Suara.com - Pendiri perusahaan Jepang yang menciptakan karakter Hello Kitty mengumumkan pengunduran diri sebagai CEO saat usianya 92 tahun.
Menyadur BBC News Sabtu (13/6/2020), Shintaro Tsuji mengatakan dia akan menyerahkan kendali atas perusahaan bernama Sanrio kepada cucunya yang berusia 31 tahun, Tomokuni Tsuji. Shintaro secara resmi akan meninggalkan jabatannya pada 1 Juli 2020.
Hello Kitty, karakter lucu tanpa mulut yang dihiasi pita rambut, telah menghasilkan miliaran dolar sejak didirikan hampir 50 tahun silam.
Karakter ini telah muncul pada hampir semua barang termasuk pakaian, mainan dan alat tulis.
Sebagian besar ditargetkan untuk anak-anak, tetapi dalam beberapa tahun terakhir Helloo Kitty juga menarik perhatian dan populer di kalangan orang dewasa.
Shintaro Tsuji memulai sebuah perusahaan kado pada tahun 1960-an dan dengan cepat menyadari bahwa produk yang menampilkan desain "imut" adalah kunci kesuksesannya. Sejak saat itu, Hello Kitty menjadi karakter Jepang yang ikonik.
Namun beberapa tahun terakhir, penjualan brand Hello Kitty menurun di Jepang dan Sanrio sekarang bergantung pada bisnis globalnya yang semakin rapuh.
Menurut analisis Celia Hatton, editor BBC Asia Pasisic, keputusan Shintaro untuk mengundurkan diri merupakan titik balik bagi perusahaan.
Ini juga merupakan perubahan pertama dalam sejarah perusahaan Hello Kitty selama enam dekade.
Baca Juga: Siap Buka Pariwisata, Jepang Batasi Jumlah Wisatawan Asing yang Datang
Dalam tradisi Jepang, pendiri perusahaan akan memberikan posisi mereka kepada anggota keluarga.
Putra Mr Tsuji meninggal karena serangan jantung pada tahun 2013, dan inilah mengapa perusahaannya diserahkan pada cucunya.
Tomokuni Tsuji berjanji untuk mengubah perusahaan dan membuang ide-ide 'jadul'.
"Saya ingin mengubah perusahaan agar lebih merespon lingkungan bisnis yang cepat berubah saat ini," katanya dalam konferensi pers dikutip dari BBC News.
Tomokuni Tsuji, yang saat ini adalah direktur pelaksana senior di Sanrio, akan menjadi CEO termuda dari sebuah perusahaan yang terdaftar di indeks saham Topix.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
BPJS Kesehatan Angkat Duta Muda: Perkuat Literasi JKN di Kalangan Generasi Penerus
-
Kondisi Gunung Semeru Meningkat ke Level Awas, 300 Warga Dievakuasi
-
Soal Pelimpahan Kasus Petral: Kejagung Belum Ungkap Alasan, KPK Bantah Isu Tukar Guling Perkara
-
Semeru Status Awas! Jalur Krusial Malang-Lumajang Ditutup Total, Polisi Siapkan Rute Alternatif
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Resmi Limpahkan Kasus ke Tangan KPK, Ada Apa?
-
DPR-Kemdiktisaintek Kolaborasi Ciptakan Kampus Aman, Beradab dan Bebas Kekerasan di Sulteng
-
Fakta Baru Sengketa Tambang Nikel: Hutan Perawan Dibabat, IUP Ternyata Tak Berdempetan
-
Survei RPI Sebut Tingkat Kepuasan Publik Terhadap Polri Tinggi, Ini Penjelasannya
-
Momen Roy Suryo Walk Out dari Audiensi Reformasi Polri, Sentil Otto Hasibuan: Harusnya Tahu Diri
-
Deteksi Dini Bahaya Tersembunyi, Cek Kesehatan Gratis Tekan Ledakan Kasus Gagal Ginjal