Suara.com - Sepasang suami istri asal Inggris mengajukan pengaduan atas pemerintah kabupaten usai dilarang memberi anaknya nama yang berkonotasi dengan setan yakni Lucifer.
Menyadur Independent, Kamis (23/7/2020), Mandy dan Dan Sheldon mengaku dihalang-halangi saat akan mendaftarkan Lucifer sebagai nama anaknya secara resmi.
Pasangan ini mengaku diberitahu bahwa anak laki-lakinya yang berusia empat bulan ini tidak akan berhasil dalam hidup jika diberi nama yang berarti Iblis dalam agama Kristen tersebut.
Padahal menurut sang ayah, Lucifer merupakan nama unik. Bukan semata-mata berarti setan atau iblis.
"Kami benar-benar bersemangat untuk mendaftarkan namanya tapi wanita (petugas kabupaten) itu memandang kami dengan jijik," ujar Dan.
"Dia memberi tahu kami bahwa anak ini tidak akan pernah bisa mendapatkan pekerjaan dan para guru enggan mengajarinya," sambungnya.
Orang tua asal Chesterfield, kabupaten Derbyshire ini kemudian menjelaskan Lucifer yang mereka maksud adalah Lucifer dalam bahasa Yunani yang berarti pembawa cahaya dan pagi.
Mandy dan Dan juga menambahkan mereka bukanlah oranhg yang religius. Namun, petugas ini tetap menolak untuk mendengar penjelasan mereka.
Petugas akta kelahiran ini lalu memberikan informasi bahwa menamai anak seperti itu dilarang di Selandia Baru. Serta, meminta pasangan ini memakai Lucifer sebagai panggilan di rumah saja.
Baca Juga: Beijing Murka, China Ancam Serang Balik Inggris
Disebutkan, Inggris tidak memiliki peraturan yang melarang nama-nama tertentu. Larangan hanya berlaku bagi kata-kata kotor atau angka.
Juru bicara Dewan Kabupaten Derbyshire mengatakan petugas telah melakukan hal yang benar terkait anjuran pemilihan nama.
"Petugas kami merasa itu adalah tugasnya untuk memastikan pasangan ini sadar bahwa nama Lucifer memiliki konotasi negatif dan putra mereka mungkin akan menghadapi masalah dengan nama itu sepanjang hidupya," kata juru bicara itu.
Sementara seorang pejabat dari kantor registrasi umum setempat menyebut pasangan ini tetap bersikeras untuk melanjutkan pendaftaran.
"Terlepas dari saran itu, pasangan ini mengatakan mereka masih ingin melanjutkan dan memberi nama putra mereka Lucifer, dan petugas melanjutkan pendaftaran," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Tiga Notaris Jadi Saksi Kunci, KPK 'Kuliti' Skema Mafia Tanah Tol Sumatera
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny: Identifikasi Korban Terus Berlanjut, 53 Jenazah Teridentifikasi!
-
Nobel Perdamaian 2025 Penuh Duri: Jejak Digital Pro-Israel Penerima Penghargaan Jadi Bumerang
-
Birokrasi Jadi Penghambat Ambisi Ekonomi Hijau Indonesia? MPR Usul Langkah Berani
-
Jejak Korupsi SPBU Ditelusuri, KPK dan BPK Periksa Eks Petinggi Pertamina
-
'Tsunami' Darat di Meksiko: 42 Tewas, Puluhan Hilang Ditelan Banjir Bandang Mengerikan
-
Prajurit TNI Gagalkan Aksi Begal dan Tabrak Lari di Tol Kebon Jeruk, 3 Motor Curian Diamankan
-
Di The Top Tourism Leaders Forum, Wamendagri Bima Bicara Pentingnya Diferensiasi Ekonomi Kreatif
-
KPK Bongkar Akal Bulus Korupsi Tol Trans Sumatera: Lahan 'Digoreng' Dulu, Negara Tekor Rp205 M
-
Buntut Tragedi Ponpes Al Khoziny, Golkar Desak Pesantren Dapat Jatah 20 Persen APBN