Suara.com - Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Doni Monardo mengingatkan asap pekat yang timbul jika terjadi kebakaran hutan dan lahan, khususnya lahan gambut, bisa berdampak buruk pada kesehatan masyarakat dan meningkatkan risiko terpapar COVID-19.
“Asap yang pekat bisa timbulkan ancaman kesehatan bagi masyarakat, terutama mereka yang memiliki asma atau ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut). Dampaknya adalah berbahaya bagi mereka yang menderita penyakit asma ini apabila terpapar COVID-19,” kata Doni usai rapat terbatas di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (23/6/2020).
Maka itu, kata Doni, Presiden Joko Widodo telah memerintahkan upaya pencegahan agar kebakaran hutan dan lahan (karhutla) tidak terjadi. Doni meminta kerja sama lebih erat antara seluruh komponen masyarakat di seluruh daerah untuk memitigasi karhutla terutama di daerah yang rawan kebakaran.
“Kerja keras, kerja sama dari seluruh komponen masyarakat di seluruh daerah yang tiap tahun alami kebakaran hutan dan lahan yang cukup besar, terutama di kawasan lahan gambut sangat diperlukan,” ujar dia sebagaimana dilansir Antara.
“Kita hindari asap agar kita juga bisa selamat dari bahaya COVID-19,” ujarnya menambahkan.
Saat membuka rapat terbatas itu, Presiden Joko Widodo memerintahkan jajarannya bahwa pada Agustus 2020, musim kemarau akan melanda sebagian besar wilayah Indonesia.
Dia merinci bahwa sebanyak 17 persen wilayah Indonesia sudah mengalami kemarau pada April 2020, kemudian 38 persen wilayah lainnya di Mei 2020, dan 27 persen wilayah lainnya di Juni 2020.
“Dan kemarau di sebagian besar daerah zona ini akan terjadi di bulan Agustus. Kita masih memiliki persiapan pendek satu bulan sejak sekarang,” ujar Presiden.
Kepala Negara meminta upaya penataan ekosistem gambut dilakukan secara konsisten. Penataan lahan gambut dilakukan dengan menjaga tinggi muka air tanah, pembangunan sekat kanal, embung (kolam), dan sumur bor.
Baca Juga: Antisipasi Karhutla, Jokowi Ingatkan Manajemen Lapangan
“Teknologi pembasahan lain sudah kita lakukan hanya saja harus konsisten dilakukan,” ujar Presiden.
Berita Terkait
-
Tanpa PSBB, Kabupaten Rokan Hilir di Riau Berstatus Zona Hijau Covid-19
-
Antisipasi Karhutla, Jokowi Ingatkan Manajemen Lapangan
-
Aturan yang Diberlakukan Jika Wisata Kolam Renang Kembali Dibuka Untuk Umum
-
Pimpin Ratas, Jokowi Ingatkan PR Besar Penanganan Karhutla
-
2 Pemain Positif Covid-19, Novak Djokovic Dimintai Pertanggungjawaban
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Wamenkomdigi: Pemerintah Harus Hadir untuk Memastikan AI Jadi Teknologi yang Bertanggung Jawab
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka KPK! Kemendagri Siapkan Pengganti Sementara
-
Pramono Anung Rombak Birokrasi DKI: 1.842 Pejabat Baru, Janji Pelayanan Publik Lebih Baik
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka, PKB Proses Status Kader Abdul Wahid Secara Internal
-
Raperda KTR DKI Disahkan! Ini Titik-Titik yang Dilarang untuk Merokok dan Jual Rokok
-
BNN Gerebek Kampung Bahari, 18 Orang Ditangkap di Tengah Perlawanan Sengit Jaringan Narkoba
-
KPK Kejar Korupsi Whoosh! Prabowo Tanggung Utang, Penyelidikan Jalan Terus?
-
Ahli Hukum Nilai Hak Terdakwa Dilanggar dalam Sidang Sengketa Tambang Nikel Halmahera Timur
-
Cak Imin Instruksikan BGN Gunakan Alat dan Bahan Pangan Lokal untuk MBG
-
MRT Siapkan TOD Medan Satria, Bakal Ubah Wajah Timur Jakarta