumringah
-
IHSG Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah, Saham-saham Rokok Jadi Pendorong
Terkini
-
Tri Tito Buka Rakornas Posyandu, Tekankan Pentingnya Posyandu Dukung Implementasi Enam SPM
-
Kepala BGN Wanti-wanti Setiap Daerah Siaga Tangani Keracunan MBG
-
Tangis Sinta Nuriyah Pecah di Polda Metro, Peluk Erat Ibunda Delpedro: Mereka Penerus Bangsa
-
Diungkap Kaesang Pangarep, Foto Wisuda Gibran Dipajang di Kampus MDIS
-
Sama-sama dari Australia, Apa Perbedaan Ijazah Gibran dengan Anak Dosen IPB?
-
Transjakarta Rawan Kecelakaan? DPRD DKI Soroti Gaya Hidup Sopir: Begadang, Narkoba, Judi Online!
-
Tabrak Pembatas Jalan, Pemotor di Daan Mogot Tewas Terpental dan Terlindas Truk
-
Diaspora Viral Glory Lamria Digunjing Gegara Renang di Hotel Aman NY Pakai Bra dan CD
-
Kejagung Masih Buru Silfester Matutina, Terpidana Kasus Pencemaran Nama Baik JK
-
Rp70 Miliar Terbongkar! Ini Isi Rekening 'Hantu' yang Jadi Motif Pembunuhan Sadis Kacab Bank