Suara.com - Politisi Partai Gerindra, Fadli Zon geram menyimak pernyataan Kedubes RRC yang membandingkan pekerja lokal Indonesia dan China. Fadli menganggap bahwa Kedubes RRC telah merendahkan pekerja Indonesia.
Pernyataan Konselor Bidang Ekonomi dan Bisnis Kedubes China untuk RI Wang Liping menyulut amarah politisi Fadli Zon lantaran menyebut bahwa pekerja China kebanyakan merupakan pekerja yang terampil, sementara pekerja lokal kebanyakan kurang terampil dan cuma pekerja biasa.
Kontan saja Fadli Zon beranggapan bahwa pernyataan tersebut telah merendahkan martabat pekerja Indonesia.
"Tak pakai diplomasi, suara dari Kedubes RRC ini sangat merendahkan pekerja Indonesia," tulis Fadli Zon lewat Twitter-nya, Rabu (24/6/2020).
Pada Selasa (2/6/2020) lalu, Wang Liping menjelaskan bahwa pekerja yang terampil Tiongkok pada umumnya dibayar US$30 ribu per tahun, ditambah biaya penerbangan internasional dan akomodasi yang ditanggung oleh perusahaan. Sementara itu pekerja lokal Indonesia hanya mendapat upah 10% dari total biaya seorang pekerja Tiongkok.
Namun Wang Liping meminta agar para pekerja lokal tak perlu khawatir. Menurutnya, para pekerja China akan berbagi dengan melakukan transfer teknologi saat bekerja sama dengan pekerja Indonesia, sehingga para pekerja lokal bisa meningkatkan keterampilannya.
Wang juga menegaskan bahwa para pekerja China tak selamanya akan bekerja di Indonesia. Mereka akan bekerja dengan kontrak yang cukup pendek dan akan langsung dipulangkan ke negaranya begitu kontrak selesai.
Berita Terkait
-
Harganya Tak Sampai 5 Juta, Tiga Motor Tua Fadli Zon Ini Bikin Salah Fokus
-
Fadli Zon Anggap Kartu Prakerja Program Pemborosan, Ada 4 Catatan Penting
-
Penjual Rendang Online Sukses Rayu Fadli Zon, Pernah Diorder Fahri Hamzah
-
Fahri Hamzah Curhat Harga Tes Corona Mahal, Fadli Zon: Peluang Bisnis Baru
-
Dirayu Penjual Rendang, Fadli Zon Akhirnya Luluh Rogoh Koceknya
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Pemerintah Sebut UU Pers Beri Jaminan Perlindungan Hukum Wartawan, Iwakum Sebut Ini
-
Menpar Widiyanti Targetkan Industri MICE Indonesia Susul Vietnam di Peringkat Global
-
Puji Kepemimpinan Gubernur Ahmad Luthfi, BGN Puji Jateng Paling Siap Jalankan Program Gizi Nasional
-
Jokowi 'Dikepung' Politik? Rocky Gerung Bongkar Alasan di Balik Manuver Prabowo-Gibran 2029
-
'Mereka Ada Sebelum Negara Ini Ada,' Pembelaan Antropolg untuk 11 Warga Maba Sangaji di Persidangan
-
Terungkap! 'Orang Baik' yang Selamatkan PPP dari Perpecahan: Ini Peran Pentingnya
-
Dana Transfer Dipangkas Rp 15 Triliun, APBD DKI 2026 Anjlok dan Gubernur Perintahkan Efisiensi Total
-
Kelurahan Kapuk Dipecah Jadi 3: Lurah Klaim Warga Menanti Sejak Lama, Semua RW dan RT Setuju
-
Antonius Kosasih Divonis 10 Tahun Bui di Kasus Korupsi PT Taspen, Hukuman Uang Pengganti Fantastis!
-
Kapuk Over Populasi, Lurah Sebut Petugas Sampai Kerja di Akhir Pekan Urus Kependudukan