Suara.com - Sebuah patung pria sedang berlutut di hadapan simbol wanita penghibur dipamerkan di Korea Selatan. Menyadur Japan Times pada Kamis (30/07/2020), patung itu diduga Perdana Menteri Shinzo Abe.
Patung yang diduga Shinzo Abe itu dipamerkan di taman Korea Botanic di Pyoengchang. Jepang sangat marah atas pemberitaan ini dan mengatakan Korea Selatan sudah melukai hubungan bilateral.
Kepala Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga memperingatkan patung yang berjudul 'Everlasting Atonement' itu akan berdampak pada hubungan antara dua negara.
"Meskipun kami belum mengonfirmasi hal ini tapi itu tidak dapat diterima di bawah izin internasional," katanya dalam konferensi pers.
Patung yang dikelola secara pribadi di Pyeongchang ini kontroversi karena menempatkan patung pria yang mirip Shinzo Abe berlutut pada gadis yang melambangkan wanita penghibur Korea.
Wanita ini dikonsep dengan latar belakang menderita di bawah sistem rumah bordil militer Jepang sebelum dan selama Perang Dunia II.
Suga mendesak Korea Selatan untuk menghormati perjanjian bilateral 2015 tentang menyelesaikan masalah wanita penghibur.
Perjanjian tersebut mengharuskan Jepang untuk menyediakan dana bagi sebuah organisasi yang menyebar dukungan keuangan kepada wanita yang terkena dampak.
Namun, pemerintahan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in membubarkan Yayasan Rekonsiliasi dan Penyembuhan tahun lalu di tengah kritik bahwa perjanjian itu, yang dibuat di bawah pemerintahan sebelumnya, gagal mencerminkan pendapat para penyintas.
Baca Juga: PM Jepang Shinzo Abe Siap Umumkan Status Darurat Tokyo dan 6 Prefektur Lain
Kim Chang-ryeol, kepala kebun raya, membantah bahwa patung itu dibuat untuk melayani tujuan politik apa pun.
"Pria itu bisa menandakan pria mana pun yang harus meminta maaf kepada gadis itu," kata Kim melalui telepon. "Bisa jadi ayahnya atau sembarang lelaki yang bisa kamu bayangkan."
Media Korea Selatan melaporkan bahwa patung itu melambangkan Abe, mengutip seorang pemahat lokal yang membuat patung itu.
"Ini adalah patung yang mencoba menunjukkan bahwa memaafkan hanya mungkin jika Jepang terus meminta penebusan sampai Korea Selatan menerimanya," katanya seniman itu.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Dean James Cetak Rekor di Liga Europa, Satu-satunya Pemain Indonesia yang Bisa
-
Musim Hujan Tiba Lebih Awal, BMKG Ungkap Transisi Musim Indonesia Oktober 2025-2026
-
Bahlil Vs Purbaya soal Data Subsidi LPG 3 Kg, Pernah Disinggung Sri Mulyani
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
Terkini
-
KPK: Eks Ketua DPRD Jatim Kusnadi Diduga Terima Rp 79,7 Miliar dari Kasus Dana Hibah
-
Mengenal Kapal Flotilla yang Bawa Bantuan Kemanusiaan untuk Gaza Tapi Disergap Tentara Israel
-
Bukan Mengada-Ada, Polisi Ungkap Alasan Kondom Jadi Bukti di Kasus Kematian Arya Daru
-
BRI Catat Serapan FLPP Tertinggi, Menteri PKP Apresiasi Dukungan untuk Rumah Subsidi
-
Kepala BGN: Dampak Program MBG Nyata, Tapi Tak Bisa Dilihat Instan
-
Musim Hujan Tiba Lebih Awal, BMKG Ungkap Transisi Musim Indonesia Oktober 2025-2026
-
Rocky Gerung: Program Makan Bergizi Gratis Berubah Jadi Racun karena Korupsi
-
Keputusan 731/2025 Dibatalkan, PKB: KPU Over Klasifikasi Dokumen Capres
-
Bantah Makam Arya Daru Diacak-acak Orang Tak Dikenal, Polisi: Itu Amblas Faktor Alam!
-
Menkes Budi Tegaskan Peran Kemenkes Awasi Keamanan Program Makan Bergizi Gratis