Suara.com - Pemerintah Thailand melakukan sterilisasi pada ratusan monyet di sebuah kota yang terkenal dengan populasi monyetnya yang banyak.
Menyadur Channel News Asia, kawanan monyet tersebut disterilisasi karena kelaparan dan mulai mencari makan ke rumah-rumah penduduk selama pandemi Covid-19 dan ditakutkan akan menyerang warga sekitar.
Provinsi Lopburi dan 2.000 monyetnya telah lama menjadi daya tarik bagi wisatawan dari seluruh dunia, yang biasanya memberi makan mereka dan berpose bersama mereka.
Namun, sejak Thailand menutup perbatasannya pada 4 April untuk mengendalikan penyebaran virus corona, monyet tidak beradaptasi dengan baik dengan new normal mereka.
"Mereka begitu bergantung pada turis yang memberi mereka makan dan kota tidak menyediakan ruang bagi mereka untuk berjuang sendiri," kata Supakarn Kaewchot, seorang dokter hewan pemerintah.
"Dengan hilangnya para wisatawan, mereka menjadi lebih agresif, menyerang manusia demi makanan untuk bertahan hidup," katanya kepada Reuters.
"Mereka menyerang bangunan dan memaksa penduduk setempat meninggalkan rumah mereka." tambahnya.
Supakarn menjelaskan bahwa tidak seperti monyet di alam liar, monyet kota tidak perlu berburu makanan, memberi mereka lebih banyak waktu dan energi untuk reproduksi itu dapat menyebabkan masalah.
Untuk mencoba mengendalikan populasi mereka yang cepat berkembang, pihak berwenang telah menempatkan kandang besar di sekitar kota yang berisi buah-buahan sebagai umpan agar mereka mau masuk ke kandang. Pemerintah Thailand berharap dapat menangkap sekitar 300 monyet untuk sterilisasi.
Baca Juga: Bak Zombie! Potret Before dan After Krim Pemutih Thailand Ini Bikin Ngeri
Dari kandang, monyet dipindahkan ke meja operasi, untuk dibius, dicukur dan ditato dengan nomor referensi unik di bawah lengan mereka.
Mereka berbaring telentang di bawah kain hijau saat dokter hewan melakukan vasektomi atau operasi ligasi tuba. Setelah dioperasi, monyet-monyet tersebut akan pulih dalam satu malam sebelum dikembalikan ke kawanan masing-masing.
Pemerintah Thailand berencana mensterilkan 500 monyet selama dua bulan ke depan.
Supakarn mengatakan bahwa operasi sterilisasi ini tidak akan menimbulkan ancaman bagi populasi monyet dan tujuannya hanya untuk memperlambat laju pertumbuhannya. "Kami tidak melakukan ini di alam liar, hanya di daerah kota," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
KSPI Desak RUU PPRT Disahkan: Pekerja yang Menopang Ekonomi Justru Paling Diabaikan
-
Cegat Truk di Tol Cikampek, Polda Metro Bongkar Penyelundupan Pakaian Bekas Impor Rp 4,2 Miliar
-
Detik-detik Mencekam Pesawat Oleng Lalu Jatuh di Karawang, Begini Kondisi Seluruh Awaknya
-
Inovasi Layanan PT Infomedia Nusantara Raih Penghargaan dari Frost & Sullivan
-
PAD Naik Drastis, Gubernur Pramono Pamer Surplus APBD DKI Tembus Rp14 Triliun
-
Pramono Sebut Pengangguran Jakarta Turun 6 Persen, Beberkan Sektor Penyelamat Ibu Kota
-
Selidiki Kasus BPKH, KPK Ungkap Fasilitas Jemaah Haji Tak Sesuai dengan Biayanya
-
Ada Terdakwa Perkara Tata Kelola Minyak Mentah Pertamina Tersandung Kasus Petral, Ada Riza Chalid?
-
Skandal Korupsi Ekspor POME: Kejagung Periksa 40 Saksi, Pejabat dan Swasta Dibidik
-
Polisi Ungkap Alasan Roy Suryo Cs Dicekal: Bukan karena Risiko Kabur, Tapi...