Suara.com - Guna menekan angka obesitas yang tinggi, pemerintah Inggris akan membatasi penayangan iklan makanan cepat saji.
Menyadur Independent, upaya tersebut termasuk dalam langkah pembatasan penjualan makanan tidak sehat di Inggris yang akan dilancarkan mulai pekan depan.
Dalam rencana yang dijelaskan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson kepada Financial Times, langkah pembatasan mencakup larangan iklan makanan cepat saji sebelum pukul 21.00 malam di televisi.
Ditambah dengan pembatasan promosi supermarket dan adanya pengenalan jumlah kalori pada menu restoran dan takeaway.
Johnson menggambarkan makanan tidak sehat sebagai "pajak dosa" masa lalu, dan merilis ulasan tentang praktek mengurangi makanan cepat saji cukup manjur untuk mengurangi kelebihan berat badan.
Kendati demikian, ia mengatakan Inggris akan harus melewati upaya yang tak mudah untuk mengatasi masalah obesitas di negara ini.
Obesitas dianggap sebagai faktor kunci dalam parahnya wabah virus corona di Inggris.
Perdana menteri mengatakan dirinya memutuskan untuk melakukan diet setelah menyimpulkan berat badan cukup berpengaruh saat ia dirawat akibat terinfeksi Covid-19 pada April lalu.
Awal Juli ini, lebih dari 30 asosiasi kesehatan dsan medis telah menandatangani surat yang mendesak Johnson untuk melarang iklan makanan cepat saji tayang sebelum jam 9 malam.
Baca Juga: Resmi Tinggalkan Liverpool, Begini Pesan Terakhir Adam Lallana
Namun, gagasan ini masih ditentang oleh para produsen makanan, biro iklan, dan penyiar.
"Buktinya cukup lemah yang menunjukkan adanya hubungan langsung antara tingkat iklan dan obesitas," ujar Stephen Woodford, kepala eksekutif Asosiasi Periklanan kepada Times Radio.
"Saya pikir itu cukup mudah dengan cara memastikan sesuatu yang paling terlihat untuk dikurangi dan dibatasi. (Iklan makanan cepat saji) sudah dibatasi dan pembatasan lebih lanjut tidak akan berhasil," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
Terkini
-
Angka Kecelakaan di Jadetabek Meledak hingga 11 Ribu Kasus, Santunan Terkuras Rp100 Miliar Lebih
-
Kondisi Pelaku Ledakan SMAN 72 Membaik, Polisi Siapkan Pemeriksaan Libatkan KPAI
-
Usut Korupsi Bansos Beras, KPK Periksa Sejumlah Pendamping PKH di Jawa Tengah
-
Siswa SMP di Tangsel Tewas Diduga Akibat Perundungan, JPPI: Ini Kegagalan Negara
-
Bakal Jalani Fit And Proper Test, Pansel Serahkan 7 Nama Calon Anggota KY ke DPR, Termasuk Abhan
-
Fakta Pilu Siswa SMP di Tangsel: Diduga Dihantam Kursi Besi Oleh Teman, Meninggal Usai Kritis
-
Profil Rugaiya Usman: Cinta Sejak SMA, 'Pakaian' Wiranto yang Setia Hingga Hembusan Napas Terakhir
-
Geger Ijazah Arsul Sani, Komisi III DPR Merasa Jadi Kambing Hitam: Kami Tak Punya Kemampuan Forensik
-
Ribuan Buruh Geruduk Balai Kota, Desak UMP DKI 2026 Naik Jadi Rp6 Juta
-
Pelat Nomor Ditutup Jadi Target Khusus Operasi Zebra, Polda Metro: Biasanya Pelaku Kejahatan!