Suara.com - Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan (Sulsel) menyelidiki kasus pembalakan liar yang diduga mengakibatkan terjadinya banjir bandang di sejumlah kecamatan, Kabupeten Luwu Utara, Sulsel, Senin (13/7/2020), lalu. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Bidang Humas Polda Sulsel Komisaris Besar Polisi Ibrahim Tompo.
Ibrahim mengaku dalam penyelidikan kasus dugaan illegal loging atau pembalakan liar ini, pihaknya telah membentuk tim khusus.
"Iya benar. Sementara diselidiki dugaan itu," kata Ibrahim saat dikonfirmasi, Jumat (24/7/2020).
Ibrahim menjelaskan tim khusus yang dibentuk tersebut berada di bawah naungan Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Sulsel. Dalam penyelidikan ini, kata dia, pihaknya masih berusaha mengumpulkan data dan keterangan untuk mencari bukti adanya aktivitas pembalakan liar tersebut.
"Tim khusus masih bekerja," singkat Ibrahim.
Diberitakan belumnya, Direktur Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Sulsel Muhammad Al Amin menjelaskan berdasarkan hasil pemetaan dan kajian, ada dua faktor yang paling mendasar terkait terjadinya banjir bandang di Kabupaten Luwu Utara, Sulsel. Salah satunya adalah adanya aktivitas pembalakan liar.
Luwu Utara merupakan daerah yang masuk dalam kategori rawan bencana alam. Banjir bandang yang terjadi di wilayah tersebut, terjadi persis seperti yang prediksi hasil analisis pada 2018 lalu. Potensi bencana alam yang diprediksi adalah longsor dan banjir bandang.
Khusus untuk di Masamba, salah satu daerah yang terdampak banjir, katanya, terdapat banyak potongan kayu yang berhamburan. Potongan-potongan kayu tersebut dapat dipastikan dibabat dari kawasan hulu hutan, Luwu Utara.
Amin menjelaskan, dari hasil analisis tahun 2018 hingga 2020 sekarang ini, ada empat lokasi pembukaan lahan secara masif di kawasan hulu yang berada di Kecamatan Masamba dan Baebunta, Luwu Utara. Sehingga, mengakibatkan terjadi bencana alam.
Baca Juga: Detik-Detik Putri Pariwisata Favorite 2017 Selamat dari Bencana Luwu Utara
Amin menduga pengrusakan hutan di Luwu Utara, tidak terlepas dari campur tangan pengusaha dan perusahaan nakal. Ada 2000 hektar lahan yang rusak akibat eksploitasi yang dilakukan oknum tak bertanggung jawab di sana sejak 2018 lalu.
Kontributor : Muhammad Aidil
Tag
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- Biodata dan Pendidikan Gus Elham Yahya yang Viral Cium Anak Kecil
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Tak Mau Renovasi! Ahmad Sahroni Pilih Robohkan Rumah Usai Dijarah Massa, Kenapa?
-
Borobudur Marathon 2025 Diikuti Peserta dari 38 Negara, Perputaran Ekonomi Diprediksi Di Atas Rp73 M
-
Langsung Ditangkap Polisi! Ini Tampang Pelaku yang Diduga Siksa dan Jadikan Pacar Komplotan Kriminal
-
Transfer Pusat Dipangkas, Pemkab Jember Andalkan PAD Untuk Kemandirian Fiskal
-
Pelaku Bom SMAN 72 Jakarta Dipindah Kamar, Polisi Segera Periksa Begitu Kondisi Pulih
-
Robohkan Rumah yang Dijarah hingga Rata Dengan Tanah, Ahmad Sahroni Sempat Ungkap Alasannya
-
Jelang Musda, Rizki Faisal Didukung Kader Hingga Ormas Pimpin Golkar Kepri
-
Hakim PN Palembang Raden Zaenal Arief Meninggal di Indekos, Kenapa?
-
Guru Besar UEU Kupas Tuntas Putusan MK 114/2025: Tidak Ada Larangan Polisi Menjabat di Luar Polri
-
MUI Tegaskan Domino Halal Selama Tanpa Unsur Perjudian