Suara.com - Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito mengungkapkan bahwa dalam tiga pekan terakhir, laju kasus positif atau positivity rate virus corona covid-19 di Indonesia sudah melebihi standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Positivity rate adalah rasio antara jumlah orang yang mendapat hasil positif lewat tes virus corona dengan total jumlah tes.
Wiku memaparkan saat ini positivity rate Covid-19 di Indonesia saat ini sebesar 13,3 persen, angka tersebut melebihi standar yang ditetapkan WHO yakni 5 persen.
“Jika kita bandingkan antara jumlah kasus positif dan jumlah orang yang diperiksa per harinya didapatkan positivity rate atau tingkat positif sebesar 13,3% per tanggal 29 Juli 2020. 13,3 persen ini pada tanggal 29 Juli lebih tinggi dari standar WHO yaitu 5 persen,” kata Wiku dalam konferensi pers dari BNPB, Jakarta, Kamis (30/7/2020).
Oleh sebab itu, dia meminta seluruh pemerintah dan masyarakat untuk bekerja sama menjaga protokol kesehatan dengan tetap bisa berproduktif yang aman dari covid-19.
"Mohon ini menjadi perhatian semua pihak bukan hanya pemerintah, tapi juga seluruh masyarakat karena keberhasilan kita disumbang oleh kita juga," ucapnya.
Lebih lanjut, terkait dengan potensi penyebaran virus yang akan semakin masif saat arus mudik Idul Adha, Wiku meminta masyarakat untuk mempertimbangkan kembali rencana mudiknya, khususnya ke daerah zona merah yang kini berjumlah 53 kabupaten/kota.
"Ini adalah daerah-daerah yang kebetulan juga daerah-daerah tujuan mudik, dan ini adalah kasus dalam satu hari. Jadi perlu menjadi perhatian saudara sekalian dalam rangka menjalankan ibadah perayaan Idul Adha terutama yang akan melakukan mudik mohon agar dipertimbangkan," kata Wiku.
Sebagai Informasi, pemerintah melalui Kementerian Agama telah mengeluarkan Surat Edaran nomor 18 Tahun 2O2O Tentang Penyelenggara penyelenggaraan Salat Idul Adha dan Penyembelihan Hewan Kurban yang harus dipatuhi setiap orang saat merayakan hari raya kurban tahun ini.
Baca Juga: Masyarakat Diminta Tak Banyak Berinteraksi dengan Lansia saat Idul Adha
Berita Terkait
-
Masyarakat Diminta Tak Banyak Berinteraksi dengan Lansia saat Idul Adha
-
Pemerintah Tak Larang Mudik, DPR Minta Protokol Covid-19 Tetap Diperketat
-
Pasien Covid di Gresik Bertambah, Stadion Pesegres Disulap Jadi RS Darurat
-
Imbas Wabah Virus Corona, Bisnis Istri David Beckham Merugi Rp 6 Triliun
-
Hati-hati Mudik Idul Adha ke Zona Merah Covid-19, Ini Daftarnya
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
'Cuma Masalah Waktu', KPK Janji Umumkan Tersangka Korupsi Haji Rp1 Triliun
-
Walau Berat, Gibran Bisa Berdamai dengan Subhan Palal soal Gugatan Rp125 Triliun, Apa Syaratnya?
-
Didukung Christine Hakim, Istri Usai Praperadilan: Kami Percaya Integritas dan Hati Nurani Nadiem
-
Diam-Diam KPK Periksa Gubernur Kalbar, Dalami Soal DAK Hingga Proyek Pembangunan Jalan
-
Reaksi PDIP soal Jokowi Temui Prabowo: Kami Yakin Presiden Atasi Masalah Bangsa Tanpa 'Cawe-cawe'
-
Pabrik Kopi di Matraman Jaktim Ludes Dilumat Api, Pemicu Kebakaran karena Apa?
-
Diresmikan Ahmad Luthfi, Desa Tersono Batang Jadi Contoh Desa Mandiri Kelola Sampah
-
Radiasi di Cikande Jadi Alarm Awal: Mengapa Edukasi dan Respons Cepat Sangat Penting
-
Prabowo Ungkap Monasit Senilai Ribuan Triliun di Balik Kerugian Negara Rp300 T
-
Sodorkan Bukti Baru ke Polisi, Keluarga Arya Daru Ngotot Kasus Dibuka Lagi: Ada Kejanggalan?