Suara.com - Sebuah vas antik nan mahal ditemukan di sebuah rumah seorang wanita di Eropa dan terjual dengan harga 9 juta dolar atau sekitar Rp 131 miliar.
Menyadur CNN, Rabu (15/7/2020), vas langka dari abad ke-18 tersebut, tersimpan di sebuah rumah tua di Eropa Tengah selama 50 tahun terakhir dan terjual dengan harga 9 juta dolar (sekitar Rp 131 miliar).
Menurut Sotheby, sebuah rumah lelang AS, vas tersebut sangat langka karena dibuat khusus untuk Kaisar Qianlong, yang memerintah Tiongkok selama lebih dari 60 tahun.
"Sebuah keajaiban vas yang luar biasa rapuh ini bertahan setengah abad di rumah yang dikelilingi oleh hewan peliharaan yang tak terhitung jumlahnya," kata ketua Sotheby Asia, Nicolas Chow, dalam pernyataan pers sebelum penjualan.
Kerajinan dengan desain "dinding ganda" tersebut diklaim sangat langka yang dibuat oleh kerajaan Tang Ying pada tahun 1742 dan 1743.
"Vas berbentuk buah pir ini adalah contoh gaya porselen yang dikenal sebagai "yangcai," atau "warna asing," yang memperlihatkan pewarnaan gaya Barat dan enamel." jelas Nicolas Chow.
Menurut Sotheby, vas bunga antik tersebut ditemukan oleh Johan Bosch van Rosenthal, konsultan seni yang berbasis di Amsterdam, yang menemukan vas itu di rumah ketika ia diundang oleh seorang wanita untuk menilai koleksinya.
"Kami melihat di sebuah ruangan dengan sejumlah karya seni Tiongkok yang diwariskan bertahun-tahun yang lalu. Keempat kucingnya berjalan dengan bebas di antara benda-benda tersebut." kata Van Rosenthal.
Vas tersebut kemudian diperiksa oleh para ahli Sotheby dan mencocokkannya dengan arsip barang rumah tangga kekaisaran China.
Baca Juga: Blak-blakan, Ahli Ungkap Pemerintah China Sempat Tutupi Kasus Virus Corona
Catatan Sotheby menunjukkan bahwa vas tersebut pernah dijual di sebuah rumah lelang di London pada tahun 1954 dengan harga hanya £ 44 (Rp 816 ribu), bernilai sekitar 1.500 dolar (Rp 21,8 juta) dalam nilai mata uang saat ini.
Penelitian pelelang menemukan bahwa vas tersebut dijual lagi pada tahun yang sama seharga 80 poundsterling (Rp 1,4 juta). Vas tersebut kemudian diberi nama Harry Garner Reticulated Vase, nama tersebut diberikan untuk menghormati sang kolektor yang memilikinya sebelum lelang tahun 1954.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
Terkini
-
Dana Bagi Hasil Jakarta dari Pemerintah Pusat Dipangkas Rp15 Triliun, Pramono Siapkan Skema Ini
-
KemenPPPA Dorong Evaluasi Program Makan Bergizi Gratis Pasca Kasus Keracunan
-
BGN Enggan Bicara Sanksi untuk Dapur MBG, Malah Sebut Mereka 'Pejuang Tanah Air'
-
Agus Suparmanto Sah Pimpin PPP, Mahkamah Partai Bantah Dualisme Usai Muktamar X Ancol
-
DPRD DKI Sidak 4 Lahan Parkir Ilegal, Pemprov Kehilangan Potensi Pendapatan Rp70 M per Tahun
-
Patok di Wilayah IUP PT WKM Jadi Perkara Pidana, Pengacara: Itu Dipasang di Belakang Police Line
-
Divonis 16 Tahun! Eks Dirut Asabri Siapkan PK, Singgung Kekeliruan Hakim
-
Eks Dirut PGN Ditahan KPK! Terima Suap SGD 500 Ribu, Sempat Beri 'Uang Perkenalan'
-
Ikutilah PLN Journalist Awards 2025, Apresiasi Bagi Pewarta Penggerak Literasi Energi Nasional
-
Soal Arahan Jokowi Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode, Gus Yasin: PPP Selalu Sejalan dengan Pemerintah