Suara.com - Kue klepon menjadi sorotan karena beredar meme klepon tidak Islami. Kue klepon tidak Islami menjadi trending topic Twitter di Indonesia, Selasa (21/7/2020). Perkaranya adalah meme yang beredar viral termasuk unggahan akun @memefess soal "Klepon tidak Islami."
Salah satunya dari Seorang ulama dari Madura, Maaruf Khozin atau yang biasa dipanggil Gus Maaruf Khozin berbagi resep agar klepon itu menjadi klepon Islami.
Resepnya tidak susah dan bahannya pun sederhana. Sama seperti membuat klepon seperti biasa. Ketua Aswaja Center Jawa Timur itu mengatakan tinggal menambahkan kurma di dalam klepon itu. Kurma adalah buah yang banyak tumbuh di Arab Saudi, pusat peradaban Islam.
"Masukkan biji kurma ke dalamnya. Langsung jadi klepon Islami," tulis Gus Maaruf Khozin di akun Facebook-nya, seperti dilansir Solopos.com, Selasa (21/7/2019).
Seperti diketahui, gambar yang tersebar di sosial media tersebut tertulis "Kue klepon tidak Islami. Yuk tinggalkan jajanan yang tidak Islami dengan cara membeli jajanan Islami, aneka kurma yang tersedia di toko syariah kami."
Masih belum jelas darimana dan siapa pembuat gambar tersebut. Namun, di bagian bawah tertulis nama "Abu Ikhwan Azis".
Cuitan ini pun viral dengan lebih dari ribuan likes dan ribuan retweet.
"Kenapa klepon doang? Kenapa nggak semua kue? Kue tart? Brownies? Nogosari? Iwel-iwel? Mendut? Lemper? Apakah kau yakin mereka Islami? Bungkusnya doang daun pisang, ternyata dalemnya isi kue. Ini kan penipuan, tidak Islami sekali," kata @HabibiFuad.
"Subhanallah ketika adonan dipotong tidak dihadapkan kiblat dan tidak dengan Bismillah," timpal warganet lain.
Baca Juga: Viral Klepon, Muncul Penampakan Mi Instan Rasa Klepon Langsung Crot
"Apa harus baca syahadat dulu makan makanan ini," komentar warganet lagi.
Penjelasan MUI
Ramainya kabar tentang klepon bukan jajanan Islami membuat Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pasuruan memberikan penjelasan. Ketua MUI Pasuruan, KH Nurul Huda menegaskan bahwa jajanan klepon adalah makanan halal dan Islami.
Kiai Nurul Huda juga mengatakan tidak ada alasan pasti yang membuat kue bertabur parutan kelapa itu disebut tidak Islami.
"Klepon itu makanannya orang-orang zaman dahulu, orang Islam zaman dahulu di Pasuruan. Itu makanan halal, kalau halal ya Islami. Bahan-bahannya juga halal, sama seperti jemblem," kata NH Nurul Huda seerti yang dikutip Terkini.id -jaringan Suara.com, Selasa (21/7/2020).
Ia pun meminta agar masyarakat didak mempersoalkan lagi tentang kue klepon itu.
Selain MUI Pasuruan, Ustaz Wahy Afif al-Ghifli juga mengatakan hal senada. Kue klepon halal dikonsumsi asalkan bahan pembuatannya tidak tercampur barang najis.
"Tidak tepat itu, Insyaallah klepon halalan toyyiban, jika bahan untuk membuatnya halal, tidak tercampur barang najis dan diperoleh dengan jalan yang halal," kata Ustaz Wahyul Afif Al-Ghafiqi.
Ia juga mengatakan bahwa dalam Islam tidak ada pengelompokan makanan Islami atau tidak, melainkan yang ada hanya makanan halal dan haram.
"Menganggap semua dari Timur Tengah itu syar'i dan menganggap yang dari Indonesia enggak Syar'i, padahal dia lahir besar dan makan di Indonesia semacam klepon, gethuk tempe, awug, dan lain-lain enggak ada di Arab," ungkapnya.
Kue klepon baru-baru ini memang tengah menjadi perbincangan hangat lantaran munculnya sebuah gambar dengan narasi bahwa klepon bukan merupakan jajanan islami.
Gambar yang tersebar di sosial media tersebut tertulis "Kue klepon tidak Islami. Yuk tinggalkan jajanan yang tidak Islami dengan cara membeli jajanan Islami, aneka kurma yang tersedia di toko syariah kami..".
Masih belum jelas darimana dan siapa pembuat gambar tersebut. Namun, di bagian bawah tertulis nama "Abu Ikhwan Azis".
Berita Terkait
-
Jung Hae In Sapa Fans Indonesia, Pamer Keahlian Masak Klepon di Atas Panggung!
-
Ngaku Lagi Ngidam, Arumi Bachsin Turun ke Pasar Tradisional Baluran
-
Kue Klepon Sidoarjo Go Internasional, BRI Jadi Pendukung Utama
-
Mampir ke Pasar Kranggan Yogyakarta, Erina Gudono Spill Jajanan Pasar Favoritnya
-
Klepon: Kelezatan Tradisional dari Indonesia yang Menggoda Selera
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
'Bukan Cari Cuan', Ini Klaim Penggugat Ijazah Gibran yang Tuntut Kompensasi Rp125 Triliun ke Wapres
-
Belum Dibebaskan usai Ajukan Penangguhan, Polisi Ngotot Tahan Delpedro Marhaen dkk, Apa Dalihnya?
-
Tunjangan Perumahan Anggota DPRD DKI Rp70 Juta Diprotes, Nantinya Bakal Diseragamkan se-Indonesia
-
Pemerintah Beri Jawaban Tegas Soal Usulan Ganti MBG Dengan Pemberian Uang ke Ortu, Apa Katanya?
-
Bahlil Sebut Swasta Setuju Impor BBM Lewat Pertamina, Syaratnya Sama-Sama Cengli
-
Viral Wahyudin Anggota DPRD Gorontalo Ngaku Jalan-Jalan Pakai Uang Negara: Kita Rampok Saja!
-
Lawan Arah Pakai Strobo, Heboh Sopir Pajero D 135 DI Dicegat Pemobil Lain: Ayo Lho Gue Viralin!
-
Tundukkan Kepala! Istana Minta Maaf Atas Tragedi Keracunan MBG, Janji Dapur Program Diaudit Total
-
Alasan Penggugat Minta Gibran Ganti Rugi Rp125 Triliun soal Ijazah SMA
-
Pelican Crossing Cikini Diapresiasi Warga dan Pengamat