Suara.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan, posisi produktivitas pekerja Indonesia berada di peringkat kelima dari 10 negara ASEAN yang tergabung dalam ASEAN Productivity Organization (APO) 2019.
Oleh karena itu menurutnya, Universitas Terbuka (UT) dapat ikut membantu untuk memperluas akses pendidikan sehingga dapat meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia.
Menurut Ma'ruf, Universitas Terbuka menjadi salah satu lembaga pendidikan yang memiliki tanggung jawab untuk mengupayakan peningkatan SDM. Hal itu disampaikan Ma'ruf saat berpidato di acara Wisuda Universitas Terbuka Periode Kedua Tahun Akademik 2019-2020 secara virtual, Selasa (21/7/2020).
"Lembaga pendidikan termasuk Universitas Terbuka turut memikul tanggung jawab yang besar dalam upaya tersebut. Upaya untuk meningkatkan kapasitas tentu ditempuh antara lain dengan mendorong semakin banyak akses untuk pendidikan termasuk pendidikan tinggi," kata Ma'ruf.
Kemudian Ma'ruf juga memaparkan kalau berdasarkan data Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Badan Pusat Statistik (BPS) pada Agustus 2019, hanya ada 12,27 juta atau 9,7 persen penduduk Indonesia yang bekerja dengan latar belakang pendidikan tinggi. Angka tersebut diperoleh dari penduduk berusia 15 tahun ke atas yang sudah memiliki pekerjaan.
Dengan demikian, lembaga pendidikan tinggi juga memiliki kewajiban untuk menyediakan akses yang terjangkau bagi masyarakat.
Selain akses pendidikan, menurutnya kualitas pendidikan juga penting untuk ditingkatkan. Peningkatannya bisa berfokus kepada pengembangan hard skill, soft skill serta kemampuan interpersonal.
"Kombinasi pendidikan hard skills dan soft skills yang baik diharapkan dapat tercipta lulusan yang memiliki keterampilan teknis humanis dan mampu menghadapi perubahan sosial," ujarnya.
Lebih lanjut, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) non aktif tersebut menilai pendidikan karakter dan penanaman patriotisme serta nasionalisme tak kalah penting bagi peserta didik. Oleh karena itu, ia mengimbau kepada lembaga pendidikan agar dapat menyisipkan bahan ajar yang berkaitan dengan pemahaman ideologi negara yakni Pancasila sebagai ideologi bagi seluruh masyarakat Indonesia, sehingga identitas kebangsaan Indonesia dapat lebih kuat lagi.
Baca Juga: Pesantren Bisa jadi Klaster Corona, Wapres Maruf: Ini Lebih Menakutkan
"Pendidikan karakter perlu dilaksanakan dalam porsi yang sama dengan pendidikan kompetensi. Akan tetapi metode pendidikan karakter tersebut haruslah lebih inovatif dan kreatif agar tetap menarik dan efektif," katanya menambahkan.
Berita Terkait
-
Pesantren Bisa jadi Klaster Corona, Wapres Maruf: Ini Lebih Menakutkan
-
Raffi Ahmad Dilirik Nyalon Wakil Walikota, Refly: Wajar Uangnya Miliaran
-
5 Potret Akrab Raffi Ahmad dengan Keluarga Ma'ruf Amin
-
Tengku Zul Sindir Mobil Pejabat Mogok Kehabisan Bensin dan 4 Berita Lainnya
-
Tengku Zul Kritik Mobil Pejabat RI Kehabisan Bensin, Sindir Maruf Amin?
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Cegah Pencatutan Nama Buat Korupsi, Kemenkum Wajibkan Verifikasi Pemilik Asli Perusahaan via Notaris
-
Siap Rekonsiliasi dengan Kubu Agus, Mardiono Sebut Akan Difasilitasi 'Orang-orang Baik', Siapa?
-
Demo di Tengah Reses DPR: Mahasiswa Gelar 'Piknik Protes' Sambil Baca Buku, Cara Unik untuk Melawan
-
IETD 2025: Energi Bersih Bisa Jadi Mesin Pertumbuhan Ekonomi Indonesia, Bagaimana Caranya?
-
Berkaca dari Kasus Al-Khoziny, DPR Usulkan Pemerintah Beri Subsidi IMB untuk Pondok Pesantren
-
Susul Viral Tepuk Sakinah, Kini Heboh Tepuk Pajak dari Pegawai DJP
-
Di Depan Perwakilan Keluarga, Polisi Akui Belum Temukan HP Pribadi Arya Daru
-
Demo di DPR, Koalisi Sipil hingga Mahasiswa Desak Hentikan Represi dan Bebaskan Tahanan Politik
-
HUT ke-80 TNI di Monas Hasilkan 126,65 Ton Sampah!
-
Pemerintah Tegaskan Pasal 8 UU Pers Sudah Jamin Perlindungan Hukum bagi Wartawan