Suara.com - Gadis berusia 17 tahun di Punjab, India, nekat menghabisi diri sendiri setelah tak mampu membeli smartphone untuk mengikuti kelas online.
Menyadur Gulf News, Rabu (10/6/2020), siswi kelas 11 sekolah menengah atas ini berasal dari keluarga tak mampu yang tinggal di distrik Mansa.
Tak ubahnya kebijakan di tempat lain terkait kegiatan belajar mengajar, sekolah gadis ini juga mengharuskan adanya kelas online selama pandemi virus corona.
Namun, siswi malang ini tak bisa berbuat lebih lantaran tak memiliki ponsel pintar. Ia sempat meminta orang tuanya untuk membeli smartphone.
Sang orang tua yang bekerja sebagai buruh tani, tak punya cukup uang untuk mengabulkan permintaan putrinya. Terlebih di tengah masa krisis virus corona di mana penghasilannya semakin berkurang.
Ayah korban, Jagseer Singh, mengatakan anaknya mengalami stres setelah tak bisa mendapatkan handphone baru untuk mengakses kelas online. Kemudian, si gadis memutuskan untuk mengakhiri hidupnya dengan gantung diri di rumahnya.
"Dia terus meminta kami untuk membelikannya smartphone, tapi saya hanya buruh tani dan tak mampu untuk membelinya. Oleh karena itu, ia mengakhiri hidupnya," ujar Jagseer.
Insiden tersebut menambah deretan tragedi remaja yang memutuskan untuk bunuh diri lantaran kecewa tak bisa mengikuti kelas online di India.
Sebelumnya, seorang siswa kelas sembilan sekolah menengah pertama di Kerala juga nekat bakar diri hingga tewas karena tak keluarganya tak memiliki smartphone dan televisi untuk mengikuti kelas online.
Baca Juga: Psikolog Ungkap Cara Atasi Anak Patah Hati Akibat Orangtua Cerai
Sekolah dan perguruan tinggi di Inida telah ditutup sejak adanya pandemi virus corona. Sebagai gantinya, pembelajaran jarak jauh dan kelas online pun diterapkan.
Catatan Redaksi: Hidup seringkali sangat sulit dan membuat stres, tetapi kematian tidak pernah menjadi jawabannya. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit dan berkecenderungan bunuh diri, sila hubungi dokter kesehatan jiwa di Puskesmas atau Rumah sakit terdekat.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Profil Wali Kota Prabumulih: Punya 4 Istri, Viral Usai Pencopotan Kepsek SMPN 1
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu
-
Misi Penyelamatan Pekerja Tambang Freeport Berlanjut, Ini Kabar Terbarunya
-
Buntut Aksi Pemukulan Siswa ke Guru, Dikeluarkan Sekolah dan Ayah yang Polisi Terancam Sanksi
-
Perkuat Pertahanan Laut Indonesia, PLN dan TNI AL Jalin Kolaborasi
-
Korban Pemerkosaan Massal '98 Gugat Fadli Zon: Trauma dan Ketakutan di Balik Penyangkalan Sejarah
-
Pengamat: Dasco Punya Potensi Ubah Wajah DPR Jadi Lebih 'Ramah Gen Z'