Suara.com - Kelompok Taliban Afghanistan pada Selasa (28/7) mengumumkan bahwa mereka akan memantau gencatan senjata tiga hari selama perayaan Idul Adha, yang dimulai pada Jumat pekan ini.
Perselisihan pendapat soal pertukaran tahanan, juga kekerasan, telah menunda pembicaraan damai antara komite yang dimandatkan oleh pemerintah dan Taliban, seperti yang tertuang di dalam kesepakatan yang ditandatangani oleh Amerika Serikat dan kelompok Taliban di Doha pada Februari.
"Agar orang-orang kami menjalani tiga hari Idul Adha dengan khusyuk dan suka cita, semua petempur diperintahkan untuk tidak melakukan operasi apa pun," kata juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid.
Namun, ia menambahkan, jika petempur Taliban diserang oleh pasukan pemerintah, pihaknya akan melakukan aksi balasan.
Juru bicara presiden Afghanistan, Sediq Sediqqi, mengatakan pemerintah menyambut baik pengumuman gencatan senjata. Ia menambahkan bahwa rakyat Afghanistan menghendaki perdamaian abadi dan kelanjutan perundingan perdamaian.
Sejak kesepakatan AS dan Taliban dibuat, sebanyak 3.560 anggota pasukan keamanan Afghanistan tewas dalam serangan oleh kelompok tersebut, kata Presiden Ashraf Ghani melalui pidato pada Selasa.
Misi Bantuan PBB di Afghanistan (UNAMA) menyebutkan dalam pernyataan pada Senin (27/7) bahwa lebih dari 1.280 warga sipil Afhanistan tewas dalam enam bulan pertama tahun ini, terutama akibat pertempuran antara pasukan Pemerintah Afghanistan dan kelompok Taliban.
Departemen Luar Negeri AS pekan lalu mengumumkan bahwa Utusan Khusus AS untuk Afghanistan Zalmay Khalilzad akan berkunjung ke kawasan tersebut guna mendorong kesepakatan pertukaran tahanan dan mengurangi kekerasan.
Sumber: Antara/Reuters
Baca Juga: Usai Tembak Mati 2 Milisi Taliban, Gadis Ini Mengaku Siap Bertempur Kembali
Berita Terkait
-
Sambut Idul Adha, Taliban dan Afghanistan Sepakat Gencatan Senjata
-
Usai Tembak Mati 2 Milisi Taliban, Gadis Ini Mengaku Siap Bertempur Kembali
-
Orangtua Dibunuh, Gadis Ini dan Adiknya Tembak Mati Teroris Taliban
-
Taliban Serang Kantor Intelijen Afghanistan, 11 Orang Tewas
-
PBB Kutuk Serangan Fasilitas Kesehatan Afghanistan saat Pandemi
Terpopuler
- 6 Sepatu Adidas Diskon 60 Persen di Sports Station, Ada Adidas Stan Smith
- Kronologi Lengkap Petugas KAI Diduga Dipecat Gara-Gara Tumbler Penumpang Hilang
- 5 Moisturizer dengan Alpha Arbutin untuk Memudarkan Flek Hitam, Cocok Dipakai Usia 40-an
- 15 Merek Ban Mobil Terbaik 2025 Sesuai Kategori Dompet Karyawan hingga Pejabat
- 10 Mobil Terbaik untuk Pemula yang Paling Irit dan Mudah Dikendalikan
Pilihan
-
KGPH Mangkubumi Akui Minta Maaf ke Tedjowulan Soal Pengukuhan PB XIV Sebelum 40 Hari
-
Haruskan Kasus Tumbler Hilang Berakhir dengan Pemecatan Pegawai?
-
BRI Sabet Penghargaan Bergengsi di BI Awards 2025
-
Viral Tumbler Tuku di Jagat Maya, Berapa Sebenarnya Harganya? Ini Daftar Lengkapnya
-
Tidak Ada Nasi di Rumah, Ibu di Makassar Mau Lempar Anak ke Kanal
Terkini
-
Antrean Bansos Mengular, Gus Ipul 'Semprot' PT Pos: Lansia-Disabilitas Jangan Ikut Berdesakan
-
Prabowo Jawab Desakan Status Bencana Nasional: Kita Monitor Terus, Bantuan Tak Akan Putus
-
Rajiv Desak Polisi Bongkar Dalang Perusakan Kebun Teh Pangalengan: Jangan Cuma Pelaku Lapangan
-
KPK Akui Lakukan Eksekusi Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi Sesaat Sebelum Dibebaskan
-
Dongkrak Pengembangan UMKM, Kebijakan Memakai Sarung Batik di Pemprov Jateng Menuai Apresiasi
-
Gerak Cepat Athari Gauthi Ardi Terobos Banjir Sumbar, Ribuan Bantuan Disiapkan
-
Prabowo Murka Lihat Siswa Seberangi Sungai, Bentuk Satgas Darurat dan Colek Menkeu
-
Krisis Air Bersih di Pesisir Jakarta, Benarkah Pipa PAM Jaya Jadi Solusi?
-
Panas Kisruh Elite PBNU, Benarkah Soal Bohir Tambang?
-
Gus Ipul Bantah Siap Jadi Plh Ketum PBNU, Sebut Banyak yang Lebih Layak