Suara.com - Ahli Kriminologi dari Universitas Indonesia, Ferdinand Andi Lolo menilai polisi perlu melakukan penyelidikan lebih dalam guna mengungkap secara terang benderang kasus kematian editor Metro TV Yodi Prabowo yang sementara disimpulkan tewas bunuh diri.
Namun, penyelidikan tersebut dapat dilakukan jika ditemukan adanya bukti baru.
Menurut Ferdinand, pihak keluarga atau kerabat korban yang meragukan Yodi tewas bunuh diri pun dapat membantu polisi. Namun, keraguan tersebut meski dilengkapi dengan barang bukti, bukan serta-merta berupa asumsi.
"Iya perlu ada itu (penyelidikan lebih dalam), tetap dengan catatan bahwa perlu bukti baru. Jadi kalau masyarakat atau anggota keluarga meragukan, mereka juga bisa membantu polisi menunjukkan (bukti)," kata Ferdinand saat dihubungi Suara.com, Rabu (29/7/2020).
Menurut Ferdinand, polisi hanya bisa berkerja berdasarkan bukti-bukti nyata. Sebab, hal itu lah yang akan menjadi dasar untuk kemudian diproses di persidangan.
"Polisi bekerja berdasarkan bukti. Karena nanti untuk di pengadilan tidak bisa berdasarkan asumsi atau pendapat masyarakat. Tidak bisa diterima di pengadilan," ujar Ferdinand.
Meski begitu, Ferdinand menilai wajar jika timbul keraguan dari pihak keluarga atas kematian Yodi yang disimpulkan tewas akibat bunuh diri.
"Namanya keluarga yang kehilangan dan mereka merasa selama hidupnya korban kan itu tidak menunjukkan ciri-ciri yang bisa mengarah kepada bunuh diri. Namun kan sebagai orang dewasa mungkin tidak 100 persen aspek kehidupan korban diketahui keluarganya, seperti waktu korban masih anak-anak," kata dia.
"Cuma kan kesulitan polisi adalah, polisi tidak bisa kemudian mengikuti semua skenario yang ada di luar sana. Karena selain keterbatasan waktu, keterbatasan sumber daya kan mereka hanya berpegang pada bukti yang nyata. Kalau sekadar asumsi mereka tidak bisa jalankan."
Baca Juga: Bedah 4 Tusukan di Dada dan Leher Editor Metro TV, Begini Kata Krimonolog
Sebelumnya, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat menyampaikan jika pihaknya telah mengetahui ihwal keraguan pihak keluarga atas kematian Yodi yang diduga tewas bunuh diri.
Bahkan, Tubagus mengemukakan jika orang tua Yodi sempat memberikan informasi lain ke kepolisian untuk membantah dugaan bunuh diri tersebut.
Namun, informasi itu kemudian tidak dapat diterima oleh polisi lantaran hanya berdasarkan keterangan dari orang pintar alias dukun.
"Informasinya dari orang pintar, saya nggak percaya yang kayak gitu. Kalau dari dukun gimana saya menindaklanjutinya?" kata Tubagus kepada wartawan pada Minggu (26/7).
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Malaysia Ikut Buru Riza Chalid, Benarkah Buronan Kakap Ini Benar Jadi Menantu Keluarga Sultan?
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny Telan Puluhan Nyawa Santri, Ini Perintah Tegas Prabowo ke Menteri-Gubernur
-
Terjatuh Saat Terjun Payung di Rangkaian HUT TNI, Praka Marinir Zaenal Mutaqim Meninggal Dunia
-
BNPB Ungkap Kendala Evakuasi Santri Al Khoziny: Satu Beton 'Jebakan' Ancam Runtuhkan Sisa Gedung
-
Paspor Dicabut, Riza Chalid dan Jurist Tan Kini Berstatus Tanpa Negara, Bisa Lolos dari Jerat Hukum?
-
Kronologi Gugurnya Prajurit Elite Marinir Praka Zaenal, Parasut Mengembang Namun Takdir Berkata Lain
-
Tragedi Jelang HUT TNI, Prajurit Intai Amfibi Praka Zaenal Gugur Dalam Insiden Terjun Payung
-
Prabowo Perbarui Aturan Seleksi Pemimpin TNI, Utamakan Kompetensi Ketimbang Senioritas
-
Update Tragedi Ponpes Al Khoziny: 23 Jasad Ditemukan dalam 24 Jam, Total Korban Tewas Jadi 39 Orang
-
Bangunan Ponpes Al Khoziny Ambruk, Prabowo Minta Cek Semua Infrastruktur Pesantren!