Suara.com - Politisi Partai Solidaritas Indonesia Tsamara Amany angkat bicara soal ditunjuknya dr Reisa Broto Asmoro sebagai Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19.
Tsamara menyoroti soal publik yang hanya fokus dengan fisik dan penampilan dokter Reisa saat berbicara soal pencegahan Covid-19.
Ketua DPP PSI ini mengatakan bahwa nasib perempuan ketika berada di ranah publik selalu dilihat dari penampilan dahulu, sedangkan substansi selalu dinomorduakan.
"dr Reisa bicara tentang pakai masker, cuci tangan, dan berbagai hal yang perlu dilakukan untuk cegah Covid-19, Sebagian netizen lebih memilih fokus dengan wajah & penampilannya. Nasib perempuan di ranah publik. Substansi selalu dinomorduakan," tulis Tsamara dikutip Suara.com, Kamis (11/6/2020).
Selain Tsamara, ada pula pegiat kesetaraan gender Putri Widi Saraswati dan Analis Sosial Media Ismail Fahmi yang berpendapat serupa.
Putri Widi mengatakan bahwa penunjukkan dokter Reisa oleh pemerintah dianggap cenderung mengobjektifikasi pernampilan perempuan.
"Jangan lupa mengingat bahwa dalam hal ini, negara sengaja memanfaatkan kecenderungan mengobjektifikasi penampilan ini," kata Putri Widi membalas cuitan Tsamara.
Sementara itu, penelusuran yang dilakukan Ismail Fahmi menunjukkan bahwa pembahasan tentang penampilan dokter Reisa lebih banyak menjadi perhatian warganet.
"Banyak pembahasan yang tidak substantif di media sosial terkait penampilan Reisa. Tetapi yang menarik, narasi yang paling banyak mendapat retweet (engagement) adalah dari Tweepladies, dan itu sifatnya substantif (misal @seplphieusagi dan TsamaraDKI)," tulis Ismail Fahmi.
Baca Juga: Laba Bersih WOM Finance Tercatat Rp 44 Miliar
Pendiri Drone Emprit dan Kernels Indonesia itu menunjukkan bahwa sejak ditunjuknya dokter Reisa jadi jubir pemerintah penanganan Covid-19, sebanyak 65.77 persen publik yang membicarakan tentang Reisa adalah laki-laki sedangkan 34.23 persen adalah perempuan.
Ia juga membandingkan ketika Sandiaga Uno jadi bahan perbincangan publik, bukan kaum hawa yang banyak membicarakannya, tetapi tetap kaum adam yang lebih dominan membahasnya di Twitter.
Data tentang pembahasan publik soal dokter Reisa ini seolah menggambarkan bahwa perempuan sebagai bahan objektifikasi masih terjadi.
Sebagai tambahan, istilah objektifikasi perempuan dikenalkan oleh psikolog Barbara Frederickson dan Tomi-Ann Roberts. Perempuan lebih dilihat dari segi penampilan dan fisiknya, dibanding melihat jauh ke dalam kinerja dan pencapaiannya.
Berita Terkait
-
Dokter Reisa Broto Asmoro, Sudjiwo Tejo: Jubir Pemersatu Bangsa
-
Selain Dokter Reisa, Ini 5 Dokter Cantik Multitalenta yang Jadi Selebritas
-
Soal Reisa, Fahri Hamzah: Sering Umumkan Jumlah Orang Meninggal Lama-lama..
-
Berapa Lama Masker Dipakai & Harus Ganti? Ini Kata Jubir Covid-19 dr Reisa
-
LIVE STREAMING: Update Covid-19 Rabu, 10 Juni 2020
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
Pilihan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
Terkini
-
Prabowo Setuju Rp5 Triliun untuk KAI Tambah Gerbong KRL Baru: untuk Rakyat Banyak Saya Tidak Ragu!
-
Hadapi Musim Hujan, Pramono Pastikan Banjir Jakarta Bisa Surut Kurang dari 24 Jam
-
Detik-detik Kecelakaan KA Bangunkarta di Prambanan Sleman: Tiga Orang Tewas
-
Soal Polemik Whoosh, Puan: Jangan Terjadi Kerugian Negara Berlarut-larut
-
Kena OTT, Gubernur Riau Abdul Wahid Masih Jalani Pemeriksaan di Gedung KPK
-
Penguasa Orba Diusulkan Dapat Gelar Pahlawan, Puan Maharani Ungkit Rekam Jejak Soeharto, Mengapa?
-
Projo Siap Hapus Logo Jokowi, Gibran Santai: Itu Keputusan Tepat
-
Geger Gubernur Riau Kena OTT KPK, Puan Maharani Beri Peringatan Keras: Semua Mawas Diri
-
Jakarta Waspada! Inflasi Oktober Meroket: Harga Emas, Cabai, dan Beras Jadi Biang Kerok?
-
UAS Turun Gunung Luruskan Berita OTT Gubernur Riau: Itu yang Betul