Suara.com - Sejumlah relawan yang tergabung dalam Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) Universitas Muslim Indonesia (UMI) Kota Makassar bersama Gabungan Pemuda Pecinta Alam (Gamapala) Palopo melakukan pencarian korban banjir bandang di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Mereka melakukan pencarian korban banjir di Desa Radda, Kecamatan Baebunta, Kabupaten Luwu Utara, Sulsel, salah satu lokasi terparah yang terdampak banjir.
Relawan Mapala UMI Makassar Bhakti mengatakan, Radda merupakan desa yang terparah dilanda banjir. Sebab, sebagian besar desa ini telah dikepung air bercampur lumpur.
Selain itu, rumah-rumah panggung milik warga di desa tersebut banyak yang hanyut saat banjir bandang terjadi pada Senin (13/7/2020) waktu setempat.
Ada seorang nenek yang ditemukan di lokasi tersebut dalam kondisi terjebak di rumah saat banjir sudah setinggi pinggang orang dewasa.
"Kami saat itu evakuasi korban bencana seorang nenek-nenek oleh tim respone Mapala UMI. Kalau tidak salah hari Selasa 14 Juli 2020 sekitar jam 16.25 WITA," kata Bhakti melalui keterangan tertulisnya, Selasa (21/7/2020).
Selain itu, katanya, akses jalan di daerah tersebut masih sulit ditembus saat bantuan hendak didistribusikan lantaran dipenuhi lumpur dan sisa-sisa material yang terbawa arus banjir.
"Selain evakuasi warga, kami juga membawa bantuan. Kita harus berjalan sejauh 3 kilo meter dari posko dekat dengan mesjid Radda," ujar Bhakti.
Senada dengan Bhakti, relawan wanita Mapala UMI Makassar Ayu, menambahkan langkah sejauh 3 kilo meter ditempuh dikarenakan akses jalan menuju lokasi terdampak masih tertimbun lumpur tebal.
Baca Juga: BMKG: Banjir Bandang Luwu Tak Terkait Rentetan Gempa Tektonik
"Total keseluruhan anggota MAPALA UMI Makassar yang ditugaskan jadi relawan adalah 15 orang," tambah Ayu.
Ayu menjelaskan, hal yang dilakukan oleh anggota Mapala UMI Makassar ini merupakan rangka pendistribusian bantuan donasi dari para dermawan, baik dari lembaga maupun instansi yang masuk melalui Mapala UMI Makassar untuk para korban banjir bandang di Luwu Utara, Sulsel.
"Ada pun bantuan yang didistribusikan berupa pakaian layak pakai, pakaian wanita, pakaian bayi, dan perlengkapan bayi. Ini merupakan hasil assesment anggota yang sebelumnya telah berangkat duluan," tutup Ayu.
Kontributor : Muhammad Aidil
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Kompolnas di Kasus Affan Dikritisi, Alih Lakukan Pengawasan, Malah jadi Jubir dan Pengacara Polisi!
-
IPA Pesanggarahan Resmi Beroperasi, Sambungkan Layanan Air Bersih ke 45 Ribu Pelanggan Baru
-
17+8 Tuntutan Rakyat Jadi Sorotan ISI : Kekecewaaan Masyarakat Memuncak!
-
BNPB Ungkap Dampak Banjir Bali: 9 Meninggal, 2 Hilang, Ratusan Mengungsi
-
Usai Dicopot Prabowo, Benarkah Sri Mulyani Adalah Menteri Keuangan Terlama?
-
Inikah Ucapan yang Bikin Keponakan Prabowo, Rahayu Saraswati Mundur dari Senayan?
-
Suciwati: Penangkapan Delpedro Bagian dari Pengalihan Isu dan Bukti Rezim Takut Kritik
-
Viral Pagar Beton di Cilincing Halangi Nelayan, Pemprov DKI: Itu Izin Pemerintah Pusat
-
Temuan Baru: Brimob Dalam Rantis Sengaja Lindas Affan Kurniawan
-
PAN Tolak PAM Jaya Jadi Perseroda: Khawatir IPO dan Komersialisasi Air Bersih