Suara.com - Terdakwa kasus kriminal di New York berupaya memalsukan kematiannya demi menghindari hukuman penjara. Namun, usahanya gagal usai ada salah eja di sertifikat kematiannya.
Menyadur News9, Robert Berger berupaya menghindari hukuman atas pencurian mobil yang ia lakukan tahun lalu, berdasarkan laporan kejaksaan setempat.
"Ini selalu mengejutkan saya, bagaimana seseorang berupaya keras untuk menghindari hukuman atas kasus kriminal yang ia lakukan," ujar Jaksa Distrik Nassa, Attorney Madeline Singas, Selasa (21/7).
Pihak pengadilan mengatakan Berger yang harusnya mendekam di penjara pada Oktober tahun lalu, berpura-pura bunuh diri untuk menghindari hukuman.
Pria berusia 25 tahun ini berupaya sedemikian rupa untuk membuat pengacara dan majelis hakim percaya ia telah meninggal, termasuk membuat sertifikat kematian.
Tapi usahanya gagal saat pengadilan mendapati ada beberapa kejanggalan dalam kata-kata di sertifikat.
Sekilas, sertifikat kematian yang diklaim pihak Berger dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan, Statidtik Vital dan Registrasi New Jersey ini tak memiliki keanehan.
Tapi begitu diteliti, ada salah eja di kata Resgistry, yang ditulis menjadi "Regsitry".
Selain itu, pengadilan juga menemukan adanya ketidakkonsistenan dalam jenis dan ukuran font yang semakin memimbulkan kecurigaan.
Baca Juga: Dituduh Lakukan Pelecehan Seksual, Begini Reaksi David Villa
Begitu dilakukan pengecekan, Departemen Kesehatan, Statistik Vital, dan Registrasi New Jersey menyatakan mereka tidak pernah menerbitkan sertifikat kematian untuk Berger.
Saat dikira telah meninggal dunia, Berger rupanya kabur ke Philadelphia. Kendati demikian, kondisinya di sana tidak baik-baik saja lantaran ia kembali berurusan dengan hukum.
Berdasarkan catatan pengadilan Pennsylvania, Berger ditangkap polisi karena atas pencurian dan memberikan identitas palsu kepada penegak hukum.
Kini, pria asal Huntington ini dijatuhi hukuma empat tahun atas tuduhan pemalsuan dokumen dan kasus-kasus kriminal sebelumnya. Ia dijadwalkan akan menjalani sidang lanjutan pada 29 Juli mendatang.
"Kau akan ketahuan. Kami selalu mengatakan ini. Kejahatan tak akan melunasinya," kata Singas.
"Dalam hal ini, bukan sebuah ide bagus untuk menyerahkan dokumen palsu kepada jaksa eilayah. Kami memastikan dia tidak bisa lolos begitu saja," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Kewenangannya Dicabut, Karen Agustiawan Klaim Tak Tahu Soal Penyewaan Tangki BBM Anak Riza Chalid
-
Babak Baru Skandal Whoosh: Pakar Hukum Desak KPK 'Seret' Jokowi ke Meja Pemeriksaan
-
Karen Agustiawan Ungkap Fakta TBBM Merak: Kunci Ketahanan Energi Nasional atau Ladang Korupsi?
-
Blok M Bangkit Lagi! Gubernur DKI Janjikan Sistem Parkir Satu Pintu, Minta Warga Naik Transum
-
KCIC Siap Bekerja Sama dengan KPK soal Dugaan Mark Up Anggaran Proyek Kereta Cepat Whoosh
-
Mendagri Tito Karnavian Buka-bukaan, Ini Biang Kerok Ekonomi 2 Daerah Amblas!
-
Sidang Kasus Korupsi Pertamina, Karen Agustiawan Ungkap Tekanan 2 Pejabat Soal Tangki Merak
-
Ultimatum Gubernur Pramono: Bongkar Tiang Monorel Mangkrak atau Pemprov DKI Turun Tangan!
-
Drama Grup WA 'Mas Menteri': Najelaa Shihab dan Kubu Nadiem Kompak Bantah, tapi Temuan Jaksa Beda
-
Karen Agustiawan Ungkap Pertemuan Pertama dengan Anak Riza Chalid di Kasus Korupsi Pertamina