Suara.com - Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Doni Monardo berharap tidak ada lagi tenaga medis Indonesia yang gugur dalam penanganan pandemi virus corona covid-19.
Hal itu diungkapkan Doni Monardo saat bertemu para perwakilan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jawa Timur di Surabaya, Jawa Timur.
“Komitmen dari awal. Kami tidak ingin ada lagi tenaga kesehatan yang gugur akibat menangani pandemi COVID-19,” kata Doni.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana itu menyebut pemerintah selalu berkomitmen melindungi nakes, salah satunya dengan menyediakan tempat istirahat dan relaksasi bagi tenaga medis seperti Hotel Grand Surabaya.
"Karena kalau dokter langsung pulang ke rumah, maka penularan kepada keluarga memiliki potensi yang sangat tinggi,” ucapnya.
Operasional beberapa tempat relaksasi bagi para tenaga medis seperti Hotel Grand Surabaya Ini akan dikoordinir oleh Pangkogabwilhan II agar terjamin aman dan nyaman.
Doni juga menjaminan donasi bagi tenaga medis yang telah gugur akibat covid-19, Bantuan tersebut, kata Doni tidak hanya dari pemerintah, namun juga dari pihak swasta, meski memang ada yang masih dalam proses.
"Kami telah meyiapkan suatu dukungan yang masih dalam proses. Ada pihak swasta yang memberikan donasi senilai Rp 100 miliar yang akan diprioritaskan untuk para tenaga medis yang wafat. Hal itu di luar bantuan dari pemerintah,” ungkap Doni.
Dalam catatan gugus tugas, Doni menyebut bahwa para dokter yang gugur justru bukan dari mereka yang menangani COVID-19 seperti dokter gigi, dokter umum lainnya.
Baca Juga: Dihantam Pandemi Covid-19, BBC dan The Guardian PHK Ratusan Karyawan
Beberapa di antaranya dinyatakan terinfeksi virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 karena melayani pasien yang ternyata mereka adalah Orang Tanpa Gejala.
Oleh sebab itu, dia juga meminta agar apapun peran dokternya harus memakai APD ketika melayani masyarakat dan meminta pembagian waktu praktek dibatasi sehingga potensi penularan dapat dicegah.
"Harus dibatasi dokter yang melayani penanganan COVID-19 harus dibatasi hanya beberapa jam. Apabila perlu dapat dibantu dari luar wilayah Surabaya,” pungkasnya.
Berita Terkait
-
Melalui MPPDN, Mendagri Tegaskan Dukungan Terhadap Perizinan Tenaga Medis dan Kesehatan
-
Menkes Geram! Dokter Spesialis di Sumsel Dipaksa Lepas Masker dan Dianiaya Keluarga Pasien
-
Mengenal COVID-19 'Stratus' (XFG) yang Sudah Masuk Indonesia: Gejala dan Penularan
-
MDP Jelaskan Perannya sebagai Penegak Disiplin Tenaga Medis-Kesehatan
-
Ketika Tenaga Medis Indonesia Dibantu AI
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgup Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
Terkini
-
Kronologi Penumpang Wings Air Tuding Pramugari Kuras Emas dan Dollar di Pesawat
-
Detik-detik Penumpang 'Ngamuk', Tuding Pramugari Curi Emas & Dollar di Pesawat Wings Air
-
Ada Sinyal Rahasia? Gerak-Gerik Dua Pria di Belakang Charlie Kirk Disebut Mencurigakan
-
Prabowo Setuju Bentuk Komisi Reformasi Polisi dan Tim Investigasi Independen Demo Ricuh
-
Usai Diperiksa KPK, Deputi Gubernur BI Jelaskan Aturan Dana CSR
-
Emas & Ribuan Dollar Lenyap di Pesawat Wings Air Viral, Pramugari Dituduh Jadi Pelaku
-
CEK FAKTA: Isu DPR Sahkan UU Perampasan Aset Usai Demo Agustus 2025
-
7 Cara Melindungi Kulit dan Rambut dari Polusi Udara, Wajib Rutin Keramas?
-
Rehat dari Sorotan, Raffi Ahmad Setia Dampingi Ibunda Amy Qanita Berobat di Singapura
-
Gerakan Muda Lawan Kriminalisasi Tuntut Prabowo Bebaskan Aktivis dan Hentikan Kekerasan Negara