Suara.com - Pemerintah Swiss akan melonggarkan pembatasan terkait pandemi virus corona dengan mengizinkan pertemuan hingga 1000 orang mulai pekan depan.
Menyadur Gulf News, pengumuman yang disampaikan pada Jumat (19/6) ini menandai mulai berlakunya tahap keempat pembatasan virus corona di Swiss.
Otoritas berwenang menyebut, batasan pertemuan publik yang semula tak lebih 300 orang, akan di naikkan menjadi 1000 partisipan mulai Senin (22/6).
Kendati demikian, pemerintah akan tetap menerapkan pelacakan kontak dan mewajibkan masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan seperti jaga jarak, cuci tangan dan menahan diri untuk tak melakukan kontak fisik guna mencegah penyebaran virus corona.
Sejauh ini, Swiss juga telah memperbolehkan pertemuan seperti demonstrasi politik dan jaga jarak lebih dekat dari 1,5 meter asalkan memakai masker.
Presiden Swiss Simonetta Sommarga menyambut sejumlah pelonggaran pembatasan di negaranya Namun, mengimbau masyrakat untuk tetap berhati-hati guna mengantisipasi gelombang kedua.
"Kami sekali lagi menemukan banyak kebebasan lama kami, bar dan restoran buka lagi, kami dapat berkumpul bersama," ujar Sommarga.
"Pada saat yang sama, virus masih ada di sini. Tidak ada yang tahu bagaimana situasi akan berkembang," sambungnya.
Ke depannya, negara ini mencanangkan akan menaikkan batasan pertemuan lebih dari 1000 orang pada September mendatang.
Baca Juga: Gara-gara Covid-19, Jonatan Christie Belum Pulang ke Rumah Sejak Maret
Sejak 27 April lalu, Swiss mulai melonggarkan pembatasan yang telah dilakukan pada pertengahan Maret dengan mengizinkan tukang cukur, hingga dokter keluarga untuk beroperasi kembali.
Negara dengan populasi 8,5 jiwa ini mencatatkan total kasus Covid-19 mencapai 31.134 dengan 1679 kematian. Jumlah terus turun hingga Mei lalu, angka infeksi baru yang dilaporkan sebanyak 599 kasus.
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Istana Cabut kartu Liputan Wartawan Usai Tanya MBG ke Prabowo, Dewan Pers: Hormati UU Pers!
-
PIP September 2025 Kapan Cair? Cek Nominal dan Ketentuan Terkini
-
PLN Perkuat Keandalan Listrik untuk PHR di WK Rokan Demi Ketahanan Energi Nasional
-
PN Jaksel Tolak Praperadilan, Eksekusi Terpidana Kasus Pencemaran Nama Baik JK Tetap Berlanjut
-
Roy Suryo Sindir Keras Acara UGM yang Dihadiri Menteri Sepi Peminat: Ini Karma Bela Ijazah Jokowi!
-
Dokter Tifa Bongkar Cuitan Akun Fufufafa Soal 'Lulusan SMP Pengen Mewah': Ndleming!
-
Mardiono Tinggalkan Arena Muktamar Usai Disoraki, Agus Suparmanto Terpilih Aklamasi Jadi Ketum PPP
-
Peringati Hari Sungai Sedunia, BRI Peduli Ajak Generasi Muda Jaga Ekosistem Sungai dan Lingkungan
-
Eks Wali Kota Semarang Hadiri Pernikahan Anak Meski Masih Dipenjara, Kok Bisa?
-
Anak Menkeu Purbaya Sindir Outfit Orang Miskin yang Ingin Terlihat Kaya