Suara.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berencana menerapkan kebijakan ganjil-genap (gage) satu hari penuh. Namun dengan catatan, kendaraan yang melintas masih tetap ramai seperti sekarang ini.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan gage diterapkan kembali mulai 3 Agustus mendatang dengan tujuan mengurangi volume kendaraan di jalan. Setelah diterapkan, pihaknya akan melakukan evaluasi mengenai efektifitas kebijakan ini.
Nantinya berdasarkan evaluasi itu, pihaknya akan membicarakan lagi soal penerapan gage. Jika memang diperlukan, maka bisa saja gage diterapkan satu hari penuh demi mengurangi mobilitas warga.
"Tentu jika hasil evaluasi ternyata mobil warga tetap tinggi, tidak aware pada upaya pemerintah mengatasi COVID-19, maka opsi itu (gage seharian) bisa diterapkan," ujar Syafrin di Bundaran HI, Jakarta Pusat, Minggu (2/7/2020).
Pembahasan mengenai evaluasi gage ini akan dibicarakan lebih lanjut bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) DKI Jakarta. Sebelum dibahas bersama Forkopimda, petugasnya di lapangan akan mengumpulkan data terlebih dahulu.
"Tiap hari kami lakukan analisa dan evaluasi dan kami laporkan kepada gubernur dan dibawa ke Forkompimda seperti Kamis kemarin dan diputuskan bersama," jelasnya.
Pada dasarnya, kata Syafrin, di Jakarta telah diberlakukan aturan kapasitas perkantoran 50 persen dari jumlah maksimal. Karena dianggap tidak efektif, maka pihaknya memutuskan untuk menerapkan gage.
"Prinsip kerja dari rumah itu tetap dilaksanakan dengan proporsi pembagiannya adalah 50 persen work from home, 50 persen bekerja ataupun masuk kantor," pungkasnya.
Baca Juga: Catat: Peraturan Lalu Lintas Ganjil Genap Mulai Berlaku Minggu Depan
Berita Terkait
-
Ganjil-genap Kembali Diberlakukan Senin, Tiga Hari Awal Hanya Sosialisasi
-
Ganjil Genap Kendaraan di Jakarta Mulai Berlaku Senin 3 Agustus
-
Catat: Peraturan Lalu Lintas Ganjil Genap Mulai Berlaku Minggu Depan
-
Ingat! Mulai Senin Kebijakan Ganjil Genap di Jakarta Kembali Berlaku
-
Dishub DKI Sediakan Bus Sapu Jagad untuk Atasi Kepadatan Ganjil Genap
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Oktober 2025: Banjir 2.000 Gems, Pemain 110-113, dan Rank Up
Pilihan
-
Wawancara Kerja Lancar? Kuasai 6 Jurus Ini, Dijamin Bikin Pewawancara Terpukau
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
Terkini
-
Dugaan Skandal Kereta Cepat Whoosh, Jepang Sengaja Dilibatkan untuk 'Goreng' Harga?
-
Periksa Eks Kabiro Umum Kementan, KPK Dalami Soal Rekanan Pengadaan Asam Formiat
-
Gubernur Pramono Anung Ingin 'Boyong' IKJ dari Cikini ke Kota Tua, Begini Reaksi Kampus
-
Prabowo dan Presiden Brasil Punya Angka Keberuntungan 8, Apa Maknanya?
-
Heboh usai Disidak Dedi Mulyadi, Eks Pimpinan KPK Sindir Iklan Aqua: Fakta atau Fiksi?
-
Kejutan! Prabowo Jadikan Bahasa Portugis Prioritas di Sekolah: Ada Apa dengan Brasil?
-
Said Didu Bongkar 'Kebohongan' Jokowi Soal Freeport-Blok Rokan: Tak Pernah Negara Ambil Freeport!
-
Ikut Soroti Polemik Aqua Ambil Air Sumur Bor, DPR Minta BPKN Turun Tangan: Ini Persoalan Serius!
-
Viral! Pamer Bukti Transfer Fiktif, Pengemudi Brio Kabur Usai Isi Bensin Rp200 Ribu di Ciputat
-
Akademisi Bongkar Dugaan Skandal Whoosh Era Jokowi: Proyek Molor, Anggaran Bengkak