Suara.com - Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas mendesak India dan China untuk mengurangi ketegangan di Himalaya. Ia berharap, konflik tersebut bisa berakhir damai.
"Ini adalah dua negara besar dan saya tidak mau memikirkan konflik jika ini menghasilkan eskalasi militer yang nyata. Itu sebabnya kami berusaha di semua level di kedua sisi untuk mengajukan deeskalasi," ujarnya.
Menyadur DW pada Kamis (18/06/2020), Heiko Maas mengaku tak ingin melibatkan diri secara langsung, tapi sebagai anggota Dewan Keamanan PBB, ia merasa perlu menggunakan pengaruhnya untuk mencegah bentrokan militer.
"Saya tidak berpikir Jerman perlu terlibat di mana-mana sebagai mediator. Tapi kami duduk di Dewan Keamanan PBB dan kami akan memimpin kepresidenan pada bulan Juli," katanya.
"Saya yakin, komunitas internasional berharap India dan Cina tidak terlibat dalam konflik karena hal ini tak hanya akan mempengaruhi kedua negara, tetapi juga seluruh wilayah," lanjut Heiko Maas.
Seperti yang ramai diberitakan sebelumnya, India dan China sedang terlibat konflik sepanjang perbatasan de facto kedua negara yang disebut sebagai Garis Kontrol Aktual (LAC).
Minggu ini, gesekan dua negara tetangga ini sudah menewaskan 20 tentara India sementara China menolak untuk konfirmasi tentang jumlah korbannya.
Pertempuran ini adalah konflik mematikan pertama di perbatasan dalam beberapa dasawarsa. Peristiwa ini langsung jadi bahasan panas saluran berita India dan media sosial di kedua negara.
Baca Juga: Media India Khawatir Pandemi Covid-19 dapat Mengakhiri Era Surat Kabar
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Anggaran Bantuan Hukum Warga Miskin di Jember Mengalami Penurunan
-
Detik-detik Tembok Sekolah di Palmerah Roboh: Udah Goyah, Lari Selamatkan Diri dari Api
-
Kementerian HAM Akan Kumpulkan Seluruh Data Hak Asasi Manusia Lewat Platform Ini
-
Ngeri! Cekcok di RS Duta Indah Berujung Petaka, Wanita Dihajar Mantan Suami Sampai Gigi Rontok
-
KPK Kembalikan Aset Korupsi Taspen, Anggota DPR: Ini Harus Jadi Standar Penyelesaian Kasus
-
Jejak Intelektual Dwinanda Linchia Levi: Dosen Brilian Untag yang Tewas Misterius di Hotel
-
Roy Suryo 'Disikat' Polisi, Dicekal ke Luar Negeri Malah Cuma Senyum: Misi di Australia Beres!
-
MK Batalkan Skema HGU 190 Tahun di IKN, DPR Usulkan Prabowo Terbitkan Perppu
-
Lebih Dekat, Lebih Hijau: Produksi LPG Lokal untuk Tekan Emisi Transportasi Energi
-
Gibran Wakilkan Pidato Presiden di KTT G20, Ini Alasan Prabowo Tak Pergi ke Afrika Selatan