Suara.com - Seorang veteran Perang Dunia II berusia 96 tahun asal Italia berhasil meraih gelar sarjana pertamanya di bidang Sejarah dan Filsafat di University of Palermo, Italia.
Menyadur Indian Express pada Minggu (02/08/2020), pria bernama Giuseppe Paterno ini berhasil menyabet penghargaan tertinggi dari kampusnya di usia nyaris 100 tahun.
Paterno selama ini digambarkan sebagai sosok pria yang gemar membaca dan selalu belajar. Sayangnya, semua minat itu tak tersalurkan karena Paterno muda tak bisa sekolah.
Seperti yang ditulis Gulf News, ia tumbuh dalam keluarga miskin di Sisilia pada tahun-tahun sebelum depresi hebat. Paterno hanya mendapat pendidikan sekolah dasar saat usianya masih belia.
Dia bergabung dengan angkatan laut dan bertugas selama Perang Dunia II sebelum melanjutkan untuk bekerja di kereta api saat dia menikah dan membesarkan dua anak.
Dalam masyarakat yang fokus pada pembangunan kembali setelah perang, pekerjaan dan keluarga adalah prioritas, tapi Paterno tetap ingin belajar. Dengan segala usaha, ia akhirnya lulus sekolah menengah pada usia 31.
Pada tahun 2017, ia akhirnya mendaftar di universitas untuk program sarjana. "Saya berkata hanya itu, sekarang atau tidak sama sekali dan pada tahun 2017, saya memutuskan untuk mendaftar (universitas)," katanya
Sebagai mahasiswa, ia menjauhkan diri dari Google dan selalu membaca buku-buku cetak. Paterno juga selalu mengetik esai dengan mesin tik pemberian ibunya ketika ia pensiun dari kereta api pada tahun 1984.
Minggu ini, Paterno maju untuk menerima gelar sarjana dan karangan bunga yang khas untuk siswa Italia ketika lulus kuliah.
Baca Juga: Veteran Perang Ungkap Efek Naik Motor, Bisa Sembuhkan PTSD?
Ia diberi tepuk tangan oleh keluarga, guru dan sesama siswa yang 70 tahun lebih muda darinya. "Saya orang normal, seperti kebanyakan orang lain," katanya.
"Dalam hal usia, saya telah melampaui semua yang orang lain capai, tapi saya tidak melakukannya untuk hal ini," lanjut Paterno yang berusia 90-an ketika dia mendaftar di University of Palermo.
Paterno tumbuh sebagai sosok yang mencintai buku, tetapi dia tidak pernah memiliki kesempatan untuk belajar.
"Saya mengerti bahwa sudah agak terlambat untuk mendapatkan gelar tiga tahun tetapi saya berkata pada diri sendiri mari kita lihat apakah saya bisa melakukannya."
Pada usia 96, Giuseppe Paterno sudah menghadapi banyak ujian dalam kehidupan seperti kemiskinan anak-anak, perang dan baru-baru ini pandemi virus corona. Sekarang dia telah melalui ujian yang membuatnya menjadi lulusan universitas tertua di Italia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Pemerintah Sebut UU Pers Beri Jaminan Perlindungan Hukum Wartawan, Iwakum Sebut Ini
-
Menpar Widiyanti Targetkan Industri MICE Indonesia Susul Vietnam di Peringkat Global
-
Puji Kepemimpinan Gubernur Ahmad Luthfi, BGN Puji Jateng Paling Siap Jalankan Program Gizi Nasional
-
Jokowi 'Dikepung' Politik? Rocky Gerung Bongkar Alasan di Balik Manuver Prabowo-Gibran 2029
-
'Mereka Ada Sebelum Negara Ini Ada,' Pembelaan Antropolg untuk 11 Warga Maba Sangaji di Persidangan
-
Terungkap! 'Orang Baik' yang Selamatkan PPP dari Perpecahan: Ini Peran Pentingnya
-
Dana Transfer Dipangkas Rp 15 Triliun, APBD DKI 2026 Anjlok dan Gubernur Perintahkan Efisiensi Total
-
Kelurahan Kapuk Dipecah Jadi 3: Lurah Klaim Warga Menanti Sejak Lama, Semua RW dan RT Setuju
-
Antonius Kosasih Divonis 10 Tahun Bui di Kasus Korupsi PT Taspen, Hukuman Uang Pengganti Fantastis!
-
Kapuk Over Populasi, Lurah Sebut Petugas Sampai Kerja di Akhir Pekan Urus Kependudukan