Suara.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengumumkan sekolah zona hijau dibuka lagi pada Juli 2020. Keputusan ini menuai sorotan dari politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean.
Ferdinand Hutahaean mengkritisi keputusan Nadiem Makarim yang menerangkan bahwa keputusan tersebut kemungkinan bisa saja berubah apabila sekolah di zona hijau menjadi zona kuning.
Menurut Ferdinand Hutahaean kebijakan tersebut seperti ingus. Pendapat itu disampaikan melalui cuitan di akun Twitter pribadinya, @FerdinandHaean3.
"Kebijakan ingus, keluar masuk, maju mundur," cuit Ferdinand, seperti dikutip Suara.com, Selasa (16/6/2020).
Lebih lanjut, Ferdinand Hutahaean memberikan sindiran kepada Nadiem Makarim. Ia menilai semestinya Mendikbud mencetuskan ide yang lebih logis dalam proses belajar mengajar untuk tahun ajaran baru di tengah pandemi Covid-19.
Seperti dengan melaksanakan proses pembelajaran tanpa tatap muka hingga situasi benar-benar dapat dipastikan aman dari pandemi. Bukan dengan menutup kembali sekolah zona hijau apabila berubah menjadi kuning.
"Mestinya sebagai menteri, Nadiem ciptakan pola baru proses belajar mengajar tanpa tatap muka hingga covid aman. Bukan bikin kebijakan seperti ingus begini. Menteri kok begini doang bisanya," imbuhnya.
Dalam cuitan tersebut, Fedinand Hutahaean melampirkan tautan artikel berjudul "Jika Daerah Zona Hijau Berubah Jadi Kunin, Sekolah Ditutup Lagi".
Sebelumnya, Nadiem Makarim mengklaim sudah mengatur tahapan jenjang pendidikan yang boleh buka di zona hijau Covid-19 untuk tahun ajaran 2020/2021 pada Juli mendatang.
Baca Juga: Sekolah Buka di Zona Hijau, Kemendagri Kerahkan PKK hingga Satpol PP
Dalam pemaparan yang disiarkan langsung oleh YouTube Kemendikbud, Nadiem Makarim menjelaskan bahwa pada bulan pertama level pendidikan menengah (SMP, SMA, SMK dan setingkat lainnya) yang diperbolehkan melangsungkan sistem pembelajaran tatap muka.
Selang dua bulan baru setingkat SD, MI dan Sekolah Luar Biasa (SLB) yang diizinkan untuk melakukan proses pembelajaran serupa. Sementara PAUD dan setingkatnya akan dibuka dua bulan setelahnya.
Meski begitu, Nadiem Makarim meminta pengertian akan aturan pembukaan sekolah di zona hijau. Semisal, wilayah yang ditetapkan zona hijau itu tiba-tiba berubah menjadi zona kuning, maka sekolah yang sudah dibuka pun harus ditutup kembali.
"Artinya proses ini diulangi lagi dari nol jadi tidak diperbolehkan lagi belajar tatap muka jadi semuanya harus balik lagi belajar dari rumah," kata Nadiem Makarim.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 5 HP Murah RAM 8 GB Memori 256 GB untuk Mahasiswa, Cuma Rp1 Jutaan
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Sunscreen Terbaik Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun ke Atas
- 8 Lipstik yang Bikin Wajah Cerah untuk Ibu Rumah Tangga Produktif
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Kasus Kekerasan di Jakarta Melonjak, Anak-anak Jadi Korban Paling Dominan
-
LBH Jakarta Tegaskan Judicial Review KUHAP Bisa Menegasikan Marwah MK
-
KUHAP Disahkan, Masyarakat Sipil Desak Prabowo Terbitkan Perppu Pembatalan
-
DPR 'Sembunyikan Draf' RUU KUHAP: Pengesahan Tertutup Tanpa Partisipasi Publik
-
Tinggi Muka Air Laut di Pasar Ikan Jakut Siaga 1, Empat Pompa Dikerahkan Antisipasi Banjir Rob
-
Mentan Tegaskan Harga Pangan Stabil dan Produksi Surplus, Bantah Isu MBG Picu Kenaikan Harga
-
Pemerintah Kebut Sertifikasi Dapur MBG, Janjikan Status PNS untuk Ribuan Ahli Gizi
-
PERSAGI Siapkan Lulusan Ahli Gizi untuk Perkuat Program Makan Bergizi Gratis
-
Hadapi Musim Hujan, Pemprov DKI Alokasikan Rp3,89 Triliun untuk Mitigasi Banjir
-
Banjir Rob Rendam Jalan Depan JIS, Petugas Gabungan Lakukan Penanganan Ini