Suara.com - Kemarahan Presiden Jokowi kepada para menterinya dalam sidang paripurna kabinet yang gelar Kamis (18/6/2020), turut menyita perhatian politikus PDI Perjuangan Ruhut Sitompul.
Ruhut meminta khalayak untuk lebih mencermati alasan di balik kejengkelan Jokowi, di tengah ramainya kritik yang dilontarkan sejumlah pihak kepada orang nomor satu di Indonesia itu.
Pendapat tersebut disampaikan Ruhut melalui cuitan di akun Twitter pribadinya @ruhutsitompul, Selasa (30/6/2020).
"Tolong dilihat dengan baik kenapa Pak Joko Widodo Presiden RI ke 7 menegur para pembantunya dengan keras," cuitnya seperti dikutip Suara.com.
Bukan tanpa sebab, menurut Ruhut selama ini Jokowi sebagai pemimpin negara telah bekerja keras tak sekadar saat pandemi Covid-19 melanda.
Namun, usaha Jokowi tersebut tidak diimbangi oleh jajaran menteri yang dianggap bekerja ala kadarnya hingga memicu kemarahan presiden.
"Semua rakyat Indonesia tahu di dalam bekerja Pak Jokowi selalu Gazz Poll bukan disebabkan Covid-19 saja," imbuhnya.
Bahkan mantan politikus Partai Demokrat mengibaratkan kinerja Jokowi seperti mobil dengan kecepatan tinggi. Sementara para menteri belum bisa mengimbangi kecepatan Jokowi, sehingga ia berharap ke depannya ada perbaikan.
"Ibarat mobil Presiden kecepatan 1000 menteri-menterinya 90 segera dibenahi. Merdeka," kata Ruhut memungkasi.
Baca Juga: Jokowi: Karantina RT, RW dan Desa Lebih Efektif Tekan Virus Corona
Ancaman reshuffle
Presiden Jokowi marah kepada para menteri Kabinet Indonesia Maju yang masih bekerja biasa-biasa saja saat pandemi covid-19. Ia meminta para menteri untuk mengubah cara kerja dan meningkatkan kinerjanya.
"Perasaan ini harus sama. Kita harus mengerti ini. Jangan biasa-biasa saja, jangan linear, jangan menganggap ini normal. Bahaya sekali kita, saya lihat masih banyak kita yang menganggap ini normal," kata Presiden Jokowi dengan nada tinggi, saat menyampaikan arahan dalam sidang kabinet paripurna, di Istana Negara pada 18 Juni 2020.
Video arahan Presiden Jokowi tersebut baru dikeluarkan oleh Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden pada "channel" Youtube Sekretariat Presiden pada Minggu.
Dalam arahan tersebut, Presiden Jokowi bahkan membuka opsi "reshuffle" menteri atau pembubaran lembaga yang masih bekerja biasa-biasa saja.
"Bisa saja, membubarkan lembaga, bisa saja 'reshuffle'. Sudah kepikiran ke mana-mana saya, entah buat perppu (peraturan pemerintah pengganti undang-undang) yang lebih penting lagi. Kalau memang diperlukan. Karena memang suasana ini harus ada, kalau bapak ibu tidak merasakan itu sudah," kata Presiden Jokowi sambil mengangkat kedua tangannya
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Emak-Emak Nyaris Adu Jotos di CFD, Iron Man Jadi Penyelamat
-
Pemerintah Usulkan Biaya Haji 2026 Turun Rp 1 Juta per Jemaah Dibanding Tahun Lalu
-
Bicara soal Impeachment, Refly Harun: Pertanyaannya Siapa yang Akan Menggantikan Gibran?
-
SETARA Institute: Pemberian Gelar Pahlawan untuk Soeharto Pengkhianatan Reformasi!
-
Whoosh Disorot! KPK Usut Dugaan Korupsi Kereta Cepat, Mark-Up Biaya Terendus?
-
Teka-Teki Penundaan Rakor Sekda Terungkap! Tito Karnavian Beberkan 2 Alasan Utama
-
Di KTT ASEAN, Prabowo Ajak Negara Asia Jaga Persaingan Sehat demi Masa Depan Kawasan
-
Geger Grup WA 'Mas Menteri': Najelaa Shihab Terseret Pusaran Korupsi Chromebook Nadiem
-
Praperadilan Ditolak, Kuasa Hukum Delpedro: Ini Kriminalisasi, Hakim Abaikan Putusan MK
-
Pramono Anung Pastikan Tarif TransJakarta Naik, Janjikan Fasilitas Bakal Ditingkatkan