Suara.com - Beredar video yang menampilkan jenazah disebut-sebut merupakan pasien Covid-19 berada di dalam peti. Saat pihak keluarga membuka peti dan memeriksa kondisi jenazah, ditemukan bekas jahitan di perut dan beberapa organ tubuhnya hilang.
Akun Facebook Mamaku Asri Ani membagikan link YouTube @SemuaAdadiSini yang memperlihatkan perut jenazah dipenuhi bekas jahitan. Dalam video tersebut dibuat narasi yakni, "Setelah dibuka peti yang katanya terkena Covid-19/corona ternyata dalamnya ludes."
Akun tersebut juga membuat status yang mengimbau keluarga pasien agar memeriksa kondisi jenazah sebelum membawanya pulang.
"Mati coved 19 peti tk boleh di bukak. Sesudah di bukak peti nya organ tubuh nya habis di ambil..hati” kepada kluarga nya yang meninggal di RS cek dulu mayat nya," demikian isi narasinya.
Benarkah klaim yang disebutkan di atas?
Penjelasan
Berdasarkan penelusuran Turnbackhoax.id -- jaringan Suara.com, Selasa (9/6/2020), narasi yang menyebutkan jenazah pasien Covid-19 ditaruh di dalam peti karena organ tubuhnya hilang adalah narasi yang salah. Video yang diunggah tidak ada kaitannya dengan Covid-19.
Faktanya kejadian yang menimpa orang dalam video tersebut bukan karena Covid-19. Mengutip dari akun YouTube Tribunnews.com, pemberitaan terkait video tersebut diunggah pada 23 April 2018 dengan judul 'Keluarga Ngamuk dan Minta Organ Dikembalikan, Ternyata Jecky Payow Dibunuh karena hal Sepele".
Dikutip dari Inews.id, dalam pemberitaan pada 23 April 2018, jenazah diketahui bernama Geraldy Jecky Payow, korban penikaman di sebuah indekos di Malalayang, Manado Sulawesi Utara. Korban yang sudah tak bernyawa dilarikan ke rumah sakit untuk dilakukan autopsi.
Baca Juga: Ojek Online di Depok Dilarang Angkut Penumpang sampai 2 Juli
Keluarga tampak menangis histeris saat melihat jenazah Jecky Payow. Mereka tak kuasa menahan tangis mengetahui nasib Jecky Payow.
Video yang diunggah tersebut tidak ada kaitannya dengan Covid-19. Video tersebut dimuat pada 2018, jauh sebelum virus corona baru Covid-19 merebak.
Kesimpulan
Dari penjelasan di atas, narasi yang menyebut jenazah Covid-19 diambil organ tubuhnya tidak sesuai dengan fakta. Unggahan tersebut masuk dalam kategori misleading content atau konten yang menyesatkan.
Berita Terkait
-
CEK FAKTA: Benarkah Wapres Maruf Amin Minta Rakyat Ikhlaskan Dana Haji?
-
CEK FAKTA: Benarkah Presiden Jokowi Masuk Masjid Memakai Sepatu?
-
Donald Trump Geram Cuitannya Dilabeli Hoaks, Twitter Beri Penjelasan
-
CEK FAKTA: Benarkah Jokowi Bungkukkan Badan saat Salaman dengan WNA China?
-
CEK FAKTA: Benarkah AS Bagi Siswa Berdasarkan Ras?
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
Pilihan
-
Misi Bangkit Dikalahkan Persita, Julio Cesar Siap Bangkit Lawan Bangkok United
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
-
Momen Langka! Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir di Kediamannya di Solo
-
Laga Klasik Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kartu Merah Ismed, Kemilau Boaz Solossa
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
Terkini
-
Otak Pembobol Rekening Dormant Rp204 M Ternyata Orang Dalam, Berkas Tersangka Sudah di Meja Kejagung
-
Janji Kapolri Sigit Serap Suara Sipil Soal Kerusuhan, Siap Jaga Ruang Demokrasi
-
Indonesia Nomor 2 Dunia Kasus TBC, Menko PMK Minta Daerah Bertindak Seperti Pandemi!
-
Terpuruk Pasca-Muktamar, Mampukah PPP Buktikan Janji Politiknya? Pengamat Beberkan Strateginya
-
Hapus BPHTB dan PBG, Jurus Jitu Prabowo Wujudkan Target 3 Juta Rumah
-
Buntut Bobby Nasution Razia Truk Aceh, Senator Haji Uma Surati Mendagri: Ini Melanggar Aturan!
-
Bongkar 7 Cacat Fatal: Ini Alasan Kubu Nadiem Makarim Yakin Menang Praperadilan
-
MK Hindari 'Sudden Death', Tapera Dibatalkan tapi Diberi Waktu Transisi Dua Tahun
-
Romo Magnis Ajak Berpikir Ulang: Jika Soekarno Turuti Soeharto, Apakah Tragedi '65 Bisa Dicegah?
-
Bye-bye Kehujanan di Dukuh Atas! MRT Jadi Otak Integrasi 4 Moda Transportasi Jakarta