Suara.com - Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya telah menyampaikan hasil penyelidikan sementara kasus kematian editor Metro TV Yodi Prabowo yang disimpulkan tewas akibat bunuh diri.
Pemuda itu tewas akibat empat luka senjata tajam pisau yang ditusukkan oleh korban pada bagian dada dan leher.
Kriminologi dari Universitas Indonesia Ferdinand Andi Lolo mengungkap kemungkinan di balik empat luka tusukan pada dada dan leher Yodi.
Menurutnya, Yodi kemungkinan awalnya melakukan upaya bunuh diri dengan cara menusukkan pisau pada bagian dadanya guna menyasar jantung.
"Mungkin ya (karena kan tidak ada yang melihat langsung. Mungkin saja sasaran pertamanya itu adalah daerah bagian dadanya. Karena kita kan secara awam selalu berpikir kalau dada kan terkait dengan jantung, dan kalau jantung itu bisa menyebabkan kematian," kata Ferdinand saat dihubungi Suara.com, Rabu (29/7/2020).
Ferdinand juga menganggap, luka sayatan pisau pada bagian leher Yodi bisa saja merupakan tindakan selanjutnya yang dilakukan korban usai gagal melakukan upaya bunuh diri dengan menusukkan pisau ke bagian dada. Sebab, kata dia, bagian leher merupakan daerah yang relatif muda dijangkau oleh korban.
"Jadi korban kemudian memindahkan sasarannya ke sasaran yang relatif juga mudah, yaitu ke leher. Karena kan dia memegang pisau, alat tajam kena ke leher kan bisa mengakibatkan luka parah atau kematian," ujar Ferdinand.
Terkait tindakan ekstrim yang dilakukan korban itu, menurut Ferdinand merupakan hal yang wajar. Pasalnya, sebagian besar atau umumnya orang yang melakukan upaya bunuh diri memiliki tekad yang besar untuk menghabisi nyawanya sendiri.
"Biasanya kalau orang bunuh diri itu dia punya tekad yang besar. Kalau dia ragu-ragu kemungkinan dia tidak bunuh diri," kata Ferdinand.
Baca Juga: Krimonolog UI Sebut Editor Metro TV Yodi Korban Pembunuhan Kamuflase
Kendati begitu, Ferdinand tidak dapat menyimpulkan keterkaitan zat narkotika amphetamine yang dikonsumsi Yodi dengan tindakan ekstrem tersebut.
Meski, menurut dia beberapa obat-obatan dengan kandungan amphetamine bisa menimbulkan efek ketenangan atau keberanian. Kebiasaan mengonsumsi zat-zat tersebut biasa dilakukan oleh pelaku kejahatan sebelum melakukan aksinya.
"Jadi obat ada efeknya untuk membuat seseorang menjadi lebih berani dari yang seharusnya jika dia di dalam keadaan normal. Tapi apakah kemudian obat itu memicu korban untuk melakukan bunuh diri, saya tidak bisa jawab itu. Karena bukan bidang saya menjawab itu," pungkas Ferdinand.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Akses Bireuen-Aceh Tengah Kembali Tersambung, Jembatan Bailey Teupin Mane Resmi Rampung
-
Cara Daftar Mudik Nataru Gratis Kemenhub, Hanya untuk 3 Ribu Lebih Pendaftar Pertama
-
Jurus 'Dewa Penyelamat' UB Selamatkan 36 Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera
-
Prabowo Panggil Menteri ke Hambalang, Ada Target Soal Pembangunan Hunian Korban Bencana
-
Jadi Biang Kerok Banjir Kemang, Normalisasi Kali Krukut Telan Biaya Fantastis Rp344 Miliar
-
Gubernur Bobby Nasution Lepas Sambut Pangdam, Sumut Solid Atasi Bencana
-
Fakta Baru Pengeroyokan Maut Kalibata, Ternyata Lokasi Bentrokan Lahan Milik Pemprov DKI
-
LPSK Puji Oditur Militer: 22 Senior Penganiaya Prada Lucky Dituntut Bayar Ganti Rugi Rp1,6 Miliar
-
70 Cagar Budaya Ikonik Sumatra Rusak Diterjang Bencana, Menbud Fadli Zon Bergerak Cepat
-
Waspada Air Laut Tembus Tanggul Pantai Mutiara, Pemprov Target Perbaikan Rampung 2027