Suara.com - Seorang mahasiswi terpaksa menghabiskan waktu berjam-jam demi mendapatkan sinyal internet agar bisa mengikuti kelas online. Untuk melindungi diri, ia bahkan harus membawa parang.
Menyadur The Star, Senin (29/6/2020), Rose Nawie Anjap harus bangun pagi untuk melakukan perjalanan ke hutan di pedalaman Sarawak untuk bsia berpartisipasi dalam kelas jarak jauh.
Sinyal internet di hutan, dinilai jauh lebih stabil dan cepat jika dibandingkan dengan rumah Rose yang berada di Pakan, Papar, sekitar empat hingga lima jam dari ibu kota Kuching.
Dengan berbekal kelambu jaring, laptop, karpet, hingga peralatan tulis, mahasiswi Universitas Pendidikan Sultan Idris ini menciptakan ruang belajarnya sendiri di tengah belantara. Tak lupa, ia membawa sebilah parang untuk berjaga-jaga.
"Saya melakukan presentasi online pada hari itu jam 9 hingga 11 pagi. Jadi saya berlindung di bawah jaring untuk menghindari gigitan nyamuk. Jika tidak, saya harus menghabiskan banuak waktu untuk mengusap nyamuk atau menggaruk kulit," ujar Rose.
Rose mengatakan dirinya sempat ditemani oleh sang ayah saat pertama kali belajar di hutan. Saat itu, dirinya akan mengikuti kelas online selama tiga jam yang dimulai pukul 2 siang.
"Tapi, saya tidak bisa menyelesaikan kelas karena saat itu turun hujan," akunya.
Terinspirasi dari Veveonah Mosibin yang belum lama ini viral usai belajar di atas pohon untuk mendapatkan sinyal yang kuat, Rose pun mengunggah pengalaman belajar di hutan ke akun media sosialnya.
Dengan membagikan cerita belajarnya di hutan, Rose ingin meningkatkan kesadaran tentang perjuangan yang harus dilakoni siswa dari daerah pedalaman untuk mengikuti kelas online.
Baca Juga: Mendikbud Nadiem Minta Mahasiswa Tetap Mengabdi Lewat KKN Online
Perempuan berusia 24 tahun ini tak menyangka saat postingannya viral dalam waktu yang sangat cepat. "Saya tersentuh oleh komentar positif. Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua orang atas kata-jata dan dorongan semangatnya," imbuhnya.
Komisi Komunikasi dan Multimedia Malaysia (MCMC) pada Kamis (25/6), mengatakan tengah mengupayakan peningkatan konektivitas dan layanan internet di daerah pedesaan Sarawak.
"Sampai sekarang, rencananya adalah utnuk mendirikan 185 menara telekomunikasi baru di Sarawak di bawah National Fiberiation and Connectivity Plan (NFCP), termasuk tujuh di Papar. Semua menara diharapkan siap dan beriperasi penuh pada kuartal ketiga 2021," kata MCMC.
Terkait perbaikan koneksi oleh pemerintah, Rose menyebut MCMC telah berkunjung ke Papar pada Jumat (26/6) lalu.
"Saya berharap adanya beberapa perbaikan segera, karena siswa diharapkan melanjutkan e-learning untuk waktu yang lama. Kelas online saya akan berlanjut hingga Desember 2020," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah Tahan Seharian Tanpa Cas, Cocok untuk Gamer dan Movie Marathon
-
5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
-
Hari Ini Bookbuilding, Ini Jeroan Keuangan Superbank yang Mau IPO
-
Profil Superbank (SUPA): IPO Saham, Harga, Prospek, Laporan Keuangan, dan Jadwal
-
Jelang Nataru, BPH Migas Pastikan Ketersediaan Pertalite Aman!
Terkini
-
Viral! Warga Malah Nonton Saat Gunung Semeru Luncurkan Debu Vulkanik Raksasa di Jembatan Ini
-
Viral Stiker Keluarga Miskin Ditempel di Rumah Punya Mobil,Bansos Salah Sasaran Lagi?
-
Plot Twist! Kurir Narkoba Kecelakaan di Tol Lampung, Nyabu Dulu Sebelum Bawa 194 Ribu Ekstasi
-
Mahfud MD Soal Geger di Internal PBNU: Konflik Tambang di Balik Desakan Gus Yahya Mundur
-
'Terima Kasih Pak Prabowo': Eks Dirut ASDP Lolos dari Vonis Korupsi, Pengacara Sindir KPK Keliru
-
Yusril: Pemberian Rehabilitasi Kepada Direksi Non Aktif PT ASDP Telah Sesuai Prosedur
-
Pengusaha Adukan Penyidik KPK ke Bareskrim: Klaim Aset Rp700 Miliar Disita Tanpa Prosedur
-
Tumbuh di Wilayah Rob, Peran Stimulasi di Tengah Krisis Iklim yang Mengancam Masa Depan Anak Pesisir
-
Sambangi Istana Usai Pulang dari Afrika Selatan, Apa Saja yang Dilaporkan Gibran ke Prabowo?
-
Nasib Tragis Ayah Tiri Bocah Alvaro, Alex Iskandar Dimakamkan di TPU Kedaung Tangerang