Suara.com - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan akhirnya memilih untuk blak-blakan, soal kasus sarang walet yang pernah ia tangani pada tahun 2004. Menurut Novel, kasus itu adalah rekayasa untuk mengkriminalisasi dirinya.
Hal tersebut ia ungkapkan ketika diundang dalam acara Mata Najwa episode Novel Tak Berujung, Rabu (17/6/2020).
Dalam kesempatan itu, ia kembali menyinggung soal kasus sarang walet yang sempat ia kerjakan semasa berdinas di Polri.
Sebab, terdakwa kasus penyiraman air keras yakni Rahmat Kadir Mahulette dan Ronny Bugis beralasan kejahatan yang mereka lakukan didasari dendam pribadi.
Rahmat dan Ronny mengakui, mereka menyiramkan air keras karena kesal lantaran Novel Baswedan dianggap mengorbankan anak buahnya dalam kasus burung walet ketika masih menjabat sebagai Kasatreskrim Polres Bengkulu.
"Begini kalau dikatakan kasus Burung Walet saya mengorbankan anggota tidak ada, tidak ada anggota yang dikorbankan," katanya.
Ia kemudian menjelaskan bahwa pada tahun 2012 saat menangani sebuah kasus, ada oknum yang mengancam secara terang-terangan akan mengkriminalisasi dirinya menggunakan kasus sarang walet.
"Kenapa ketika 2012 kriminalisasi terhadap diri saya itu, sebelumnya saya diancamkan loh kalau tetap tangani perkara itu, kamu saya kriminalisasi. Itu diancamkan dengan jelas, dan kemudian dilaksanakan," terangnya.
Namun, kasus ini sempat ditutup oleh Presiden SBY. Akan tetapi, pada tahun 2015, ketika Novel menangani kasus korupsi Budi Gunawan, kasus sarang walet kembali diungkit kembali.
Baca Juga: KY Selidiki Dugaan Pelanggaran Persidangan Kasus Novel Baswedan
Ia pun berkesimpuan bahwa setiap kali dirinya menangani kasus korupsi, kasus sarang walet seakan dibuka kembali.
Alhasil, Novel melapor ke Ombudsman agar melakukan investigasi terhadap penanganan kasus tersebut.
Dari hasil investigasi, Ombudsman telah menyatakan bahwa alat bukti yang digunakan untuk mengkriminalisasi Novel adalah rekayasa dan hasil manipulasi.
"Ombudsman mengatakan kurang lebihnya alat bukti yang digunakan untuk mengkriminalisasi diri saya itu adalah rekayasa dan manipulasi. Dan diminta terhadap oknum-oknum yang membuat rekayasa itu agar dibuat investigasi atau disidik pada mereka. Tapi tidak ada yang dilaksanakan," tukasnya.
Berita Terkait
-
KY Selidiki Dugaan Pelanggaran Persidangan Kasus Novel Baswedan
-
Novel Baswedan Sebut Tuntutan Ringan Terdakwa Sama Saja Menghina Presiden
-
Novel Baswedan Naik Pitam: Hukuman Satu Tahun Seolah-olah Mau Mengejek Saya
-
Eks Ketua KY: Hakim Kasus Novel Baswedan Harus Diperiksa Secara Etik
-
Tim Advokasi: Kasus Penyerangan Novel Tak Akan Sampai ke Aktor Intelektual
Terpopuler
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- Karawang di Ujung Tanduk Sengketa Tanah: Pemerintah-BPN Turun Gunung Bahas Solusi Cepat
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Kontroversi Penalti Kedua Timnas Indonesia, Analis Media Arab Saudi Soroti Wasit
-
6 Rekomendasi HP Murah Baterai Jumbo 6.000 mAh, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
7 Fakta Bakengrind, Roti 'Bebas Gluten' yang Diduga Penipuan dan Membahayakan
-
3 Titik Lemah yang Bikin Timnas Indonesia Takluk dari Arab Saudi
-
Masih Ada Harapan! Begini Skenario Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2026 Meski Kalah dari Arab Saudi
Terkini
-
Akhmad Wiyagus jadi Wamendagri, Tito Karnavian Senang Punya 3 Wamen: Tugas Saya jadi Lebih Ringan
-
Sempat Bikin Panik, Polisi Pastikan Ledakan PT Nucleus Farma Bukan Bom: Kami Masih Selidiki
-
Transisi Energi: Mungkinkah Jadi Jalan Hijau Menuju Pertumbuhan Indonesia 8 Persen?
-
KPPPA Minta Orang Tua dan Siswa Tak Takut Santap MBG: Manfaatnya Jauh Lebih Besar!
-
Ngaku Hati-hati, Penetapan Tersangka Kasus Haji Tunggu Hasil BPK?
-
2 Petinggi Google Indonesia Diperiksa Kejagung Terkait Kasus Chromebook yang Menyeret Nadiem Makarim
-
Kuli Bangunan Tewas Ditusuk Rekan Sendiri, Polisi Selidiki Motif Pembunuhan Sadis
-
Kebakaran Hutan Dunia Meningkat Tajam, Dampak Ekonomi dan Risiko Kemanusiaan Kian Parah
-
8 Fakta Kesepakatan Israel-Hamas, Rakyat Palestina Akhirnya Rasakan Perdamaian?
-
Aktivis Bela Nadiem Makarim di Sidang Praperadilan: Sosok Berintegritas dan Anti Korupsi