Suara.com - Kepolisian India mengambil langkah tegas terkait tewasnya puluhan orang setelah mengonsumsi minuman keras (miras) ilegal.
Dilansir ANTARA, kepolisian India menggerebek beberapa kampung di wilayah perdesaan negara bagian Punjab dan menindak kartel penyelundup minuman keras pada Minggu (2/8/2020), setelah pekan ini sebanyak 86 orang tewas akibat mengonsumsi minuman alkohol yang diproduksi secara ilegal.
"Kami telah melakukan penggerebekan di lebih dari 30 lokasi pada hari ini, dan menahan sedikitnya enam orang," ujar polisi senior di distrik Tarn Taran, Dhruman H. Nimbale.
Nimbale menjelaskan lebih lanjut bahwa kematian pertama terjadi pada Rabu (29/7), namun kepolisian baru menyatakan terdapat suatu keanehan pada Jumat (31/7) sehingga menjalankan penyelidikan untuk memastikan apakah kematian-kematian itu saling terkait.
Sejauh ini, Kepolisian Punjab telah menangkap 25 orang dan melakukan lebih dari 100 kali aksi penggerebekan di tiga distrik, serta menyita ratusan liter minuman keras dari desa-desa dan kedai pinggir jalan, demikian keterangan Kepala Polisi Dinkar Gupta pada Sabtu (1/8).
Pejabat pemerintah menyebut bahwa sebagian minuman keras yang disita adalah spiritus yang umumnya digunakan dalam industri cat dan peralatan mesin.
Kematian akibat konsumsi alkohol ilegal di India menjadi sering terjadi, karena banyak orang tidak mampu membeli alkohol legal.
Bahkan keadaan pembatasan sosial terkait pandemi COVID-19 belakangan ini membuat warga India kesulitan mengonsumsi minuman keras seperti biasa.
Jumat pekan ini, sepuluh orang tewas setelah mengonsumsi cairan pencuci tangan dari alkohol. [ANTARA]
Baca Juga: Dagangannya Renggut 69 Nyawa, Puluhan Penjual Miras Oplosan Ditangkap
Berita Terkait
-
Viral ke India, Aa Juju Kunjungi Rumah Shah Rukh Khan hingga Bongkar Fakta Vrindavan
-
Sinopsis The Family Man Season 3, Series India Terbaru Manoj Bajpayee
-
Viral! Turis India Ngamuk di McD Malaysia karena Dapat Burger Daging Sapi Bukannya Vegetarian
-
Sinopsis Film India '120 Bahadur', Dibintangi Farhan Akhtar
-
Sinopsis Bison: Kaalamaadan, Film India Terbaru Dhruv Vikram di Netflix
Terpopuler
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Rekomendasi Bedak Two Way Cake untuk Kondangan, Tahan Lama Seharian
- 5 Rangkaian Skincare Murah untuk Ibu Rumah Tangga Atasi Flek Hitam, Mulai Rp8 Ribuan
- 5 Rekomendasi Sepatu Lari Selain Asics Nimbus untuk Daily Trainer yang Empuk
- 5 Powder Foundation Paling Bagus untuk Pekerja, Tak Perlu Bolak-balik Touch Up
Pilihan
-
10 City Car Bekas untuk Mengatasi Selap-Selip di Kemacetan bagi Pengguna Berbudget Rp70 Juta
-
PSSI Butuh Uang Rp 500 Miliar Tiap Tahun, Dari Mana Sumber Duitnya?
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
Terkini
-
Soal Larangan Rangkap Jabatan, Publik Minta Aturan Serupa Berlaku untuk TNI hingga KPK
-
FPI Gelar Reuni 212 di Monas, Habib Rizieq Shihab Dijadwalkan Hadir
-
Studi INDEF: Netizen Dukung Putusan MK soal Larangan Rangkap Jabatan, Sinyal Publik Sudah Jenuh?
-
FPI Siap Gelar Reuni 212, Sebut Bakal Undang Presiden Prabowo hingga Anies Baswedan
-
Sekjen PDIP Hasto Lari Pagi di Pekanbaru, Tekankan Pentingnya Kesehatan dan Semangati Anak Muda
-
Menag Klaim Kesejahteraan Guru Melesat, Peserta PPG Naik 700 Persen di 2025
-
Menteri PPPA: Cegah Bullying Bukan Tugas Sekolah Saja, Keluarga Harus Turut Bergerak
-
Menteri Dikdasmen Targetkan Permen Antibullying Rampung Akhir 2025, Berlaku di Sekolah Mulai 2026
-
Polisi Tangkap Dua Pengedar Sabu di Bekasi, Simpan Paket 1 Kg dalam Bungkus Teh
-
Mendikdasmen Abdul Muti: Banyak Teman Bikin Anak Lebih Aman di Sekolah