Suara.com - Rektor Universitas Ibnu Chaldun (UIC) Musni Umar memberikan kritik pedas terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mengundang sejumlah artis ke Istana Negara, Jakarta untuk membantu memrangi Covid-19. Menurutnya, seharusnya Jokowi mengajak ahli berdiskusi, bukan artis.
Hal itu disampaikan oleh Musni Umar melalui akun Twitter miliknya @musniumar. Musni menyarankan Jokowi untuk mengundang para pakar di bidang kesehatan, daripada mengundang artis untuk memerangi Covid-19.
"Kalau mau atasi Covid-19 sebagiknya pakar epidemiologi dan para ahli bidang kedokteran yang diundang diskusi," kata Musni Umar seperti dikutip Suara.com, Rabu (15/7/2020).
Keputusan Jokowi menggandeng sejumlah artis ikut memerangi Covid-19 dinilai kurang tepat. Pasalnya, artis hanya untuk menghibur masyaraklat.
"Kalau artis untuk hibur masyarakat," ungkapnya.
Untuk diketahui, sederet artis Tanah Air diundang langsung oleh Jokowi untuk datang ke Istana. Mereka adalah Raffi Ahmad, Andre Taulany, Cak Lontong, Iis Dahlia, Yuni Shara, Yovie Widianto, Yuni Shara, Ari Lasso, Desta, Raisa, Gading Marten, Atta Halilintar, Armand Maulana hingga Butet Kertaradjasa.
Usai pertemuan dengan Jokowi berlangsung, Butet menyampaikan pesan dari Jokowi agar para artis mau membantu menyuarakan pemikiran pemerintah dalam menangani Covid-19.
Para pekerja seni itu diminta untuk memberikan imbauan kepada masyarakat dan fans mereka untuk menerapkan protokol kesehatan dan mematuhi anjuran yang telah dikeluarkan oleh pemerintah.
Dengan demikian, diharapkan para artis mampu memberikan dampak positif di masyarakat dan kalangan masyarakat juga bisa meningkatkan protokol kesehatan dalam memerangi Covid-19.
Baca Juga: Pasien Positif Corona Secapa AD Bandung Berkurang, Kini Jadi 1.026 Orang
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- Pengamat Pendidikan Sebut Keputusan Gubernur Banten Nonaktifkan Kepsek SMAN 1 Cimarga 'Blunder'
- Biodata dan Pendidikan Gubernur Banten: Nonaktifkan Kepsek SMA 1 Cimarga usai Pukul Siswa Perokok
- 6 Shio Paling Beruntung Kamis 16 Oktober 2025, Kamu Termasuk?
Pilihan
-
Patrick Kluivert Bongkar Cerita Makan Malam Terakhir Bersama Sebelum Dipecat
-
Dear PSSI! Ini 3 Pelatih Keturunan Indonesia yang Bisa Gantikan Patrick Kluivert
-
Proyek Sampah jadi Energi RI jadi Rebutan Global, Rosan: 107 Investor Sudah Daftar
-
Asus Hadirkan Revolusi Gaming Genggam Lewat ROG Xbox Ally, Sudah Bisa Dibeli Sekarang!
-
IHSG Rebound Fantastis di Sesi Pertama 16 Oktober 2025, Tembus Level 8.125
Terkini
-
Vonis Salah 11 Warga Adat Maba Sangaji, Jatam: Polisi Jadi Tangan Perusahaan Tambang
-
Efek Ammar Zoni: DPR Siap-siap Bentuk Panja Khusus Bongkar Borok Lapas
-
Presiden Prabowo Bolehkan WNA Pimpin BUMN, KPK: Wajib Setor LHKPN!
-
Pramono Anung Bakal 'Sulap' Sumber Waras Jadi RS Kelas A yang Ikonik Setelah 10 Tahun Mangkrak
-
Kontak Senjata di Intan Jaya Pecah! 14 OPM Tewas Ditembak TNI dalam Operasi Pembebasan Sandera
-
MUI Resmikan Fatwa Syariah Penyaluran Zakat dan Infak melalui Skema Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
-
Jakarta Dilanda Panas Ekstrem, Ini Instruksi Pramono kepada Jajarannya
-
Mahfud MD 'Spill' Dugaan Korupsi Kereta Cepat Whoosh, Budi Prasetyo: Silakan Laporkan ke KPK
-
Kupang Diguncang Kasus Prostitusi Online Anak, Menteri PPPA Ungkap Fakta Mengejutkan
-
Ahli Gizi Soroti Makan Bergizi Gratis: SPPG Polri Bisa Jadi Role Model Nasional