- Pemerintah, melalui Mensesneg Prasetyo Hadi, secara resmi meminta maaf kepada publik atas serangkaian kasus keracunan makanan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG)
- Pemerintah memastikan semua korban yang terdampak mendapatkan penanganan medis terbaik
- Sebagai langkah perbaikan, pemerintah akan melakukan evaluasi menyeluruh dan pembenahan total pada sistem dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG)
Suara.com - Istana Kepresidenan akhirnya angkat bicara dan menyampaikan permohonan maaf secara terbuka kepada publik menyusul serangkaian insiden keracunan makanan dalam program unggulan Makan Bergizi Gratis (MBG) yang terjadi di beberapa daerah.
Permintaan maaf ini disampaikan langsung oleh Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi, yang menegaskan bahwa pemerintah akan melakukan evaluasi menyeluruh untuk mencegah tragedi serupa terulang.
Dalam konferensi pers yang digelar di ruang wartawan Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Jumat (19/9/2025), Prasetyo Hadi dengan tegas mengakui kelalaian yang terjadi dalam pelaksanaan program tersebut.
Ia memastikan bahwa pemerintah bertanggung jawab penuh atas insiden yang telah merugikan masyarakat, khususnya para penerima manfaat program.
“Atas nama pemerintah dan mewakili Badan Gizi Nasional, kami memohon maaf karena terjadi beberapa kali kasus di sejumlah daerah. Itu bukan sesuatu yang diharapkan, apalagi disengaja,” ujar Prasetyo Hadi di hadapan para wartawan.
Pernyataan ini menjadi respons resmi pertama dari lingkaran Istana setelah kasus keracunan MBG menjadi sorotan tajam publik. Pemerintah kini bergerak cepat untuk memulihkan kondisi para korban dan mengembalikan kepercayaan masyarakat.
Menurut Prasetyo, Badan Gizi Nasional (BGN) telah diperintahkan untuk bekerja sama secara intensif dengan pemerintah daerah guna memastikan seluruh korban mendapatkan penanganan medis terbaik dan secepatnya.
Lebih dari sekadar penanganan korban, pemerintah juga memulai langkah investigasi dan perbaikan sistem secara fundamental.
Koordinasi antara pemerintah pusat, BGN, dan pemerintah daerah di lokasi kejadian langsung dijalankan untuk mengidentifikasi akar masalah dari insiden keracunan ini.
“Ini tentu menjadi catatan dan bahan evaluasi. Upaya mitigasi dan perbaikan juga sedang dilakukan agar masalah ini tidak terulang lagi,” tegasnya.
Baca Juga: Sejarah Bakal Berakhir! Kementerian BUMN di Ambang Dilebur ke Danantara, Istana-DPR Beri Sinyal Kuat
Salah satu fokus utama dari evaluasi ini adalah pembenahan total dari sisi hulu, yaitu dapur yang menjadi pusat penyiapan makanan.
BGN kini menargetkan "zero incident" atau nol insiden keracunan di masa depan. Untuk mencapai target ambisius ini, pembenahan menyeluruh akan dilakukan pada setiap Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang tersebar di seluruh Indonesia, mulai dari standar kebersihan, kualitas bahan baku, hingga proses memasak.
Berita Terkait
-
Minta Maaf Kasus Keracunan MBG Kembali Terulang, Pemerintah: Bukan Kesengajaan
-
Sejarah Bakal Berakhir! Kementerian BUMN di Ambang Dilebur ke Danantara, Istana-DPR Beri Sinyal Kuat
-
Tepis Kabar Rektor IPB Arif Satria Bakal Dilantik Jadi Kepala BRIN, Mensesneg: Belum Ada Hari Ini
-
Sudah Komitmen, Mensesneg Sebut Mahfud MD Bakal Diajak Gabung ke Tim Reformasi Kepolisian
-
Ribuan Siswa Keracunan MBG, Warganet Usul Tim BGN Berisi Purnawirawan TNI Diganti Alumni MasterChef
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Presiden Prabowo 'Ketok Palu!' IKN Resmi Jadi Ibu Kota Politik 2028 Lewat Perpres Baru
-
Penggugat Ijazah Gibran Bantah Bagian dari Musuh Keluarga Jokowi: Saya Tidak Sedang Mencari Musuh!
-
Rekam Jejak Wahyudin Anggota DPRD Gorontalo, Narkoba hingga Video Rampok Uang Negara
-
Bongkar Gurita Korupsi Pertamina, Kejagung Periksa Jaringan Lintas Lembaga
-
Guntur Romli Murka, Politikus PDIP 'Rampok Uang Negara' Terancam Sanksi Berat: Sudah Masuk Evaluasi!
-
Dasco: UU Anti-Flexing Bukan Sekadar Aturan, tapi Soal Kesadaran Moral Pejabat
-
Harta Kekayaan Minus Wahyudin Moridu di LHKPN, Anggota DPRD Ngaku Mau Rampok Uang Negara
-
Dapat Kesempatan Berpidato di Sidang Umum PBB, Presiden Prabowo Bakal Terbang ke New York?
-
SPBU Swasta Wajib Beli BBM ke Pertamina, DPR Sebut Logikanya 'Nasi Goreng'
-
Menkeu Purbaya hingga Dirut Pertamina Mendadak Dipanggil Prabowo ke Istana, Ada Apa?