Suara.com - Wakil Ketua Ikatan Alumni Universitas Indonesia (ILUNI UI) MKK FKUI dr Yitro Wilar memaparkan analis potensi penyebaran virus corona covid-19 di pasar tradisional yang patut diwaspadai oleh masyarakat dan pemerintah.
Menurutnya, di masa pandemi virus corona, pasar harus dibagi menjadi beberapa bagian sesuai dengan barang dagangan, seperti ada lapak khusus daging, ikan, sayuran, hingga sembako.
Dia menjabarkan, ada tiga bagian yang memiliki potensi penyebaran virus tinggi di pasar, antara lain area gerbang masuk, area kios cabai dan bawang merah, dan saat transaksi tunai.
"Area penjualan cabai dan bawang merah terdapat aroma pedas yang memicu terjadi bersin atau batuk, risiko tertularnya tinggi," kata dr Yitro dalam diskusi virtual di channel Youtube ILUNI UI, Rabu (15/7/2020).
dr Yitro menyarankan setiap pedagang cabai dan bawang merah harus menggunakan pelindung wajah atau face shield sekaligus menggunakan masker, selain itu pengelola pasar juga harus meningkatkan sirkulasi udara di dalam pasar.
"Penjual lebih baik menggunakan faceshield, meminimalisir tawar menawar, semakin lama pembeli berada di area cabe dan bawang merah resiko bersin akan lebih tinggi, setelah bersin dia pegang hidung sehingga risiko terinfeksi juga tinggi," jelasnya.
Kemudian untuk pencegahan di area gerbang, dia menyarakan hanya ada dua gerbang di pasar, yakni gerbang masuk dan keluar harus berbeda, jika tidak bisa maka gerbang harus dibagi dua alur agar orang tidak bersentuhan di gerbang.
"Satu gerbang itu kita pisahkan alur keluar masuk, masuk lewat kiri, keluar lewat kanan, dibikin pembatas di tengah sehingga orang tidak tabrak-tabrakan," tuturnya.
Terakhir, untuk menghindari risiko tertular yang ketiga yakni melalui uang tunai, maka pengelola pasar seharusnya menyediakan fasilitas cuci tangan di setiap sudut pasar atau penjual mulai menggunakan teknologi non-tunai.
Baca Juga: Update 13 Juli: Positif Covid di RI Tambah 1.282, Total Jadi 76.981 Orang
Berita Terkait
-
Pemprov DKI Jakarta akan Revitalisasi Pasar Tradisional yang Kumuh dan Rawan Banjir
-
Gula Rafinasi Bocor ke Pasar Tradisional, Pemerintah Setop Impor
-
Penyebaran Virus Ternyata Secepat Ini, Pantas Syahrini Lap Tangan ke Jas Suami Usai Pegang Mikrofon
-
Boni Hargens: Siapapun yang Jadi Ketum ILUNI UI, Harus Perkuat UI, Alumni dan Bangsa
-
Harga Jengkol Meroket Tembus Rp100 Ribu, Resmi Saingi Harga Daging Sapi!
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Vonis Tiga Mantan Bos, Hakim Nyatakan Kerugian Kasus Korupsi ASDP Rp1,25 Triliun
-
Selain Chromebook, KPK Sebut Nadiem Makarim dan Stafsusnya Calon Tersangka Kasus Google Cloud
-
Bikin Geger Tambora, Begal Sadis Ternyata Sudah Beraksi 28 Kali, Motor Tetangga Pun Disikat
-
Ketum Joman 'Kuliti' Isu Ijazah Jokowi: Ini Bukti Forensik Digital, Roy Suryo Kena UU ITE!
-
Korupsi Taspen Rugi Rp1 T, Kenapa KPK Cuma Pamer Rp883 M? Ini Jawabannya
-
BMKG Bunyikan Alarm Bahaya, Pemprov DKI Siapkan 'Pasukan Biru' hingga Drone Pantau Banjir Rob
-
Terjerat Kasus Korupsi Dinas PUPR, Wakil Ketua dan Anggota DPRD Kabupaten OKU Ditahan KPK
-
PSI Sorot Kinerja Pemprov DKI Atasi Banjir Rob Jakarta: Mulai Pencegahan dari Musim Kemarau
-
Jalani Sidang dengan Tatapan Kosong, Ortu Terdakwa Demo Agustus: Mentalnya Gak Kuat, Tiga Kali Jatuh
-
Pohon Tumbang Lumpuhkan MRT, PSI Desak Pemprov DKI Identifikasi Pohon Lapuk: Tolong Lebih Gercep!