Suara.com - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah merancang aturan untuk sekolah yang berada dalam zona hijau. Nantinya, jika sekolah tersebut ingin dibuka pada masa transisi New Normal harus menerapkan protokol kesehatan dengan baik.
Salah satu aturannya ialah para murid dilarang untuk pergi ke kantin selama bersekolah.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengatakan pada masa transisi ini, sekolah yang hendak melangsungkan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka mesti menjalani segenap kegiatan protokol kesehatan. Selain itu, para peserta didik yang masuk sekolah tidak diperkenankan untuk berinteraksi kecuali hanya di dalam kelas.
Jadinya para peserta didik hanya bisa melakukan belajar mengajar di dalam kelas lalu pulang ke rumah.
"Jadinya aktivitas seperti kantin di mana anak-anak dari berbagai kelas berkumpul itu tidak diperkenankan selama dua bulan pertama," kata Nadiem dalam paparannya yang disiarkan langsung melalui YouTube Kemendikbud, Senin (15/6/2020).
Selain berinteraksi di kantin, kegiatan berolahraga dan ekstrakulikuler juga belum diperkenankan dalam dua bulan masa transisi.
Untuk sementara kegiatan yang bisa dilakukan oleh para siswa hanya kegiatan belajar mengajar di dalam kelas untuk menghindari adanya interaksi siswa yang tercampur.
"Prinsipnya apapun aktivitas-aktivitas yang perkumpulan sifatnya atau yang mencampur antara satu kelas dengan kelas lain itu belum boleh diperbolehkan dalam masa transisi ini," pungkasnya.
Baca Juga: Waspada, Nyeri Leher Bisa Jadi Gejala Virus Corona Covid-19
Berita Terkait
- 
            
              Sekolah di Zona Hijau Boleh Buka, Satu Kelas Maksimal 18 Siswa
 - 
            
              Nadiem: Madrasah dan Sekolah Asrama di Zona Hijau Masih Dilarang Dibuka
 - 
            
              Tahapan Pembukaan Sekolah di Zona Hijau, SMA Dulu, Paud Terakhir
 - 
            
              Mendikbud: Ortu Punya Hak Tak Berikan Izin Anak Pergi Sekolah Tatap Muka
 - 
            
              6 Persen Siswa di Zona Hijau Corona Bisa Balik ke Sekolah, Ini Syaratnya
 
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
 - 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 
Pilihan
- 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 - 
            
              5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
 
Terkini
- 
            
              Soal Pemberian Gelar Pahlawan ke Soeharto, Puan Singgung Rekam Jejak: Harus Dikaji Dengan Baik
 - 
            
              Dapat 'Restu' BNN usai Ditangkap Kasus Narkoba, Onad Bakal Direhab di Sini
 - 
            
              PPATK Klaim Berhasil Tekan Judi Online! Triliunan Rupiah Berhasil Diselamatkan
 - 
            
              11 Tahun di Penjara, Korban Tragedi 1965: kalau Soeharto Dapat Gelar Pahlawan Kami Tidak Rela!
 - 
            
              Kemenkeu: Pertumbuhan Ekonomi Butuh Ekosistem Bisnis yang Kolaboratif dan Berorientasi Inovasi
 - 
            
              Usulan Gelar Pahlawan Bagi Soeharto Dianggap Mengerikan, Mengapa?
 - 
            
              Prabowo Setuju Rp5 Triliun untuk KAI Tambah Gerbong KRL Baru: untuk Rakyat Banyak Saya Tidak Ragu!
 - 
            
              Hadapi Musim Hujan, Pramono Pastikan Banjir Jakarta Bisa Surut Kurang dari 24 Jam
 - 
            
              Detik-detik Kecelakaan KA Bangunkarta di Prambanan Sleman: Tiga Orang Tewas
 - 
            
              Soal Polemik Whoosh, Puan: Jangan Terjadi Kerugian Negara Berlarut-larut