Suara.com - Selain Indonesia, beberapa negara seperti Singapura, Turki sudah membuka kembali masjid-masjid di tengah pandemi Covid-19.
Pembukaan masjid tersebut juga tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat seperti penggunaan masker dan menjaga jarak.
Wakil Kepala Perwakilan Republik Indonesia untuk Singapura Didik Eko Pujianto mengatakan Pemerintah Singapura memberlakukan denda kepada pelanggar yakni 250 dolar Singapura.
Berlakunya denda tersebut juga saat pelaksanaan Sholat Jumat.
Karena itu setiap masjid ada polisi yang berjaga untuk memantau jamaah yang melanggar protokol kesehatan.
"Di sini kalau melanggar langsung 250 dolar tidak pakai masker 250 dolar kalau jaraknya kurang dari 1 meter, diingatkan, tapi kalau masih kedua kali langsung 250 dolar juga," ujar Didik dalam siaran Youtube, Sabtu (27/6/2020).
Setelah pelaksanaan Sholat Jumat, polisi akan mempersilahkan jamaah untuk kembali ke tempat masing-masing
"Selain itu sudah setelah itu polisi akan membubarkan atau mempersilakan atau langsung kembali ke tempat masing-masing dan kalau mau sholat sunnah silakan dilakukan di tempat masing-masing," ucap Didik.
Sementara itu Duta Besar Republik Indonesia untuk Turki Lalu Muhammad Iqbal menuturkan polisi juga berjaga -jaga di masjid untuk memantau jamaah yang tidak menerapkan protokol kesehatan.
Baca Juga: Kisah Aba Tilahun, Kakek 114 Tahun Sembuh dari Corona
Adapun bagi jamaah yang yang melanggar akan dikenakan denda sekitar 1.200 Lira atau 200 dolar AS.
"Mereka yang tidak sesuai dengan protokol juga kena denda sekitar 1.200 (mata uang Turki) hampir 200 dolar AS," kata Iqbal.
Tak hanya itu, pelaksanaan Sholat Jumat di Turki dilaksanakan di halaman masjid.
Kemudian khutbah Sholat Jumat juga dipersingkat hanya 5 menit.
Karena itu masyarakat diminta sholat sunnah di rumah masing-masing.
"Iya di halaman. Jadi di dalam masjid tidak lagi digunakan dan kemudian khotbahnya hanya 5 menit. Jadi kalau kita terlambat datang ya tidak bisa ke sholat dan terakhir adalah tidak diperkenankan untuk melaksanakan sholat sunnah di masjid diperkenankan untuk dipersilakan untuk sholat sunat di rumah masing-masing," ucap Lalu.
Berita Terkait
-
BPJS Ketenagakerjaan Dapat Anugerah Bergengsi di Asian Local Currency Bond Award 2025
-
3 Fakta Pengungkapan TPPU PT UP: Sembunyikan Aset di Singapura, Rugikan Negara Rp317 M
-
Theodore Kwan, Bocah 7 Tahun Asal Singapura Ber-IQ 154 Ikut Kuliah di Kampus Terbaik di Dunia
-
Siapa Theodore Kwan? Ini Fakta Menarik Bocah 7 Tahun Ikut Kuliah Kimia di Kampus Top NTU
-
Timnas Indonesia di SEA Games 2025 Bikin Lawan Ketakutan! Pelatih Singapura: Berat
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 5 Rekomendasi Bedak Cushion Anti Longsor Buat Tutupi Flek Hitam, Cocok Untuk Acara Seharian
- 10 Sepatu Jalan Kaki Terbaik dan Nyaman dari Brand Lokal hingga Luar Negeri
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 23 Kode Redeem FC Mobile 6 November: Raih Hadiah Cafu 113, Rank Up Point, dan Player Pack Eksklusif
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Polisi Temukan Serbuk Pemicu Ledakan di Rumah Terduga Pelaku Peledakan SMAN 72
-
Densus 88 Terlibat Dalami Motif Terduga Pelaku Peledakan di SMAN 72
-
Blak-blakan Sebut Soeharto Diktator, Cerita 'Ngeri' Putri Gus Dur Dihantui Teror Orba Sejak SMP
-
Sindiran Pedas PDIP usai Jokowi Dukung Soeharto Pahlawan: Sakit Otaknya!
-
Masuk Komisi Reformasi Polri Bentukan Prabowo: Sepak Terjang Idham Azis, Nyalinya Gak Kaleng-kaleng!
-
Menkeu Purbaya Bakal Redenominasi Rupiah, Apa Manfaatnya?
-
Alasan Presiden Mahasiswa UIN A.M. Sangadji Ambon Dukung Soeharto Jadi Pahlawan Nasional
-
Jenguk Korban Ledakan SMAN 72, Mensos Pastikan Biaya Pengobatan Ditanggung Pemerintah
-
Siswa Terduga Kasus Bom Rakitan di SMAN 72 Korban Bullying, Begini Kata Pengamat Teroris
-
Hadirkan Pemerataan Pembangunan Sampai ke Papua, Soeharto Dinilai Layak Sandang Pahlawan Nasional