Suara.com - Sebelum merebaknya virus corona Covid-19 di Indonesia, khususnya Jakarta, isu revitalisasi Monas sempat mendapatkan sorotan publik. Pasalnya proyek ini menuai kontroversi.
Mulai dari banyaknya pohon besar yang ditebang, perusahaan kontraktor dianggap tak kompeten, hingga Gubernur Anies Baswedan yang ternyata belum meminta izin kepada pemerintah pusat.
Karena masalah perizinan itu, proyek Monas ini sempat ditunda untuk beberapa hari. Setelah itu pengerjaan kembali dilanjutkan setelah izin dikeluarkan.
Namun seiring masuknya wabah, proyek ini tak lagi disorot. Namun belakangan pengerjaannya ternyata sudah rampung.
Berdasarkan rencana pembangunan saat masih dikerjakan, sisi selatan Monas ini akan dijadikan plaza dan ada wahana air mancur. Penggunaannya adalah sebagai tempat upacara yang memiliki pandangan langsung ke depan Monas.
Dari pantauan Suara.com di lokasi, pengerjaannya sesuai dengan perencanaan itu. Di bagian depan, terdat pagar besar yang akan menjadi pintu masuk Monas nantinya.
Begitu masuk, terlihat pemandangan tugu Monas yang memiliki obor emas di atasnya dengan jelas tak terhalang apapun.
Lalu di bagian pinggir terdapat susunan bangunan kecil berbentuk seperti tangga yang memanjang. Diduga sarana ini akan menjadi tempat duduk karena bentuknya seperti kursi.
Di sela-sela kursi yang dibuat dari semen itu diselipkan sejumlah lampu sorot. Ketika malam hari terlihat lampunya memancarkan cahaya warna-warni.
Baca Juga: Hari Ini Asteroid Setara 4 Tugu Monas Lewat Dekat Bumi
Pada bagian atas kursi ini, dipasangi rumput dan pohon yang tidak terlalu besar. Fasilitas ini berderetan di bagian pinggir plaza.
Setelah itu di bagian depan terdapat tiang tinggi untuk upacara menaikan bendrera. Tiang ini dibuat di kontur yang lebih tinggi dan harus menaiki tangga terlebih dahulu.
Tepat di belakang tiang, dibangun sebuah kolam. Lalu secara berurutan setelah kolam, ada patung selanjutnya bagian tengah Monas.
Bagian alas plaza ini terbuat dari semen hasil cor. Seperti tempat pada umumnya, fasilitas hasil revitalisasi terasa luas karena tak ada bangunan atau pohon yang menghalangi pemandangan.
Salah seorang pekerja yang masih berada di lokasi mengatakan proyek ini sudah selesai sebelum masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) 10 April lalu.
"Sudah, sudah selesai dari sebelum PSBB pertama," ujar pekerja itu di lokasi, Rabu (17/6/2020).
Berita Terkait
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Berapa Gaji Zinedine Zidane Jika Latih Timnas Indonesia?
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
Terkini
-
Babak Baru PPHN: Ahmad Muzani Minta Waktu Presiden Prabowo, Nasib 'GBHN' Ditentukan di Istana
-
KPK Digugat Praperadilan! Ada Apa dengan Penghentian Kasus Korupsi Kuota Haji Pejabat Kemenag?
-
Tiga Hari ke Depan, Para Pemimpin Dunia Rumuskan Masa Depan Pariwisata di Riyadh
-
Terkuak! Siswa SMAN 72 Jakarta Siapkan 7 Peledak, Termasuk Bom Sumbu Berwadah Kaleng Coca-Cola
-
Drama 6 Jam KPK di Ponorogo: Tiga Koper Misterius Diangkut dari Ruang Kerja Bupati Sugiri Sancoko
-
Bukan Terorisme Jaringan, Bom SMAN 72 Ternyata Aksi 'Memetic Violence' Terinspirasi Dunia Maya
-
Revolusi Digital Korlantas: Urus SIM, STNK, BPKB Kini Full Online dan Transparan, Pungli Lenyap
-
Babak Baru Horor Nuklir Cikande: 40 Saksi Diperiksa, Jejak DNA Diburu di Lapak Barang Bekas
-
Dua Menko Ikut ke Sydney, Apa Saja Agenda Lawatan Prabowo di Australia?
-
Tak Hanya Game! Politisi PKB Desak Pemerintah Batasi Medsos Anak Usai Insiden Ledakan SMA 72 Jakarta