Suara.com - Juru Bicara Pemerintah Khusus Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto menyebut, data jumlah orang yang dites corona di Indonesia tidak bisa dibandingkan dengan negara lain. Sebab setiap negara memiliki luasan wilayah dan populasi yang berbeda.
Yuri mengakui, jumlah orang yang dites di Indonesia jika dibandingkan dengan satu juta penduduk masih sedikit. Namun menurutnya, setiap daerah memiliki ancaman epidemiologi yang berbeda.
"Tidak mungkin seluruh wilayah tanah air dengan kepulauan yang demikian luas kita analogikan dengan negara yang hanya satu daratan, dengan jumlah penduduk yang lebih sedikit dibanding tanah air kita," kata Yuri dari Kantor BNPB, Jakarta, Kamis (11/6/2020).
Menurut Yuri, jumlah tes di negara lain yang memiliki wilayah dan populasi lebih kecil dari Indonesia, akan lebih cocok jika dibandingkan dengan beberapa provinsi seperti DKI Jakarta.
"Misalnya kita menghitung Korea kita lihat per satu juta penduduk dilakukan tes adalah 20.810, kemudian kalau kita lihat Malaysia 19.120, Vietnam 20.827, namun jika kemudian angka ini kita analogikan dengan apa yang telah dilakukan pemerintah DKI Jakarta maka kita lihat bahwa per satu juta penduduk di DKI, pemeriksaan sudah dilaksanakan sebanyak 17.954 orang," jelasnya.
Oleh sebab itu, Yuri berani mengklaim bahwa Indonesia sebenarnya telah bekerja dengan tepat dalam penanganan covid-19 dan sesuai dengan perintah Presiden Joko Widodo.
"Artinya angka ini sebenarnya tidak kemudian mengesankan bahwa kita tidak menanganani dengan baik, ini semuanya adalah realisasi dari amanat yang sudah diperintahkan oleh presiden untuk untuk melakukan pemeriksaan secara masif, ini data-data yang bisa kita dapatkan," tegasnya.
Untuk diketahui, Indonesia telah memeriksa 478.953 spesimen dari 7.476 orang per 12 Juni 2020 hari ini (1 orang lebih dari 1 spesimen).
Jika dibandingkan dengan 273.366.090 populasi Indonesia yang tercatat di worldometers, rasio tesnya sudah mencapai 1.051 orang per satu juta penduduk.
Baca Juga: Ingin Ziarah ke Makam Wali di Gresik, Pengunjung Wajib Tunjukan Rapid Test
Spesimen ini diperiksa dengan menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) di 103 laboratorium, Test Cepat Melokuler (TCM) di 77 laboratorium dan laboratorium jejaring (RT-PCR dan TCM) di 204 lab.
Berita Terkait
-
Ingin Ziarah ke Makam Wali di Gresik, Pengunjung Wajib Tunjukan Rapid Test
-
Pemerintah Terbitkan Obligasi ORI017 saat Wabah Corona, Pede Bakal Laris
-
Pedagang Ikan Purworejo Positif, 13 Warga Kulon Progo Akan Ikut Rapid Test
-
Merajalela! Sehari Tambah 1.111 Pasien Corona, Total 36.406 Orang
-
Takut Tes Corona, Wanita yang Ngumpet di Atap GOR Ciracas Kelaparan
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Uang Jemaah Disita KPK, Khalid Basalamah Terseret Pusaran Korupsi Haji: Masih Ada di Ustaz Khalid
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 24 September 2025: Kesempatan Dapat Packs, Coin, dan Player OVR 111
- Kapan Awal Puasa Ramadan dan Idul Fitri 2026? Simak Jadwalnya
- Tanah Rakyat Dijual? GNP Yogyakarta Geruduk DPRD DIY, Ungkap Bahaya Prolegnas UUPA
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Di Hadapan Mahasiswa Unpad, Pramono Anung Tegaskan Pemimpin Tak Boleh Tersulut Emosi
-
Sule Kena Tilang Saat Bawa Double Cabin, Dishub DKI: Sudah Sesuai Prosedur
-
Gibran Disebut Cawapres Prabowo Lagi di 2029, PSI: Pernyataan Jokowi Powerfull
-
Tangis Nanik Deyang Minta Maaf soal Kasus Keracunan MBG Tuai Pro Kontra
-
PBNU Desak Penetapan Tersangka Korupsi Kuota Haji, KPK Sebut Pemeriksaan Masih Intensif
-
Apa Itu Cassandra Paradox? Bikin Rocky Gerung Walkout dari Talkshow dengan Relawan Jokowi
-
Isyana Bagoes Oka Dikabarkan Jadi Wakil Ketua Umum PSI, Kaesang Siap Umumkan
-
SMAN 62 Pastikan Farhan Masih Berstatus Siswa Aktif Meski Ditahan Polisi
-
Kementerian BUMN Bakal Tinggal Kenangan, Ingat Lagi Sejarahnya Sebelum Dihapus
-
Minta KPK Segera Tetapkan Tersangka Kasus Haji, Awan PBNU: Jangan Digoreng Ngalor Ngidul