Suara.com - Riswanto (35), perantau asal Makasar, Sulawesi Selatan, yang tinggal di RT. 01 RW 21, Kelurahan Pluit, Jakarta Utara, mengungsi di Masjid At-Taufiqul Mubarok. Sejak Jumat (5/6/2020), Riswanto mengungsi bersama keluarganya akibat banjir rob yang menerjang kawasan tersebut.
Di tempat pengungsian, Riswanto turut memboyong istrinya yang bernama Sherly Afriani (34) serta dua anaknya. Kekinian, Riswanto dan keluarga bingung untuk beraktivitas karena perabotan rumahnya sudah rusak terendam air.
"Saya bersama istri sama anak dua. Aktivitas ya gini, sudah enggak bisa ngapa-ngapain. TV rusak, kasur basah semua. Di pengungsian dari Jumat malam," ujar dia saat dijumpai di lokasi, Senin (8/6/2020) siang.
Rupanya ada hal yang lebih membikin kepala Riswanto lebih pusing. Sepeda motor miliknya kekinian sudah tidak bisa menyala akibat mesinnya terendam air.
Akibatnya, Riswanto tidak bisa berangkat ke tempat kerjanya. Diketahui, bekerja di sebuah proyek di kawasan Jakarta Utara.
"Motor saya saja mati, mesinnya terendam air. Makanya saya bingung mau berangkat kerja naik apa," ujarnya.
Pria yang tinggal di kawasan ini sejak tahun 2007 ini mengungkapkan, banjir rob kali ini merupakan yang paling parah. Pada tahun-tahun sebelumnya, ketika banjir, Riswanto masih bisa bertahan di rumah kontrakan dan tidak mengungsi.
"Saya sudah tinggal di sini dari 2007, banjir rob biasa terjadi tahun baru, tapi yang paling parah ini ketinggiannya," kata dia.
Merujuk pada data milik Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD) DKI Jakarta, sebanyak 30 Kepala Keluarga yang terdiri dari 120 jiwa masih mengungsi. Total ada dua tempat pengungsian, yakni Masjid At-Taufiqul Mubarok dan Rumah Panti.
Baca Juga: Banjir Rob di Pluit, Warga Masih Mengungusi
"Update info banjir 8 Juni 2020 pukul 09.00 WIB, pengungsi ada 30 KK yang terdiri dari 120 jiwa," ujar Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) M Insyaf dalam keterangan tertulisnya.
Insyaf menerangkan, ada 3 RW yang terdampak banjir rob. Ketinggian air berkisar antara 10 hingga 30 centimeter akibat rob.
"Ketinggian air berkisar antara 10 hingga 30 centimeter akibat rob," jelasnya.
Berita Terkait
-
Rumah Terendam Banjir Rob, Warga Pluit Mengungsi di Masjid dan Rumah Panti
-
Banjir Rob di Pluit, Warga Masih Mengungusi
-
Kompleks Mutiara Pluit Banjir Rob, Wartawan Dilarang Meliput
-
Tertidur Pulas di Genangan Air, Pria Mabuk Sempat Bangun Tapi Tidur Lagi
-
Banjir Rob Penjaringan, Tanggul Jebol Ditambal Tumpukan Karung dan Batu
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka