Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan kepala daerah di Kalimantan Tengah untuk berhati-hati sebelum menerapkan kebijakan new normal. Jokowi mengatakan kepala daerah harus harus mengikuti sejumlah tahapan meski angka kasus Covid-19 dianggap sudah mulai menurun.
"Katatanan baru new normal, harus lewati tahapan-tahapan semuanya seluruh kabupaten kota dan provinsi. Ada prakondisi, conditioning dulu," ujar Jokowi saat memberikan pengarahan penanganan Covid-19 di Kalimantan Tengah melalui youtube Sekretariat Presiden, Kamis (9/7/2020).
Tahapan kedua kata Jokowi, yakni menentukan waktu kapan diterapkan kebijakan new normal.
"Timingnya, waktunya kapan mulai masuk ke new normal. Ini penting sekali, tidak langsung ujug-ujung, langsung diputusin masuk new normal, hati-hati mengenai ini," ucap dia.
Kemudian tahapan selanjutnya memprioritaskan sektor yang mana yang akan dibuka.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga mengingatkan agar kepala daerah berhati-hati dalam membuka kembali sekolah.
"Prioritas sektor mana yang didahulukan. Tidak semua langsung dibuka, nggak bisa, dipilih sektor-sektor yang miliki risiko rendah, buka dulu. Yang risiko sedang kedua, yang ketiga, yang memiliki risiko tinggi. Misalnya kayak sekolah, hati-hati kalau ingin buka sekolah," kata Jokowi.
Tak hanya itu, Kepala Negara juga meminta kepala daerah di Kalimantan Tengah untuk menggunakan data sains dan meminta saran dari pakar-pakar kesehatan dan para scientist sebelum mengambil kebijakan penerapan new normal.
"Jangan sampai memutuskan sesuatu tanpa tanya kanan kiri dan tidak memakai data sains, ini bahaya sekali. Sekali lagi ini bukan sesuatu yang mudah. Oleh sebab itu semuanya harus dibackup oleh data sains dan saran-saran masukkan para scientist," ucap dia.
Baca Juga: Prediksi Reshuffle Terjadi usai Pilkada, PDIP: Jokowi Gak Suka Ribut-ribut
Lebih lanjut, Jokowi menghargai kerja keras kepala daerah dan gugus tugas di Kalimantan Tengah. Kendati demikian, Jokowi meminta angka kasus Covid-19 di Kalimantan Tengah yang mencapai 1.093 untuk segera dikendalikan.
"Saya sangat menghargai kerja keras Kalimantan Tengah, tapi sekali lagi angka 1.093 kasus positif ini harus betul-betul dihentikan. Saya kira dengan SDM di sini saya meyakini itu akan bisa dilakukan," ucap Jokowi.
Jokowi juga menawarkan kepada kepala daerah dan gugus tugas di Kalimantan Tengah untuk tak segan meminta bantuan kepada pemerintah pusat baik itu dari bantuan personel ataupun tenaga kesehatan.
"Kalau gugus tugas merasa perlu bantuan dari pusat, pak gubernur juga perlu. Silakan disampaikan sesegera mungkin kami akan bantu, baik misalnya kurang personel. Saya kira kalau personel di TNI, Polri juga masih bisa bantu, kalau misal harus tenaga kesehatan, tapi kita harapkan tidak ada karena memang semuanya sudah ini. Kalau memang sangat diperlukan sekali sarana yang ada, ya silakan kami akan usahakan," katanya.
Berita Terkait
-
Minta Penyaluran Bansos Dipercepat, Jokowi: Jangan Sampai Ada yang Tercecer
-
Kasus Covid-19 di Kalteng Tembus 1093, Jokowi: Jangan dianggap Enteng
-
Makin Mesra, Jokowi dan Prabowo Saling Berbalas Status di Media Sosial
-
Menhan Prabowo Ikut Urus Lumbung Pangan, Gerindra: Sah, Tak Langgar UU
-
Memaksimalkan Pemanfaatan Data, Analisis Dimulai dari Desa
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
Terkini
-
Prabowo Mau Manfaatkan Uang Sitaan Koruptor, Ini Pos-pos yang Bakal Kecipratan
-
Diduga karena Masalah Asmara, Seorang Pria Tewas Ditusuk di Condet
-
Mau Kirim 500 Ribu Pekerja ke Luar Negeri, Pemerintah Siapkan Anggaran hingga Rp25 T, Buat Apa Saja?
-
Sidang Perdana Kasus TPPU Eks Sekretaris MA Nurhadi Digelar Hari Ini
-
Masih Lemas Usai Selang Makan Dilepas, Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta Kapan Diperiksa?
-
KUHAP Baru Disahkan! Gantikan Aturan Warisan Orde Baru
-
Mencekam! Detik-detik Kecelakaan Beruntun di Tol Cipali Tewaskan 5 Orang, Bus Agra Mas yang Mulai?
-
Dilaporkan ke MKD, Komisi III Bantah Catut Nama LSM dalam Pembahasan RKUHAP
-
Kunjungi Jepang, Menko Yusril Bahas Reformasi Polri hingga Dukungan Keanggotaan OECD
-
3 Fakta Korupsi Pajak: Kejagung Geledah Rumah Pejabat, Oknum DJP Kemenkeu Jadi Target