Suara.com - Lembaga survei Indikator merilis hasil survei terkait dengan perubahan opini publik terhadap Covid-19 dari dimensi kesehatan ke ekonomi.
Hasilnya, sebanyak 60,6 persen responden memilih agar Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dihentikan.
Angkanya melonjak di bulan Juli 2020. Sedangkan 43,1 persen responden lainnya memilih agar PSBB tetap dilanjutkan supaya pandemi Covid-19 bisa segera teratasi.
Sedangkan pada bulan Mei 2020, responden yang memilih PSBB itu tetap berjalan mencapai 50,6 persen. Sementara yang menolak atau menginginkan PSBB itu dihentikan sebanyak 34,7 persen.
"Kalau kita cek di sini ada perubahan luar biasa, yang sebelumnya dua bulan lalu itu meminta PSBB dilanjutkan , mayoritas sekarang justru menjadi minoritas," kata Direktur Eksekutif Survei Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi saat memaparkan secara virtual, Selasa (21/7/2020).
Dari hasil survei tersebut justru membuatnya khawatir. Pasalnya, masyarakat sudah tidak bisa lagi diminta untuk tetap diam di rumah lantaran adanya kebutuhan pemenuhan ekonomi yang mendesak.
Pergeseran juga tampak pada opini publik antara kesehatan dengan ekonomi. Kalau di bulan Mei 2020, sebanyak 60,7 persen responden memilih masalah kesehatan lebih diprioritaskan.
Akan tetapi pada Juli 2020, justru yang memilih prioritaskan ekonomi lebih banyak yakni berjumlah 47,9 persen. Sedangkan 33,9 responden lainnya tetap memilih kalau PSBB harus tetap dijalankan.
"Artinya bedanya ini beda yang signifikan, ada perubahan yang luar biasa selama dua bulan terakhir yang membuat masyarakat sepertinya mulai bergeser dari dimensi publik health ke dimensi ekonomi," pungkasnya.
Baca Juga: Prabowo Unggul dalam Survei Pilpres 2024, Sandiaga Uno: Masih Terlalu Dini
Tag
Berita Terkait
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
-
Survei: Mayoritas Warga Jabar Setuju Program Dedi Mulyadi Kirim Siswa Nakal ke Barak Militer
-
Anak-anak Gen Z Lebih Percaya TNI Dibandingkan Parpol atau DPR
-
Istri Mendes Yandri Susanto Menang Quick Count Indikator 76,9 Persen
-
Quick Count Indikator Politik Indonesia: Robinsar-Fajar Raih 51 Persen di Pilkada Cilegon
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Pilihan Ban Motor Bebas Licin, Solusi Aman dan Nyaman buat Musim Hujan
- 5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
- 5 Mobil Keluarga Bekas Kuat Tanjakan, Aman dan Nyaman Temani Jalan Jauh
- Cara Cek NIK KTP Apakah Terdaftar Bansos 2025? Ini Cara Mudahnya!
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Mau Bekukan Peran Bea Cukai dan Ganti dengan Perusahaan Asal Swiss
-
4 HP dengan Kamera Selfie Beresolusi Tinggi Paling Murah, Cocok untuk Kantong Pelajar dan Mahasiswa
-
4 Rekomendasi HP Layar AMOLED Paling Murah Terbaru, Nyaman di Mata dan Cocok untuk Nonton Film
-
Hasil Liga Champions: Kalahkan Bayern Muenchen, Arsenal Kokoh di Puncak Klasemen
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
Terkini
-
Banjir Kepung Sumatera, DPR Desak Prabowo Tetapkan Status Bencana Nasional
-
Rombakan Besar Prolegnas 2026: RUU Danantara dan Kejaksaan Dihapus, RUU Penyadapan Masuk Radar Utama
-
DPR Soroti Rentetan Bencana di Sumatera, Desak Pemda Tindak Tegas Alih Fungsi Lahan
-
KPK Belum Juga Terima Keppres Rehabilitasi Ira Puspadewi, Eks Dirut ASDP Gagal Bebas Hari Ini?
-
Isu Ijazah Jokowi Mengemuka, Yuddy Chrisnandi: SE 2015 Tidak Pernah Diterbitkan untuk Itu
-
Awal 2026 Diterapkan, Mengapa KUHAP Baru Jadi Ancaman?
-
Air Laut Nyaris Sejajar Tanggul Pantai Mutiara, Bisa Bikin Monas Kebanjiran?
-
Promosi Nikah Siri di TikTok Bikin Resah: Jalur Berisiko, Tapi Peminatnya Makin Menggila
-
Tak Kesal, Tapi Ancaman Purbaya Bekukan Bea Cukai Seperti Era Orba Tetap Berlaku Sampai...
-
Drama Penyekapan di Tasikmalaya: Gadis 15 Tahun Disekap 4 Pria, Dipaksa Tenggak Miras