Suara.com - Camat Matraman Andriansyah menyebut tidak ada warganya yang bunuh diri karena tak lolos Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).
Ia menyebut anak itu wafat karena sakit usus buntu.
Pernyataan Andri ini membantah Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) yang menyebut ada anak di kawasan Kelurahan Kayu Manis, Matraman, Jakarta Timur meninggal bunuh diri karena gagal diterima sekolah negeri. Bocah tersebut disebutnya sempat dirawat di Rumah Sakit Thamrin selama dua hari karena sakit usus buntu.
"Enggak benar beritanya. Anaknya sakit, sakit usus buntu dirawat di rumah sakit Thamrin," ujar Andri saat dihubungi Suara.com, Selasa (30/6/2020).
Meski demikian, Andri membenarkan anak berusia 12 tahun 6 bulan itu telah mengikuti PPDB SMP. Ia tak menyebut hasil PPDB itu, namun ia menganggap meninggalnya bocah tersebut tak berhubungan dengan PPDB.
Andri juga menyebut bocah ini merupakan anak dari salah satu anggota Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU). Diketahui anak dari PPSU normalnya terdaftar sebagai pemegang Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan bisa mengikuti jalur afirmasi PPDB DKI.
"SD umurnya 12 tahun mau masuk SMP. Kalau diberita, kan SMA," jelasnya.
Sementara itu, ia menyebut pihak KPAI sudah datang lagi menemui orang tua yang bersangkutan. Dengan demikian sudah dijelaskan bahwa anak itu meninggal hanya karena sakit, bukan gagal ikut PPDB.
"Datang stafnya pak Sirait (Komisioner KPAI), bilangnya dari KPAI. Selanjutnya sudah diinformasikan bahwa anak itu meninggal karena usus buntu," pungkasnya.
Baca Juga: Terima Protes PPDB, Bupati Bantul Keluarkan Perbup Atur Soal Umur
Sebelumnya, permasalahan sistem Penerimaan Peserta Didik Baru DKI Jakarta mengakibatkan sejumlah calon siswa-siswi mengalami depresi hingga berujung kematian karena impian masuk ke sekolah negeri sulit tercapai dalam sistem yang baru diterapkan pemerintah.
Hal itu diungkapkan oleh Ketua Komnas Perempuan dan Anak (Komnas PA) Arist Merdeka Sirait saat melakukan demonstrasi bersama orang tua murid yang tergabung dalam Forum Relawan PPDB DKI 2020 di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada Senin (29/6/2020).
"Anak stres berat, akibat stres berat itu ada percobaan bunuh diri, jadi ada 4 yang dilaporkan oleh ibunya ke Komnas Perlindungan Anak, anaknya sudah memulai percobaan bunuh diri dengan mengurung diri di kamar ditawarkan sekolah swasta juga tidak mau," kata Arist Merdeka Sirait di Kantor Kemendikbud, Senin (29/6/2020).
Berita Terkait
-
KPAI Minta Polri Terapkan Keadilan Restoratif untuk 13 Anak Tersangka Demonstrasi
-
Anak-Anak Keracunan, Belatung Ditemukan, Mengapa Program MBG Tak Juga Dihentikan?
-
Ibu dan 2 Anak Tewas di Bandung, KPAI: Peringatan Serius Rapuhnya Perlindungan Keluarga
-
KPAI Sebut Kasus Tewasnya Ibu dan 2 Anak di Bandung Berkategori Filisida Maternal, Apa Itu?
-
KPAI Ungkap 'Filisida Maternal' di Balik Tragedi Ibu Racuni 2 Anak, Desak Polisi Usut Wasiat Pilu
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Tiga Notaris Jadi Saksi Kunci, KPK 'Kuliti' Skema Mafia Tanah Tol Sumatera
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny: Identifikasi Korban Terus Berlanjut, 53 Jenazah Teridentifikasi!
-
Nobel Perdamaian 2025 Penuh Duri: Jejak Digital Pro-Israel Penerima Penghargaan Jadi Bumerang
-
Birokrasi Jadi Penghambat Ambisi Ekonomi Hijau Indonesia? MPR Usul Langkah Berani
-
Jejak Korupsi SPBU Ditelusuri, KPK dan BPK Periksa Eks Petinggi Pertamina
-
'Tsunami' Darat di Meksiko: 42 Tewas, Puluhan Hilang Ditelan Banjir Bandang Mengerikan
-
Prajurit TNI Gagalkan Aksi Begal dan Tabrak Lari di Tol Kebon Jeruk, 3 Motor Curian Diamankan
-
Di The Top Tourism Leaders Forum, Wamendagri Bima Bicara Pentingnya Diferensiasi Ekonomi Kreatif
-
KPK Bongkar Akal Bulus Korupsi Tol Trans Sumatera: Lahan 'Digoreng' Dulu, Negara Tekor Rp205 M
-
Buntut Tragedi Ponpes Al Khoziny, Golkar Desak Pesantren Dapat Jatah 20 Persen APBN