Suara.com - Para peneliti di Thailand sedang melakukan studi pada kelelawar tapal kuda di tengah kekhawatiran menjadi ancaman bagi penduduk setempat di tengah pandemi Covid-19.
Menyadur Channel News Asia pada Sabtu (13/6/2020), mereka berencana mengumpulkan 300 kelelawar selama tiga hari dari sebuah gua di provinsi Chanthaburi. Kelelawar tersebut akan dibebaskan setelah tes.
Thailand memiliki 23 spesies kelelawar tapal kuda, tetapi belum ada penyelidikan sebelumnya di tengah merebaknya virus corona.
Sumber virus tetap menjadi bahan perdebatan setelah muncul di China akhir tahun lalu.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada bulan April mengatakan bahwa semua bukti yang ada menunjukkan bahwa Covid-19 berasal dari kelelawar di China, tetapi tidak jelas bagaimana virus itu melompat ke manusia.
Salah satu peneliti yang masuk ke Tim peneliti tersebut adalah Supaporn Wacharapluesadee, yang mengidentifikasi kasus Covid-19 pertama di negara itu pada Januari.
"Alasan kita perlu menyelidiki kelelawar tapal kuda adalah karena ada laporan dari China bahwa virus Covid-19 mirip dengan virus yang ditemukan di kelelawar tapal kuda," kata Supaporn dikutip dari Channel News Asia.
Thailand adalah negara pertama di luar China yang mencatatkan kasus virus tersebut. Sejauh ini dilaporkan 3.134 kasus dan 58 kematian.
Para peneliti dari Departemen Taman Nasional, Rumah Sakit Chulalongkorn dan Universitas Kasetsart memasuki gua pada Kamis malam dan muncul kembali pada dini hari Jumat dengan sampel darah kelelawar, air liur, dan kotoran.
Baca Juga: Lakukan Penipuan, Pedagang Seafood di Thailand Dihukum 1.446 Tahun Penjara
Penyelidik khawatir bahwa penduduk desa di sekitar gua tersebut dapat berisiko terinfeksi.
Menurut Supaporn, warga sekitar memang dikenal suka makan kelelawar, dan menambahkan perlunya program pendidikan dan informasi yang memadai.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Profil Wali Kota Prabumulih: Punya 4 Istri, Viral Usai Pencopotan Kepsek SMPN 1
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Pengamat: Dasco Punya Potensi Ubah Wajah DPR Jadi Lebih 'Ramah Gen Z'
-
Cuma Minta Maaf Usai Ditemukan Polisi, Kejanggalan di Balik Hilangnya Bima Permana Putra
-
YLBHI Kritik Keras Penempatan TNI di Gedung DPR: Semakin Jauhkan Wakil Rakyat dengan Masyarakat!
-
Babak Baru Perang Lawan Pencucian Uang: Prabowo 'Upgrade' Komite TPPU Tunjuk Yusril Jadi Ketua
-
Serikat Petani: Program 3 Juta Rumah Akan Gampang Dilaksanakan kalau Reforma Agraria Dilaksanakan
-
Pramono Anung Targetkan Setiap Kelurahan di DKI Punya Sekolah Lansia: Ini Alasannya
-
Prabowo Teken Inpres Soal Pembangunan Kampung Haji Indonesia di Mekah, Begini Isinya
-
Pernyataan Terkini Kejagung Soal Dugaan Korupsi Tol Cawang-Pluit Seret Anak 'Raja Tol' Jusuf Hamka
-
Papua Mencekam, OTK Bersenjata Serbu Proyek Vital, Ekskavator Jalan Trans Nabire-Timika Dibakar
-
Jejak 'Uang Haram' Zarof Ricar Terendus, Aset Baru Rp 35 M Atas Nama Anak Ikut Disita