Suara.com - Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) mengerahkan kapal perusak terbarunya dalam latihan di Laut China Timur di tengah memanasnya situasi di Selat Taiwan.
Saat militer Amerika Serikat meningkatkan frekuensi operasi di Selat Taiwan, Angkatan Laut PLA menggelar latihan di Laut China Timur dengan mengerahkan kapal perusak tipe 052D yang lebih mutakhir, bertenaga, dan mampu mendeteksi pesawat mata-mata.
Kapal tersebut menunjukkan penampakan yang pertama kalinya di depan publik, demikian laman resmi Komisi Militer Pusat China (CMC) yang dipantau ANTARA, Senin (13/7/2020).
Pada awal Juli, satu armada kapal di bawah naungan Komando Armada Timur Angkatan Laut PLA melakukan latihan di salah satu tempat yang dirahasiakan di perairan Laut China Timur.
Latihan tersebut meliputi pertahanan serangan rudal dan udara, serangan kapal permukaan, dan operasi bersama antikapal selam, demikian PLA memerinci.
Menurut statemen dan foto-foto yang diunggah Armada PLA Laut China Timur pada Jumat (10/7/2020), latihan tersebut melibatkan kapal perusak peluru kendali Zibo bernomor lambung 156 di antara beberapa kapal perang.
Setelah berdinas militer sejak 12 Januari, Zibo baru kali ini dikembangkan dari tipe 052D menjadi tipe 052DL.
Dibandingkan dengan 052D, kapal perusak tipe 052DL memiliki landasan helikopter yang lebih panjang dilengkapi piranti baru, radar gelombang jarak jauh, mampu mengangkut helikopter China Z-20, dan memiliki kemampuan yang lebih baik untuk menangkal pesawat mata-mata musuh.
Menurut South China Sea Strategic Situation Probing Initiatve, lembaga penelitian berkantor pusat di Beijing, latihan tersebut digelar bersamaan dengan meningkatnya eskalasi politik di Selat Taiwan setelah AS tidak hanya menyetujui penjualan alutsista baru ke Taiwan pada Kamis (9/7/2020) melainkan juga mengirimkan satu unit kapal perusaknya ke wilayah perairan di utara Taiwan dan melakukan pengintaian di dekat wilayah China daratan pada Jumat (10/7/2020).
Baca Juga: AS Setujui Paket Rudal Patriot untuk Taiwan Senilai Rp8,9 Triliun
AS sering kali mengirimkan pesawat militer dan kapal perang hingga mendekati Taiwan sejak Juni dan Taiwan juga menggelar latihan tahunan Han Kuang.
Pesawat militer AS mungkin akan terlibat latihan Han Kuang setelah secara rahasia mengirimkan personel militer pada latihan serupa tahun lalu.
AS dan Taiwan rencananya akan bekerja sama melawan berbagai kemungkinan reunifikasi melalui operasi pasukan militer PLA, demikian pendapat Li Jie, pakar pasukan laut di Beijing.
Menurut Jie, latihan Angkatan Laut PLA itu dapat menangkal operasi pengintaian AS sekaligus mengirimkan sinyal peringatan kepada Taiwan.
Seperti halnya pengintaian yang dilakukan AS terhadap China, PLA juga mampu melakukan operasi serupa di basis militer AS di kawasan Asia-Pasifik.
Berita Terkait
-
Rupiah Lemah Tak Berdaya Sore Ini Disebabkan Investor Cemas soal Data Cadangan Devisa
-
Respons Indra Sjafri Usai Marselino Ferdinan Batal Gabung Timnas Indonesia U-22 di SEA Games 2025
-
Marak Rokok Ilegal di Jakarta, Bea Cukai: Masuk dari Malaysia-China
-
Kenaikan Harga Veloz Hybrid Hanya Tinggal Menunggu Waktu
-
Rupiah Lesu Lawan Dolar AS Hari Ini, Kondisi Geopolitik Jadi Pemicu
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
Menhut Raja Juli Disorot DPR soal Bencana Sumatra, Respons soal Usulan Mundur Jadi Sorotan
-
Rapat Panas di DPR: Anggota Komisi IV Minta Menhut Raja Juli Mundur soal Penanganan Bencana Sumatra
-
Kapolri Ungkap Jejak Chainsaw di Kayu Gelondongan Banjir, Dugaan Kejahatan Hutan Makin Menguat?
-
Menhut Raja Juli Rahasiakan 12 Perusahaan 'Biang Kerok' Banjir Sumatra, Alasannya?
-
ICW Soroti Pemulihan Korupsi yang Seret: Rp 330 Triliun Bocor, Hanya 4,84 Persen yang Kembali
-
Boni Hargens Kritik Keras Komite Reformasi Polri, Terjebak dalam Paralisis Analisis
-
Heboh 250 Warga Satu Desa Tewas Saat Banjir Aceh, Bupati Armia: Itu Informasi Sesat!
-
SLHS Belum Beres, BGN Ancam Suspend Dapur MBG di Banyumas
-
DPR Sentil Pejabat Panggul Beras Bantuan: Gak Perlu Pencitraan, Serahkan Langsung!
-
Investigasi Banjir Sumatra: Bahlil Fokus Telusuri Tambang di Aceh dan Sumut